Mahouka Vol. 13 Chapter 7 Part 6

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


“Ya! Begitu! Prime Four! 4 boneka cantikku!”

Di mobil laboratorium milik keluarga Kudou, tim pengembang utama Parasidoll terlihat sangat bersemangat saat mereka melihat pemandangan yang terpancar dari layar.

“Di sana! Potong dia jadi dua!”

Seorang bawahan berbicara dengan sopan pada ketuanya yang sedang menyala. “Ketua, bukannya kita diperintahkan agar tidak membunuhnya?”

“Apa!? Apa kita melihat hal sama sekarang!? Penyihir itu memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi! Memotong satu atau dua lengan tidak mungkin bisa membunuhnya.” jawab si ketua dengan nada santai. Setelah itu dia kembali menatap layar dengan tatapan penuh kegilaan.

XXXXX

“Master, ada serangan dari sebelah kanan!”

Tatsuya mendengarkan arahan Pixie dan langsung memiringkan kepalanya ke sebelah kiri. Sebuah bola meriam tanah melayang melewati bahu kanannya dan langsung menghantam pohon yang ada di belakangnya.

“50 detik sebelum serangan kedua bisa dilakukan. Sabetan pedang dari arah kiri—tolong hindari dengan cara melompat 1 meter ke kanan.”

Tatsuya menuruti ucapan Pixie, beberapa saat setelahnya mantra ‘Pressure Cut’ melayang 30 cm dari bahunya.

“Pixie, apa kau tahu darimana serangan mereka akan datang?” tanya Tatsuya. Pemuda itu menggunakan alat komunikasi yang ditanamkan dalam armor yang dia kenakan dan Pixie akan menjawab melalui telepati.

“Meriam akan segera datang. Arah serangan menuju kepala!... Ya, master. Saya bisa mendengar apa yang dikatakan gadis-gadis ini.”

“Dikatakan? Mereka tidak bertindak sendiri-sendiri?”

Tatsuya berhasil menghindari tembakan meriam lainnya dan di waktu yang sama dia juga menonaktifkan mantra percepatan diri milik robot lain.  Tatsuya mencoba menempelkan tangan kanannya ke tubuh robot-robot itu untuk menghentikan mantra yang mengatur para Parasite, tapi barrier milik salah satu robot menghambat usahanya.

“Mereka berempat terus bertukar pikiran selama pertempuran.”

Ketika Pixie menjawab pertanyaannya, barrier kembali muncul dan memaksa Tatsuya untuk mengambil jarak. Tatsuya percaya dengan jawaban Pixie. Keempatnya bukan hanya dikendalikan oleh 1 otak—lebih tepatnya mereka dikendalikan oleh 1 pikiran yang terbagi menjadi 4 tubuh berbeda.

Dan Pixie menyadap percakapan para Parasidoll. Itu artinya melawan mereka akan jauh lebih mudah.

“Pixie, sambungkan aku ke percakapan mereka.”

“Baik, master.”

XXXXX

“Oh, tidak! Apa yang terjadi!?” Teriak ketua peneliti. Kali ini para bawahannya hanya bisa bersimpati.

Prime Four adalah 4 Parasidoll pertama yang dibuat di Laboratorium 9. Tapi sekarang serangan keempatnya seakan tidak berguna.

Penyerang itu menggunakan telapak tangannya untuk menangkis bola meriam dan beberapa serangan G-Dagger (pisau gravitasi) yang biasanya disebut dengan nama Pressure Cut Blade. Dia juga mengatasi tipe serangan mobilitas tinggi seakan dia sudah menunggunya. Saat barrier muncul penyerang itu memang terpaksa mundur, tapi itu tidak banyak membantu. Pihak mereka memang tidak menerima damage yang terlalu besar, tapi penyerang itu bisa memprediksi serangan Prime Four dengan sangat detail.

Penyerang yang menggunakan MOVAL suit itu mengambil inisiatif untuk pertama kalinya. Dia mulai mengubah pola serangannya. Dia mulai menyerang kaki Parasidoll. para robot itu mencoba menyerang balik dengan menggunakan G-Dagger, tapi sayang dagger itu menghilang sebelum bisa mengenai si penyerang.

Ketua peneliti dan para bawahannya tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi. Tapi, meski otak mereka seakan berhenti bekerja, para Parasidoll tidak bisa melakukan hal yang sama. Sekali mereka menerima perintah, senjata otomatis seperti mereka akan terus melakukan misi sampai ada perintah baru yang diberikan.

Di layar, Parasidoll tipe serangan cepat sedang bertarung dengan si penyerang. Di belakangnya, Parasidoll tipe artileri sedang mempersiapkan diri, di tangannya sudah siap bola meriam yang siap ditembakan. Parasidoll tipe petarung jarak dekat bertugas sebagai umpan—sedangkan Parasidoll tipe petarung jarak jauh akan menyerang dengan meriam mereka. Akan tetapi penyerang yang menggunakan MOVAL suit itu berhasil melewati Parasidoll yang membawa pisau seakan dia sudah mengetahuinya.

Badan informasi barrier penolak telah terbentuk—tapi semua itu langsung menghilang menjadi lautan informasi.

Penyihir dengan MOVAL suit itu muncul tepat di depan Parasidoll yang membawa bola meriam dan langsung menyentuh bola itu dengan tangan kanannya. Bola meriam itu langsung menghilang menjadi debu dan jatuh dari tangan Parasidoll.

Parasidoll tipe artileri hanya bisa berdiri diam dengan ekspresi bingung… Sama seperti manusia pada umumnya.

Penyihir itu menyerang dada parasidoll dengan tangan kirinya.

“Tidak mungkin…!?”

Para peneliti berteriak tidak percaya—lebih tepatnya mereka tidak ingin mempercayainya. Di saat yang bersamaan, instrument yang memonitor sinyal milik Parasidoll tipe artileri berhenti bekerja.

XXXXX

Keempat Parasidoll itu berhasil melancarkan serangan terkoordinat yang sempurna. Akan tetapi kombinasi mereka terlalu sempurna hingga bisa langsung hancur jika salah satu pilar nya tidak lagi bekerja.

“Tebasan di tangan kanan, kaki kanan, kaki kiri.”

Tatsuya sudah mengetahui serangan-serangan itu tanpa perlu menunggu respon dari Pixie. Parasidoll tipe artileri yang bertugas mengalihkan perhatiannya mulai menghujaninya dengan banyak serangan. Setelah dia berhasil ditundukkan, yang perlu dilakukan Tatsuya adalah mengatasi sihir robot yang tersisa.

Tatsuya menghancurkan Pressure Cut dengan Program Dispersion. Setelah itu dia menyerang Parasidoll yang membawa pisau. Setelah menghancurkan barrier yang ada di depan robot itu, Tatsuya langsung meraih pisau itu. Bagi Parasidoll itu, apa yang dilakukan Tatsuya sama sekali tidak terduga—sebuah pola gerakan yang tidak pernah diinput ke dalam otak elektriknya. Apakah ada delay pada kerja mesin… Ataukah ini pengaruh dari iblis yang bersarang di dalamnya?

Tatsuya Memegang pisau itu.

Itu adalah pisau neo-damascus—sebuah pisau yang terbuat dari besi karbon nanotube sintetis—yang kemudian diubah menjadi partikel-partikel super. Hal itu tidak hanya mempengaruhi bentuk pisau itu, tapi juga mempengaruhi semua yang disentuh oleh pisau itu.

Tatsuya menghancurkan pisau itu dengan menggunakan sihir, karena itu secara teori dia sama sekali tidak menyentuhnya. Jika boleh digambarkan, apa yang dilakukan Tatsuya malah menciptakan sebuah pemandangan yang aneh dan misterius.

Tentu hal itu tidak membuat Tatsuya—yang membuat fenomena itu terjadi—kebingungan. Dia bergerak ke arah Parasidoll yang bertugas untuk bertahan, bukannya ke arah Parasidoll yang tidak membawa senjata. Tanpa bantuan dari MOVAL suit, Tatsuya berhasil menghilangkan jarak 5 meter di antara dia dan Parasidoll incarannya dalam 1 langkah saja.

Barrier penolak diaktifkan. Kecepatannya lebih tinggi daripada kecepatan Tatsuya, tapi kecepatan kekuatan psikis tidak memperdulikan versalitas.

Untungnya Tatsuya memiliki kemampuan untuk menonaktifkan baik mantra yang sedang dibentuk dan juga mantra yang sudah selesai dibentuk, karena itu kemampuan membuat barrier tidak banyak berarti untuknya. Hal itu tidak akan memberikan ancaman untuknya.

Parasidoll yang bertugas untuk membuat barrier akhirnya tertidur.

Parasidoll yang masih tersisa adalah petarung jarak dekat, petarung mobilitas tinggi, dan petarung jarak jauh. Dan di mata Tatsuya, mereka semua tak ubahnya seperti mangsa yang menunggu untuk diburu.

XXXXX

“Master, selamat!”

Minami hampir saja menonaktifkan barriernya ketika dia tiba-tiba mendengar teriakan telepatik dari Pixie. Menyebarnya emosi penuh semangat yang tidak mungkin bisa dipancarkan oleh robot yang tidak hidup itu membuat Minami bergumam, “Ah, ada yang lain…” tanpa menyadarinya.

Hal selanjutnya yang dikatakan oleh gadis itu adalah ini:

“Pixie, apa Tatsuya-sama berhasil mengalahkan semua Parasidoll?”

Meski pertanyaan Minami terdengar datar tanpa perasaan, sebenarnya dia cukup mengkhawatirkan keadaan Tatsuya yang sedang melawan para Parasidoll.

“Ya. Master sudah membuat semua Parasidoll berhibernasi.” jawab Pixie dengan nada normal seperti biasanya.

“Kuharap dia segera kembali…” gumam Minami.

Tapi detik itu juga Minami sadar. Jika Tatsuya kembali sekarang, situasinya akan menjadi lebih buruk.

Pasukan keamanan masih mengelilingi mobil ini. Jika seseorang yang tidak dikenal dan mengenakan pakaian tempur seperti itu mendekat, bukankah itu akan menyebabkan akhir yang mengerikan…?

Beberapa saat kemudian, terminal portabel Minami bergetar, tanda ada seseorang yang menelponnya.

Minami pun memeriksa siapa yang mengirimi nya pesan di waktu seperti ini. Jujur, dia tidak terlalu berharap, tapi sepertinya perkiraannya salah besar. Nama yang terpampang di layarnya adalah Kuroba Fumiya.

“Ya?”

Minami bingung, kenapa penerus keluarga Kuroba itu bisa mendapatkan nomor pribadinya. Meski begitu dia tetap mengangkatnya sambil terus mempertahankan barriernya.

“Ini Kuroba Fumiya. Apa aku sedang berbicara dengan Sakurai Minami?”

“Ya, Tapi…”

“Ah, syukurlah. Aku minta maaf karena mencari tahu nomormu tanpa bertanya. Ngomong-ngomong aku ingin memeriksa sesuatu.”

“Tidak. Saya tidak keberatan anda mendapatkan nomor saya, Fumiya-sama… Tapi apa yang ingin anda ketahui?”

“Sakurai-san, kau sekarang sedang membuat barrier yang mengelilingi mobil yang dikepung oleh pasukan keamanan, kan?”

“Tolong panggil saja saya dengan nama Minami… Untuk pertanyaan Fumiya-sama barusan, jawabannya adalah iya.”

Minami bisa merasakan kebingungan dari lawan bicaranya, tapi percakapan di antara mereka berdua tetap mengalir.

“… Minami-san, kau melakukan itu bukan untuk menjadi pengalih perhatian, kan? Dengan kata lain, kau tidak perlu membuat pasukan keamanan terus berada disana karena alasan tertentu. Bukan begitu?”

“Tidak, dan sebenarnya mereka juga menyebabkan masalah untuk kami… Juga, Fumiya sama, tolong panggil saya dengan Minami saja dan bukan Minami-san. Saya mohon.”

“… Kita akan membicarakan ini nanti. Yang lebih penting, aku akan membuat mereka semua pingsan. Tolong pertahankan barrier mu hingga saat itu.”

“Dimengerti. Saya akan menyerahkan mereka pada anda… Dan juga, tolong panggil saya Minami saja. Saya hanya maid sedangkan anda adalah salah satu kandidat kepala keluarga selanjutnya.”

“… Baiklah. Aku akan segera mulai. Mungkin tidak butuh waktu 5 menit.”

Pada akhirnya nada bicara Fumiya menjadi lebih santai.”

Sepertinya Minami berhasil memenangkan perdebatan kecil ini.

 

Ketika Fumiya melihat ke arah gelombang psion yang familiar itu, dia juga bisa melihat barrier sihir yang cukup kuat di depannya. Fumiya sudah memastikan jika caster dari barrier itu adalah salah satu penyihir seri Sakura yang berhubungan dengan Yotsuba—namanya Minami. Dia adalah maid yang tinggal bersama Tatsuya dan Miyuki.

Fumiya kurang lebih mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. ‘Kakak’ yang dia hormati—Tatsuya sedang mengacak-acak percobaan Parasidoll, karena itu dia pasti membutuhkan sebuah mobil atau sejenisnya. Itu artinya dia tidak boleh membiarkan pasukan keamanan melihat apa yang ada di dalam sana. Dia tidak boleh memberikan pekerjaan yang tidak perlu pada Tatsuya.

Kalian hanya tidak beruntung.

Fumiya mengeluarkan CAD berbentuk knuckle duster miliknya. Saat ini dia sedang mengenakan seragam SMA 4, karena itu tidak boleh ada seorangpun yang melihatnya. Meski berbahaya, Fumiya memutuskan jika dia tidak perlu menggunakan penyamarannya yang biasa.

Jaraknya dan mobil Tatsuya kurang lebih 20 meter. Direct Pain bisa bekerja dengan baik di jarak itu. Tapi jika dia bisa lebih dekat lagi, dia bisa mengatur agar pasukan keamanan itu tidak menerima rasa sakit yang terlalu berlebihan.

Kalian benar-benar tidak beruntung. Ucapnya pada diri sendiri. Sebuah alasan bagi para prajurit yang sedang mengelilingi mobil sebelum dia mengaktifkan Direct Pain ke arah mereka.

 

Saat Tatsuya kembali ke mobil, dia terkejut saat melihat pasukan keamanan yang pingsan di lahan parkir. Beberapa saat kemudian dia juga bisa melihat beberapa orang ber jas hitam membawa mereka atas perintah Fumiya.

Setelah melihat kepergian mereka, Tatsuya masuk ke dalam mobil.

Seperti instruksi dari Fujibayashi, Tatsuya memasukkan MOVAL suit ke dalam ‘peti’ dan kemudian menekan tombol penghancur otomatis. Setelah itu dia berjalan pergi bersama Minami dan Pixie.

Seperti yang dikatakan Fujibayashi, tidak ada pasukan keamanan yang terluka dan mobil itu terlihat baik-baik saja di luarnya.

Tatsuya tidak tinggal lebih lama untuk memastikannya.

XXXXX

Perbedaan paling besar antara Cross-Country Steeplechase dan lomba halang rintang biasa adalah fakta jika tidak ada yang tahu apa yang sedang dilakukan oleh atlet lain yang sedang balapan denganmu. Bahkan dalam lomba cross-country biasa dimana para atlet juga tidak bisa mengetahui dengan jelas apa yang sedang terjadi pada lawannya, mereka masih bisa melakukan perkiraan kasar karena jalur yang sudah diatur sedemikian rupa. Karenanya mereka masih bisa mengetahui posisi masing-masing dengan cara melampaui lawan atau bahkan mungkin dilampaui oleh lawan. Akan tetapi Steeplechase tidak memiliki jalur yang tetap dan penglihatan juga ditutupi oleh dedaunan, karena itu para pelari tidak akan bisa mengetahui apa yang sedang terjadi pada lawannya. Tentu anggota kelompok dikecualikan karena mereka berlari bersama-sama.

Akan tetapi, dalam Steeplechase, para atlet bisa mendapatkan informasi jumlah atlet yang berhasil mencapai garis finish melalui terminal yang terpasang di google mereka.

Jumlah orang yang sudah menyelesaikan balapan akan muncul di sudut peta yang ditampilkan di google*. Saat ini jumlah itu menunjukkan angka 0.
*) btw, google disini maksudnya bukan google map yee, tapi google kacamata.

200 meter sebelum garis finish.

Miyuki yakin jika kelompok mereka sedang memimpin balapan.

Kanon yang berlari di sampingnya juga berpikir seperti itu.

Tiba-tiba Kanon menaikkan kecepatannya. Subaru yang tadinya agak di belakang juga mulai meningkatkan kecepatan larinya agar tidak tertinggal.

Miyuki mulai ragu. Dia tidak ingin mengalah dari mereka berdua, tapi ini adalah kecepatan terbaiknya jika dia harus berlari sambil mewaspadai semua perangkap yang telah dipasang oleh pihak panitia. Jika dia mempercepat larinya tentu dia bisa menyalip mereka, tapi apakah tidak apa-apa jika dia mengabaikan semua perangkap demi mendapatkan medali emas?

“Kyaa!?” “Whoa!?”

Saat Miyuki masih memilih opsinya, ada dua teriakan beruntun di depannya.

Rentetan peluru cat dari beberapa senapan otomatis langsung aktif dan mengenai Kanon hingga membuatnya jatuh ke samping. Peluru itu tidak menembus apapun. Tapi sebagai gantinya, energi kinetik yang dihasilkan cukup kuat untuk menjatuhkan para peserta. Ada rentetan peluru yang mengenai Kanon di bagian pinggang sampai kaki, karena itu yang bisa dilakukan Kanon hanya membuat pose bertahan agar tubuhnya tidak terlalu sakit saat menghantam tanah.

Subaru yang tertangkap jaring juga terjatuh ke tanah. Sihir yang dia aktifkan adalah sihir untuk melompat, bukan untuk terbang, karena itu dia berhasil mengurangi inersianya ketika jatuh ke tanah. Akan tetapi tidak seperti Kanon yang harus berurusan dengan peluru cat, Subaru pasti merasa lebih malu karena harus menggeliat untuk melepaskan dirinya dari jeratan jaring yang membungkus tubuhnya.

“Ugh… Mereka kan tidak perlu sekeras ini pada kita…”

Kanon hanya bisa menggerutu, tapi sepertinya dia tidak mengatakan apa-apa. Miyuki yang melihat keadaan mereka memutuskan jika keduanya tidak berada dalam bahaya, karena itu dia berkata “Maafkan aku. Aku akan pergi ke garis finish duluan.” Miyuki tidak mendapat jawaban apapun dari rekan setimnya itu. Tapi tentu dia mendapat tatapan tajam yang berkata, ‘Jahat sekali kau meninggalkan kami disini!’

Steeplechase adalah pertandingan individu. Mereka bertiga mungkin memang berasal dari sekolah yang sama, tapi disini mereka adalah musuh. Membentuk tim adalah strategi yang cukup menguntungkan, tapi hanya itu kelebihannya. Miyuki tetap berpagang pada keputusan dinginnya—meski sebenarnya hal itu tidak sedramatis kedengarannya—dia tetap memutuskan untuk melaju ke garis finish sendirian.

Miyuki melihat peta navigasi untuk memeriksa keadaan.

Jumlah pelari yang mencapai garis finish masih 0.

 

Miyuki terus memimpin di garis depan berhasil menjadi orang pertama yang mencapai garis finish. Kanon yang berhasil lolos langsung berlari mengejar berhasil mendapat posisi ke 2, sedangkan Subaru yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk melepaskan diri berhasil mendapat posisi ke 8. Pelari lain dari SMA 1, Honoka dan Shizuku berhasil mendapat posisi ke 5 dan 6.

 

Chapter 7-5     Daftar Isi     Chapter 8-1


Komentar

Postingan Populer