ORV Chapter 225: Episode 42 – Asmodeus (5)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


“Lucu sekali. Aku belum sah menjadi demon king. Bagaimana mungkin aku bisa menjanjikan bagian dari cerita raksasa yang bahkan belum kumiliki?”

“You can do it if I help.” Asmodeus had an arrogant confidence on his face. It was an expression that made becoming a ‘demon king’ simple. I watched his face and followed up with,

“Kau bisa mendapatkan tahta itu dengan bantuanku.” Ucap Asmodeus dengan wajah arogan. Itu adalah ekspresi yang berkata jika menjadi demon king adalah perkara yang sangat gampang. Aku menatap wajahnya selama beberapa detik dan kemudian berkata.

“…. Baiklah. Aku akan memberimu sebagian cerita raksasa itu jika aku menjadi demon king.”

Pada saat yang sama, bintang-bintang yang ada di langit mulai berkerlip.

[Beberapa konstelasi merasa sangat kecewa dengan keputusanmu.]

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menatapmu dengan tatapan yang sulit diartikan.]

[Konstelasi yang suka merubah jenis kelamin ingin merubah jenis kelaminmu.]

Konstelasi-konstelasi itu menunjukkan penolakan yang lebih besar dari dugaanku. Tapi tidak ada yang bisa kulakukan soal itu. Mungkin aku tidak akan mengatakannya jika memiliki cara untuk tidak kalah dari Asmodeus…. Untuk sekarang aku tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat demon king ini marah.

Asmodeus tertawa senang seakan ia puas dengan jawabanku. “Bagus sekali. Jadi berapa banyak cerita yang akan kau berikan padaku?”

“30%.”

Asmodeus terlihat kecewa saat mendengarnya. “Itu terlalu kecil.”

“Jika kau meminta lebih, bukannya itu terlalu serakah?”

“Beri aku 50% dan aku akan membuat kontraknya sekarang juga.”

Dasar penipu yang tidak tahu malu. Jika aku memberikan setengah dari cerita raksasa yang kudapatkan, aku tidak akan bisa menggunakan kekuatan cerita itu tanpa persetujuan Asmodeus. Aku menggelengkan kepalaku. “Aku tidak bisa menyetujuinya.

“Kenapa?”

Bebatuan mulai berterbangan di udara. Sudah kuduga…. Asmodeus pasti akan mencoba melakukan intimidasi, tapi aku tidak akan datang kesini jika tidak bisa mengatasi intimidasi semacam ini. Aku menatap langit dan berkata, “Aku tidak memberikan bagian itu hanya untuk mu.”

Semua terdiam ketika mendengar kata-kataku. Wajah Asmodeus terlihat kosong, seakan dia tidak tahu apa maksud perkataanku. Bintang-bintang yang ada di langit juga terdiam seakan sedang menunggu penjelasan dariku.

“30% dari cerita raksasa akan kubagikan sebagai competitive share*.”
*)artinya saham kompetitif. Gampangnya Kim Dokja bakal memberikan total 30% cerita pemilihan demon king baru bagi siapa saja yang mau ngebantu dia menyelesaikan skenario.

“…Competitive share?”

“Artinya, siapa saja yang membantuku bisa mendapatkan bagian itu. Seberapa banyak bagian yang kalian dapatkan akan bergantung pada seberapa besar kontribusi yang kalian berikan pada cerita tersebut.”

Tatapan para konstelasi padaku mulai berubah.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ tertarik dengan penawaran mu.]

[Beberapa konstelasi langsung terlihat serakah saat mendengar ucapanmu!]

‘Competitive shares’ adalah kartu terakhir yang bisa kutawarkan. Jika aku harus menggandeng binatang buas sambil terus maju ke depan, lebih baik aku menambah pilihan hewan buas yang bisa kuajak. Ketika Asmodeus menyadari niatku, ekspresi wajahnya langsung terlihat mengerikan. “…. Kau sudah menipuku.”

“Aku tidak menipumu.”

Bebatuan mulai meluncur ke arahku, atau lebih tepatnya ke arah Yoo Joonghyuk. Serangan itu cukup kuat dan tidak bisa ditangkis dengan mudah. Serangan seperti ini mungkin sulit untukku yang dulu, tapi tidak dengan sekarang.

Alasannya, aku tidak sendirian. Sebelum batu-batu itu bisa mencapai tubuhku, tangan-tangan tak terlihat tiba-tiba muncul dan melindungiku.

[Beberapa konstelasi menatap ‘Demon King Demon King of Fury and Lust’ dengan tajam.]

Inilah yang terjadi saat aku berkata akan memberikan competitive share dari sebuah cerita raksasa. Para konstelasi yang menginginkan bagian itu tidak akan diam saat melihat kelakuan Asmodeus. Demon king itu menggeratakkan giginya karena marah, tapi dia berusaha menahan diri karena tidak ingin membuang-buang probabilitasnya yang berharga untuk melawan konstelasi-konstelasi itu. Terlebih lagi ada satu konstelasi menyusahkan di antara mereka semua.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menatap ‘Demon King of Fury and Lust’.]

Asmodeus menatap langit selama beberapa detik dan kemudian menurunkan output sihirnya. Batu-batu yang tadinya berterbangan pun langsung jatuh ke tanah.

[‘Demon King of Fury and Lust’ merasa kecewa padamu.]

Asmodeus berkata dengan ekspresi wajah yang mengerikan. “Kau sudah membuat kesalahan besar. Kandidat demon king bukan hanya dirimu. Kau baru saja membuang kesempatan yang sangat berharga.”

Nada yang digunakan Asmodeus seakan menggambarkan jika dia bisa membuat siapa saja menjadi demon king kapanpun dia menginginkannya. Ya, situasiku mungkin akan menjadi lebih sulit jika dia bergabung dengan kandidat lain…. Tapi aku tidak boleh mundur disini. “Yah, kurasa kau lah yang sudah membuang kesempatan berharga ini, bukan aku.”

Aku mulai memikirkan alasan kenapa Asmodeus memilihku. Logikaku berkata jika Asmodeus akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika dia menyerang Bercan atau Melledon. Aku memiliki status sebagai manusia dan konstelasi, sedangkan Melledon dan Bercan adalah demon.

Asmodeus lah yang pertama menawarkan kerjasama padaku. Pasti ada alasan bagus kenapa demon king itu menjadikanku pilihan pertamanya, apalagi dia terlihat kecewa saat mendengar penolakanku. “…. Ini tidak menyenangkan. Apa kau tidak tahu kalau aku ini demon king?”

Demon king yang hebat itu ternyata bisa membuat ekspresi seperti itu. Dari perspektif novel Cara Bertahan Hidup, ini adalah sesuatu yang sangat langka. Aku menggelengkan kepalaku. “Mau kau demon king atau konstelasi. Aku ingin ceritaku menjadi cerita yang paling bagus.”

“Cerita yang paling bagus?”

“Harusnya kau tahu apa maksudku. Kau kan anggota Asosiasi Gourmet.”

Ekspresi Asmodeus langsung berubah ketika aku mengatakan nama itu. Ekspresi wajahnya terlihat kaget tapi juga senang. Asmodeus menatapku dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia. Dia membuka mulutnya dan berkata dengan suara aslinya.

“…. Kandidat sepertimu ingin menguji kemampuan memasak seorang demon king…?”

Aku menahan nafas ketika merasakan aura membunuh yang dia arahkan padaku. Aura itu terasa sangat kuat hingga membuat seluruh ruang dan waktu yang ada di sekitarku tunduk pada perintahnya seorang. Konstelasi yang kebingungan mencoba meraihku, tapi kegelapan di sekitarku sangat amat padat hingga kekuatan mereka tidak bisa mencapai ku.

This was the real power of a demon king. If Asmodeus truly used all his power here, I was convinced that Yoo Jonghyuk and I would’ve vanished regardless of the Prisoner of the Golden Headband’s presence. He was revealing this power now as a type of proof and warning.

Ini adalah kekuatan asli milik demon king. Jika Asmodeus benar-benar menggunakan seluruh kekuatannya di sini, aku yakin Yoo Joonghyuk akan langsung pergi ke dunia selanjutnya meski dia mendapatkan bantuan dari Prisoner of the Golden Headband sedang menonton di atas sana. Aura mengerikan ini bukti jika dia sedang memberikan peringatan padaku.

[‘Demon King Asmodeus’ menunjukkan sedikit kesukaannya padamu.]

Itu adalah peringatan jika dia bisa membunuhku kapan saja. Asmodeus tertawa dari dalam kegelapan.

“Aku menyukaimu. Karena itu, untuk sekarang aku akan mundur.”

Untungnya, masalah bisa selesai tanpa adanya korban jiwa. Aku tidak berpura-pura mendukung Asmodeus dan dia juga tidak kehilangan bagian cerita raksasa tanpa alasan yang jelas. Masih ada banyak hal yang bisa diperbaiki dari jalan cerita yang satu ini….

“Tapi, aku akan membersihkan beberapa kotoran sebelum pergi.”

Asmodeus menggerakkan jarinya dan suara ledakan langsung terdengar dari arah dadaku. Ternyata boneka milik Uriel baru saja meledak. Sesaat kemudian aku juga bisa merasakan rasa sakit yang muncul di dada Yoo Joonghyuk, tapi sepertinya dia tidak menerima damage yang bisa dilihat. Tubuh Asmodeus perlahan berubah menjadi debu, dan di saat yang sama dia berkata.

“Aku tidak suka melihat boneka itu berkeliaran di sekitarku.”

Aku melihat kepergian Asmodeus tanpa melakukan apa-apa. Setelah aku yakin demon king itu sudah pergi, aku menyentuh dada Yoo Joonghyuk dan berkata, “…. Uriel?”

Aku mengeluarkan boneka Uriel yang sudah hancur. Tidak lama kemudian, aku bisa merasakan sesuatu yang terputus dari boneka itu. Sedetik kemudian aku melihat beberapa pesan baru.

[Koneksi dengan konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ terputus untuk sementara waktu.]

[Skenario pribadi dihentikan secara otomatis.]

Sekarang aku tahu bagaimana Yoo Joonghyuk bisa sampai ke tempat ini. Tapi kenapa Uriel memberikan skenario pribadi padanya dan menyuruhnya pergi ke demon world. Dan masalah terbesarnya, skenario milik Yoo Joonghyuk dihentikan secara paksa karena tidak ada koneksi antara dirinya dan Uriel.

Percikan cahaya mulai muncul di sekitar tubuh Yoo Joonghyuk. Aku langsung sadar apa yang akan terjadi pada protagonis ini.

“Uriel! Wake up!” I desperately shook the doll but there was no reaction from Uriel. The symbolic body was excessively broken and the connection with the body was forcibly terminated.

“Uriel! Bangun!!” aku mengguncang boneka itu dengan panik, tapi tidak ada reaksi apa-apa dari archangel itu. Tubuh simbolisnya sudah rusak parah dan koneksi antara boneka itu dan Uriel sudah diputus secara paksa.

“Sial.”

Percikan cahaya yang mengelilingi tubuh Yoo Joonghyuk menjadi semakin terang.

[Kau sudah meninggalkan area skenario utama.]

Aku mencoba mencari bantuan. Ini tidak boleh berlanjut. Jika begini terus, Yoo Joonghyuk bisa mati.

[Penalti pengasingan akan segera dimulai.]

Protagonis ini berbeda denganku. Yoo Joonghyuk tidak punya Fourth Wall. Tidak ada yang bisa melindunginya jika dia diasingkan di tempat ini.

“Hei! Siapa saja tidak masalah!”

Aku berteriak ke arah langit. Akan tetapi, tubuh Yoo Joonghyuk mulai hancur dan aku tidak bisa mengeluarkan suara. Retakan besar mulai muncul di kaki dan terus menyebar hingga ke bagian leher, dan hal ini membuat pita suaranya membeku.

Penalti ini membuatku tidak bisa meminta bantuan pada konstelasi yang sedang menerangi langit malam. Seluruh alam semesta sedang mengharapkan kematian Yoo Joonghyuk…. Tapi mereka tidak tahu. Hal seperti itu belum cukup untuk menghilangkan nyawa protagonis sialan itu.

…. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak boleh membiarkan Yoo Joonghyuk mati. Semua akan menjadi sia-sia jika protagonis ini mati.

Sedetik kemudian, sebuah halaman dari novel Cara Bertahan Hidup muncul di kepalaku. Kata demi kata berterbangan ke arahku dan aku mencoba untuk meraih mereka. Ya, ini adalah satu-satunya cara. Aku tidak memilikinya, tapi tidak dengan Yoo Joonghyuk. Aku akan memaksanya membantuku di masa depan.

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ menatap sponsor Yoo Joonghyuk.]

Aku ingin menggunakan suara asliku, tapi aku tidak memiliki kekuatan yang masih tersisa. Aku berharap ceritaku bisa mencapai sosok itu.

[Sponsor dari inkarnasi ‘Yoo Joonghyuk’ sedang menatapmu.]

Satu sosok dengan aura yang luar biasa kuat sedang menatapku. Entah kenapa aura itu terasa familiar, tapi di saat yang sama juga tidak familiar. Sebelum aku bisa mengatakan sesuatu, pandanganku menjadi gelap.

[Skill eksklusif Omniscient Reader’s Viewpoint stage 3 dibatalkan secara paksa.]

***

A space covered with darkness. I had this experience once before. When was it? It happened when I exited from the constellation banquet.

Tempat ini diliputi kegelapan yang sangat pekat. Rasanya aku pernah mengalami ini dulu…. Tapi kapan? Ah, benar juga. Aku juga mengalami hal yang sama setelah keluar dari jamuan para konstelasi.

■■

“Bagaimana cara untuk….”

“…. Tidak.”

Sialan, apa artinya semua ini….

***

“Argh!” aku terbangun dan langsung merasa mual. Jantungku berdetak dengan sangat kencang hingga aku bisa merasakan detakkannya di leherku. Mataku memerah dan air mata bercucuran dari sana.

Aku masih hidup. Lebih tepatnya, Aileen menyelamatkanku. Akan tetapi aku merasa semakin panik daripada lega. Aku berteriak dengan suara parau.

“Aileen!”

Aileen yang sedang menunggu di luar langsung masuk setelah mendengar panggilanku. Wajahnya langsung pucat pasi saat dia melihatku menarik kateter yang menempel di tubuhku. Aku menepis tangannya dan berteriak, “Cepat bantu aku bangun! Aku harus pergi ke kompleks industri Gilobat!”

“Apa yang kau katakan? Orang yang baru saja bangun…”

“Tidak ada waktu lagi! cepat!”

Puluhan kemungkinan melintas di otak ku. Apa aku bisa meminta tolong pada Great Sage the Equal of Heaven? Jika tidak, mungkin aku bisa memanggil Hermes? Aku tidak mau melakukannya, tapi aku mungkin bisa mendapatkan bantuan jika menjanjikan sebagian cerita raksasa pemilihan demon king baru. Yang penting aku harus segera pergi ke Gilobat. Ini masih belum terlambat. Jika aku pergi sekarang…

“Tubuhmu tidak berada dalam kondisi untuk melakukan perjalanan jauh! Apalagi kau baru sadar dari koma selama satu minggu! Kau harus istirahat selama seminggu kedepan untuk menstabilkan badanmu!”

“…. Apa?”

Jantungku serasa berhenti berdetak saat mendengarnya. Kupikir aku salah dengar…. Dunia yang sedang ku baca perlahan runtuh. Kata-kata yang kehilangan tempatnya sekarang mulai mendesakku.

“…. Sudah berapa lama…?”

“Satu minggu. Kau sudah tidak sadarkan diri selama satu minggu.”

Aku menatap lantai dengan tatapan kosong selama beberapa detik sebelum mengambil smartphone yang dibuat oleh Aileen. Aku menghidupkan layarnya dan memeriksa file novel yang baru saja kudapatkan.

– Tiga Cara Bertahan Hidup di Dunia yang Telah Hancur (Revisi pertama).txt –

Judulnya masih belum berubah. Revisi kedua tidak muncul dan kata-kata Yoo Joonghyuk belum berubah.

Aku langsung putus asa ketika tahu tidak ada yang berubah. Apa ini kenyataan? Apa Yoo Joonghyuk benar-benar sudah mati?

 

Chapter 224     Daftar Isi     Chapter 226


Komentar

Postingan Populer