ORV Chapter 290: Episode 54 – Demon King Slayer (6)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya sayaa

 

 “Hei, Lee Jihye.” Seorang laki-laki melambaikan tangannya pada kami sambil berbicara dengan nada kasar khas preman. Mantel putih yang menggantung dari bahunya sama seperti mantel milikku—Infinite Dimension Space Coat.

 [Konstelasi ‘Lily Pin of Aquarius’ mengernyitkan alisnya.]

 [Konstelasi ‘Commander of the Red Cosmos’ memperlihatkan rasa tidak sukanya.]

Dua bunga yang ada dalam saku mantelku bergetar perlahan.

.... Apa dia pemimpin di sini? Rasa kaget ini membuatku pusing. Aku menoleh ke arah Yoo Joonghyuk, tapi apa yang bisa dilakukan olehnya dalam kondisi seperti ini?

Aku kembali menatap laki-laki yang tadi menyapa Lee Jihye. Salah satu tangannya ditutupi perban dan saat ini dia sedang menyandar di pintu. Beberapa saat kemudian dia mengusap rambut putihnya sambil tersenyum lebar.

< Kim Dok ja bo doh. >

.... Tidak peduli berapa kali aku memikirkan ini, aku yakin laki-laki ini bukan pemimpinnya. Lagipula ‘mantel’ itu adalah item yang mudah didapatkan di skenario ke-95.

Le Jihye mengernyitkan alisnya. “Kim Namwoon.”

 “Hai.”

 “Sudah kubilang jangan bersikap sok kenal padaku. Pergi saja, aku sibuk.”

“Uh, uh…”

Kim Namwoon terbata ketika mendengar respon tajam dari Lee Jihye. Gadis itu menatap si pemuda seakan dia adalah orang tidak berguna.

 “Dan lagi, jangan curi mantel milik master. Kubunuh kau.”

 “.... Masa kau nggak ingin memakainya meski cuma sekali?”

Lee Jihye membuka pintu dengan kasar dan langsung berjalan masuk ke dalam gedung. Kim Namwoon yang terperanjat dengan sikap si gadis pun tidak bisa berkata apa-apa dan hanya melihatnya melangkah pergi.

.... Benar juga, hubungan mereka sama dengan apa yang digambarkan di novel aslinya. Ada banyak hal yang muncul dalam kepalaku. Lee Jihye, Lee Hyunsung, dan sekarang Kim Namwoon.

Rasa penasaran dan ketakutan menyatu dalam hatiku. Apa yang terjadi dengan regresi ini? Saat pikiranku sedang teralihkan, Kim Namwoon menatapku dan bertanya.

 “Siapa kau? Kenapa mantelmu sama dengan punyaku?”

 [Karakter ‘Kim Namwoon’ menunjukkan kewaspadaannya padamu!]

Aku masih ingat pertemuan pertamaku dengannya. Kepala Kim Namwoon meledak di dalam kereta itu. Jika Kim Namwoon masih hidup.... Apa dia akan menjadi seperti ini?

 “Hei, prajurit, siapa orang ini? Whoah, sial! Yoo Joonghyuk!”

Saat Kim Namwoon melihat Yoo Joonghyuk yang berdiri di belakangku, dia langsung menjauh sambil mengumpat.

 [Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ memperlihatkan taringnya.]

Delusional Demon Kim Namwoon. Di regresi ini, Abyssal Black Flame Dragon memilih inkarnasi aslinya.

Yoo Joonghyuk mengangkat kepalanya saat merasakan permusuhan dari Kim Namwoon. Pemuda itu berjengit dan bertanya. “Kau masih tetap sama... Apa kau datang untuk bertarung, huh, Yoo Joonghyuk!?”

Tangan Kim Namwoon bergetar cukup kencang, tapi aku tidak tahu apakah itu karena dia terlalu semangat atau ketakutan. Ah, mungkin saja dua-duanya. Lee Hyunsung mencoba menenangkan Kim Namwoon dengan berkata, “Namwoon, mereka tidak datang kemari untuk bertarung.”

 “Apa? Lalu untuk apa mereka ke sini?”

 “Itu...”

Aku berjalan masuk ke dalam gedung tanpa menghiraukan percakapan mereka berdua.

 “Tunggu! Kim Dokja-ssi!”

Aku bisa mendengar suara Lee Hyunsung, tapi keinginanku untuk memeriksa bangunan ini lebih besar lagi. Jika tebakanku benar.... Bangunan ini adalah ‘bangunan’ yang dibayangkan oleh Yoo Joonghyuk di regresi awal.

Aku masuk ke dalam dan melihat ruangan luas di sana. Ukurannya sama seperti gudang sebuah perusahaan besar Beberapa saat kemudian, dari pintu besar yang ada di sebelahku, muncul sebuah kasur yang membawa seorang pasien gawat darurat.

 “Jangan bermain saja! Cepat pindahkan pasien ini kesana!”

Aku langsung mendorong kasur itu menuju ke tempat dimana banyak orang dengan mantel putih berkumpul.

 “Pack cerita! Tolong bawakan pack cerita!”

 “Pasien ini alergi dengan cerita yang berhubungan dengan hewan!”

Sepertinya mereka adalah dokter dengan kemampuan medis mumpuni, dan orang yang memimpin mereka adalah seorang wanita cantik yang menggunakan kacamata. Wanita itu melihat luka tusuk yang ada di perut dan paha pasien, kemudian menanyakan kondisinya padaku.

 “Di mana pasien mendapatkan semua luka ini?”

Aku menatap wanita itu selama beberapa detik. Wanita itu dipanggil dengan nama Poisoner’ atau ‘Righteous’, tergantung di regresi mana dia berada. Dia adalah kekasih Yoo Joonghyuk di beberapa regresi dan musuhnya di regresi lainnya.

Mungkin orang-orang menganggapku sebagai dokter karena mantel putih yang kugunakan. Aku melihat catatan pasien dan menjawab pertanyaan wanita itu, “Mungkin dia terkena serangan dari monster tanpa nama yang ada di luar sana. Selain itu, mungkin luka itu sudah dikontaminasi oleh tentakel-tentakel itu.”

 “Ya, sepertinya begitu.... Um....?”

Lee Seolhwa menatapku dengan tatapan heran.

 [Karakter ‘Lee Seolhwa’ merasa ada yang aneh saat melihatmu.]

 “Siapa kau?”

Apa yang harus kukatakan padanya? Ah, lebih tepatnya tidak peduli apa yang kukatakan, dia tidak akan tahu apa maksudku.

 “Hei, paman. Apa yang kau lakukan di sana? Cepat ikuti aku! Bawa Yoo Joonghyuk juga!”

Aku mengikuti Lee Jihye dan naik ke lantai dua bersama Yoo Joonghyuk.

Bagian dalam dinding bangunan ini dibuat dengan menggunakan material tembus pandang, karena itu aku bisa melihat struktur seluruh gedung saat berada di lantai dua.

Pasien terus berdatangan dan memenuhi ruang tindak medis yang ada di lantai satu. Mereka adalah inkarnasi yang terluka setelah tidak sengaja bertemu dengan outer god dan konstelasi.

Itu bukan sesuatu yang aneh. Tragedi seperti ini sudah biasa terjadi di skenario ke-95. Aku jadi teringat dengan salah satu scene dari skenario ke-95 di regresi ke-1863 yang ada di dalam novel.

Aku menoleh dan memperhatikan kota Seoul yang sudah hancur. Di sana ada nebula yang mengeluarkan asap dan juga outer god yang tertidur. Di atas mereka terdapat kristal gelap yang menutupi langit.

[Apocalypse Dragon Sealing Ball]

This seal was the core and goal of the 95th scenario. Gather five scattered keys and release the Apocalypse Dragon. Once the Apocalypse Dragon was released, destruction would come to the planet and those who completed the scenario would automatically go to the next scenario.

Segel itu adalah inti dan tujuan dari skenario ke-95. Kumpulkan 5 kunci yang tersebar dan bebaskan Apocalypse Dragon. Saat Apocalypse Dragon terlepas dari belenggunya, kehancuran akan mendatangi planet ini dan mereka yang berhasil menyelesaikan skenario ini akan langsung berpindah ke skenario selanjutnya secara otomatis.

Akan tetapi, regresi ke-1863 ini berbeda dengan regresi ke-1863 yang kutahu.

 ‘Monster grade satu telah muncul di pinggir sungai!’

Suara pemberitahuan menyebar di seluruh bangunan. Dari atas sini aku bisa melihat pemandangan sebuah ruang kontrol yang memiliki banyak layar yang bersinar.

 ‘Saya merekomendasikan agar anda menarik kembali kelompok yang dikirim ke Seocho! Archangel of Fire sudah muncul!’

 ‘Kami sudah menemukan Holy Sword Ascalon di Nowon! Kami sekarang sedang melawan puluhan monster tanpa nama! Tolong segera kirimkan bantuan!’

Ada banyak pesan yang muncul dan hanya ada satu orang yang menangani semuanya. Dia adalah seorang pemuda berambut ikal berkantung mata tebal yang menggunakan headset untuk menutupi telinganya.

.... Tidak, laki-laki itu sudah bukan remaja lagi. Aku menatapnya dengan perasaan campur aduk.

Hermit King of Shadows, Han Donghoon. Seorang pemuda yang tidak menjadi ‘raja’ di regresi asalku—sekarang berada di posisi yang bisa membuatnya dapat menggunakan bakatnya secara maksimal. Cahaya putih muncul dari ujung jarinya, di saat yang sama dia menyelesaikan kalkulasinya dengan cepat.

 ‘Min Jiwon-ssi dan kesatria Hwarang, lalu Maitreya Cha Sangkyung akan mengambil alih area Nowon.’

 ‘Inkarnasi Olympus harus diserang terlebih dahulu sebelum mereka balik menyerang.’

 ‘Kau harus mendapatkan pedang suci Ascalon! Cepat!’

Ada beberapa nama familiar yang bisa kuketahui. Min Jiwon dan Cha Sangkyung. Sepertinya inkarnasi dari Lady of the Brocade Sleep dan One-Eyed Maitreya berhasil bertahan hingga skenario ke-95 ini.

 “Kenapa ekspresimu seperti itu?” Lee Jihye menatapku sambil menusukkan jarinya ke lenganku.

Aku agak ragu untuk menjawabnya, tapi pada akhirnya aku memutuskan untuk jujur. “.... Ini lebih menakjubkan dari bayanganku.”

Lee Jihye terkejut mendengar jawabanku. Dia terlihat ragu selama beberapa saat dan kemudian berkata, “Yah, master memang orang yang hebat. Semua ini berkat master. Dia melakukan semuanya sendirian.”

Lee Jihye, Lee Hyunsung, Lee Seolhwa, Min Jiwon, Cha Sangkyung, Han Donghoon... terlebih lagi Kim Namwoon. Semua orang yang harusnya sudah mati di regresi ke-1863 ternyata berhasil bertahan hidup di regresi ini. Terlebih lagi, level kekuatan tempur mereka dan juga pasukan yang mereka miliki cukup tinggi.

Bisa dibilang ini lebih bagus daripada regresi ke-3 tempatku berasal.... Tidak, ini sudah melebihi level yang kuharapkan.

Kepalaku berdenyut keras.

Seseorang yang tidak kukenal sudah mengubah sejarah regresi ke-1863. Tragedi yang seharusnya terjadi tidak terjadi dan manusia masih terus bertahan dan melawan.

Yoo Joonghyuk juga tidak kehilangan partner-partnernya. Mungkin.... Aku tidak perlu kembali ke regresi ke-3 tempatku berasal. Mungkin aku bisa melihat ending yang kuinginkan di sini.

Lee Jihye berkata, “Kita akan pergi ke akhir skenario bersama master.”

Aku terdiam ketika mendengar ucapan Lee Jihye. Ya, semua yang kuinginkan ada di sini. Kecuali satu hal.

Aku berbalik dan menatap Yoo Joonghyuk yang sedang berdiri dengan tatapan mata kosong. Aku tidak tahu apakah protagonis itu melihat pemandangan yang sedang kulihat atau tidak. Aku juga tidak tahu apakah dia sedang merasa sedih atau bahagia. Semua yang kutahu hanya mengenai diriku sendiri.

 “Kenapa kalian membenci Yoo Joonghyuk?”

 “Karena dia orang jahat.”

 “Kenapa kalian berpikir kalau Yoo Joonghyuk adalah orang jahat?”

 “Apa paman bertanya karena benar-benar tidak tahu?

 “Aku benar-benar tidak tahu.”

 “Orang itu tidak akan ragu membunuh orang lain demi tujuannya sendiri.”

Itu benar. Aku bertanya sekali lagi, “Apa hanya itu?”

 “Kau masih perlu alasan lain?”

Itu benar. Mungkin alasan itu sudah cukup. Akan tetapi...

< Kim Dokja berpikir, ‘Kau tidak tahu kenapa Yoo Joonghyuk melakukan semua itu.’ >

Aku menarik nafas panjang. Ini bukan salah Lee Jihye. Tidak ada seorangpun yang membuat kesalahan. Sebaliknya, semua orang melakukannya dengan sangat lancar dan mungkin itulah alasan kenapa aku merasa marah.

 “Siapa master yang sedang kau bicarakan?”

 “Pergilah ke lantai teratas bangunan ini. Paman bisa menggunakan lift yang ada di sana.”

Aku menganggukkan kepalaku dan berjalan menuju lift itu. Yoo Joonghyuk berjalan mengikutiku, tapi tiba-tiba Lee Jihye menghunuskan pedangnya. “TInggalkan Yoo Joonghyuk di sini.”

Seperti yang kuduga. Aku menatap Yoo Joonghyuk dan Lee Jihye bergantian. Beberapa detik kemudian aku mendengar suara ding yang menandakan lift sudah sampai.

Aku berjalan mendekati Yoo Joonghyuk dan berkata, “Yoo Joonghyuk, terus pikirkan memori bahagia yang kau miliki dan tunggu aku di sini. Kau mengerti?”

Yoo Joonghyuk menganggukkan kepalanya.

 “Tapi, jika ada seseorang yang mencoba melukaimu.... Ingatlah memori dari hari-hari yang paling menyedihkan.”

 “Apa yang sedang kau lakukan, paman?”

Lee Jihye merasa ada yang aneh dalam perkataanku pada Yoo Joonghyuk. Aku tidak menghiraukannya dan berjalan menuju ke arah lift.

 “Hei, jawab aku! Apa maksud perkataanmu pada Yoo Joonghyuk!?”

Aku tahu seberapa penting tempat ini untuk Lee Jihye. Dan biasanya, benda berharga milik seseorang selalu memiliki kelemahan.

 “Jika kau penasaran, bagaimana kalau coba menyerangnya? Jujur saja, aku tidak merekomendasikannya.”

Pintu lift tertutup.

3, 4, 5…

Tekanan gravitasi semakin bertambah seiring dengan bertambahnya lantai yang kulewati. Di saat yang sama, otakku berputar lebih cepat dari biasanya.

Siapa orang yang sudah menyebabkan semua ini? Aku punya beberapa kandidat yang memiliki potensi untuk melakukannya. Mereka yang bisa membaca informasi masa depan dan mengubahnya. Anna Croft dan beberapa konstelasi di nebula tertentu. Akan tetapi, tidak ada dari mereka yang bisa melakukan semua ini.

Tidak peduli sekuat apa mereka, mereka tetap bagian dari novel aslinya. Mereka tidak mungkin bisa membuat perubahan sebesar ini hanya dengan menggunakan kekuatan mereka saja.

9, 10, 11…

Kalau begitu hanya ada satu jawaban yang tersisa. Selain diriku, ada orang lain yang berasal dari luar novel asli. Meski begitu, masih ada beberapa poin yang terasa aneh. Meski orang itu adalah eksistensi yang berasal dari luar novel asli, tidak mungkin dia bisa melalui semua skenario, dari skenario pertama hingga 95 ini dengan lancar dan sempurna. Di satu sisi, orang itu mirip denganku.... Di titik ini, bulu kudukku mulai berdiri.

.... Mungkinkah...? Di semua regresi... selalu ada Yoo Joonghyuk di sana. Kalau begitu, bagaimana dengan aku?

Dding.

Aku menggelengkan kepalaku. Menurut versi revisi novel Cara Bertahan Hidup, aku tidak ada di regresi lain milik Yoo Joonghyuk. Setelah beberapa regresi, ‘aku’ tidak lagi ada. Jika ‘aku’ memang ada, maka versi revisi novel pasti akan berubah.

Karena itu, orang yang bertanggung jawab di sini bukan aku. Tapi ada satu hal yang masih menggangguku—Secretive Plotter.

 “Sebenarnya, ada orang lain yang membuat perjanjian denganku.”

Pintu lift terbuka. DI sana aku melihat sebuah ruangan yang mirip dengan kamar hotel mewah. Ruangan ini terlihat cukup redup.... Mungkin karena perapiannya tidak dinyalakan. Karpet yang ada di lantai terlihat sangat lembut dan aku melihat satu sosok sedang duduk di sofa yang ada di tengah ruangan.

 “Hmmm.... Kau orang yang diceritakan Lee Hyunsung.”

Bersamaan dengan munculnya suara milik orang itu, cahaya keperakan mulai memenuhi ruangan. Benda pertama yang kulihat adalah sebuah pedang yang ada di atas meja. Pedang itu berwarna putih bersih dan terlihat sangat mengkilap. Aku sangat mengenalnya, karena Itu adalah pedang Unbroken Faith yang sama dengan milikku. Saat aku sedang melihat pedang itu, orang yang duduk di kursi berkata.

 “Ini pedang yang sangat bagus. Seperti namanya, pedang ini tidak akan hancur.”

 “Aku tahu. Aku juga menggunakan pedang yang sama.”

 “Benarkah?”

Orang yang duduk di kursi itu menutupi wajahnya dengan sebuah topeng berwarna hitam. Aku melihat mata yang mengintip dari celah topeng itu. Sorot matanya mungkin sudah berubah karena semua skenario yang sudah dia lalui, tapi aku yakin bisa mengenalinya kapanpun dan di mana pun.

 [Skill eksklusif Character List diaktifkan!]

Dari beberapa percobaan yang kulakukan, aku tahu jika skill ini tidak akan berguna. Kalau begitu, kenapa aku menggunakannya di sini?

 [Ada terlalu banyak informasi mengenai target yang dipilih. Character List akan diubah menjadi Character Summary List.]

Mungkin aku menggunakannya karena aku berharap skill ini tidak akan bekerja. Aku melihat informasi yang muncul di depanku dan merasa sedikit kecewa. Mungkin dia tidak tahu...

Rasa kesepian apa yang sebenarnya kurasakan saat ini...?

 “Baiklah. Dari mana kau datang? Aku tidak pernah mendengar nama Kim Dokja sebelumnya.”

Harusnya aku sudah menyadarinya sejak awal. Wanita itu adalah satu-satunya orang selain diriku yang mengetahui eksistensi novel Cara Bertahan Hidup. Hanya dia yang bisa melakukan hal seperti ini.

.... Tapi bagaimana caranya? Aku tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk bertanya padanya. Tapi ada satu hal yang kutahu. Dia bukan wanita yang sama dengan wanita yang kukenal di regresi ke-3.

Aku menatap wanita dengan potongan rambut bob pendek itu dan bertanya, “Apa kau avatar Han Sooyoung?”

 

Chapter 289      Daftar Isi     Chapter 291


Komentar

Postingan Populer