Mahouka Vol. 13 Chapter 8 Part 1

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya


Kolonel Sakai dan kelompoknya bergegas keluar dari gedung cabang kantor pusat JDF yang mereka tempati. Mereka tahu, secara logika… kemungkinan jika penyihir yang memakai combat suit itu—Maheśvara—datang mengejar mereka adalah nol. Tapi tidak bisa dipungkiri, mereka juga memiliki andil cukup besar dalam percobaan Parasidoll ini. Yang membuat mereka lari bukan logika otak mereka, tapi perasaan takut yang muncul secara instingtual.

Setelah mereka keluar dari gedung dan sampai di lapangan parkir, mereka baru menyadari jika langit di atas mereka terlihat mendung.

Sakai yang menyadarinya langsung melihat ke atas. Dia merasa bingung, kenapa sekarang langit terlihat mendung padahal beberapa detik yang lalu langit masih terlihat sangat cerah.

Awan hitam itu langsung menutupi pemandangan mereka semua.

“Apa ini…?”

“Gas?”

“Bukan pak. Ini sihir!”

Penyihir yang bekerja bersama Kolonel Sakai bisa langsung mengetahui identitas dari awan itu.

Tapi yang bisa mereka lakukan hanya mengenali awan itu. Mereka tidak punya cara untuk mengetahui efeknya atau bagaimana cara untuk menghilangkannya.

“Kolonel Sakai sekalian. Saya datang untuk mengundang kalian semua.”

Mereka semua berbalik ketika mendengar suara seseorang dari arah belakang. Disana mereka melihat seorang laki-laki tua yang menggunakan setelan jas, padahal ini adalah pertengahan musim panas. Laki-laki itu menundukkan kepalanya yang ditutupi topi.

“Saya ingin mengundang anda semua ke dalam dunia mimpi.”

Setelah Sakai dan yang lainnya mendengar kalimat itu, mereka langsung kehilangan kesadaran.

XXXXX

Peringkat pertama event Steeplechase Cross-Country wanita dimenangkan oleh Miyuki dan Masaki di event pria.

Tahun ini pemenang klasemen tetap SMA 1. Meski mereka sempat keteteran di beberapa pertandingan, mereka merasa lebih bersemangat daripada tahun sebelumnya.

Akan tetapi, karena Masaki berhasil memenangkan hadiah pertama, semua murid SMA 3 menghadiri upacara penutupan dengan wajah puas. Mungkin mereka sangat bangga dengan pencapaian yang didapatkan Masaki, dan tahun depan mereka berjanji akan mendapatkan penghargaan itu kembali.

Sekolah lain yang menarik banyak perhatian adalah SMA 4 yang berhasil memenangkan pertandingan rookie Monolith Code dan Mirage Bat. Kedua anak kembar yang berperan besar dalam kedua event tersebut menunjukkan sikap penuh percaya diri, membuat semua orang menyadari rumor mengenai mereka berdua.

Tapi yang paling penting, semua orang menikmati upacara penutupan ini. Baik para atlet dan juga para orang dewasa yang mengatur jalannya acara ini.

XXXXX

Kudou Retsu sekarang sedang bersama mantan kepala keluarga Kuki dan Kuzumi dan anggota klan yang masih setia padanya. Mereka semua tersenyum sambil menikmati sake yang ada di depan mereka.

Senyum yang mereka tunjukkan bukan senyum puas atau sejenisnya. Ada rasa pahit di sana. Kuki Mamoru dan mantan kepala keluarga Kuzumi tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Retsu. Mereka tidak bertanya padanya—tapi sebagai gantinya mereka terus bergiliran menuangkan sake ke gelas tetua keluarga Kudou tersebut.

“Aku ingin berterima kasih pada kalian atas semua kerja keras yang sudah kalian lakukan.”

Retsu menunjukkan rasa terima kasihnya pada semua orang yang hadir.

“Di permukaan, eksperimen Parasidoll berhasil mendapatkan hasil yang tidak terduga, tapi kita berhasil memberikan pertarungan yang sengit pada Maheśvara. Aku yakin jika hal itu akan memberikan efek yang besar bagi mereka yang ingin menggunakan sihir untuk keperluan militer.”

Semua orang yang hadir bertepuk tangan, menandakan jika mereka setuju dengan ucapan Retsu.

“Mereka yang ingin menjadikan para anak muda sebagai prajurit… Besok mereka akan melihat kejatuhan diri mereka sendiri, tentu bersama pada tradisionalis. Izinkan aku berkata jika itu adalah pencapaian yang sama luar biasanya.”

Tidak. Hal itu tidak akan terjadi besok.”

Tiba-tiba, ada suara yang menginterupsi pembicaraan mereka dari balik pintu.

“Siapa itu!?”

Orang yang duduk di dekat pintu langsung berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yang mengganggu pertemuan mereka.

Akan tetapi, Retsu sudah mengetahui siapa mereka hanya dari suaranya saja. “Kazama-kun… dan Jendral Saeki.”

Yang ada di balik pintu itu bukan hanya Kazama yang barusan berbicara. Masih ada satu orang lagi yang datang bersamanya.

“Sudah lama kita tidak bertemu, yang mulia.”

Semua orang yang ada di ruangan itu langsung terdiam. Tidak ada yang mempersilahkan Saeki untuk duduk, tapi sepertinya Saeki juga tidak begitu mempermasalahkannya.

“Ada apa dengan kedatangan yang tiba-tiba ini? Ini adalah pertemuan tertutup. Kami tidak punya waktu untuk menghibur anda berdua.”

“Saya juga mengerti jika kedatangan kami terlalu tiba-tiba. Setelah anda menerima hadiah dari kami, kami akan langsung pergi dari sini.”

“Hadiah?”

Nada bicara Saeki terdengar sangat tidak bersahabat. Bahkan dalam keadaan normal saja, dia memiliki pendapat yang sangat buruk tentang Faksi Keluarga Sembilan. Dia adalah rubah yang berani membantah ucapan Retsu.

ketika situasi semakin memanas, Saeki memberikan tanda pada Kazama.

“… Saya Kolonel Sakai dari Markas Pusat JDFG. Saya sudah bersekongkol dengan Kudou Makoto, kepala keluarga Kudou saat ini untuk membuat eksperimen senjata sihir otomatis selama Kompetisi Sembilan Sekolah berlangsung…”

Semua orang kecuali Retsu langsung bangun dari tempat duduk mereka.

Rekaman yang ada di tangan Kazama adalah pernyataan dari Kolonel Sakai yang sudah bekerja sama dengan keluarga Kudou dan memaksa diadakannya eksperimen di tempat kompetisi anak SMA.

“… Jadi Kolonel Sakai sudah jatuh ke tanganmu.”

“Ya. Tapi yang menangkap beliau bukan kami.”

“… Apa kau tidak keberatan memberitahu siapa yang melakukannya?”

“Kami menerima rekaman itu dari Yotsuba-sama.”

Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam saat mendengar nama itu.

“Maya… Aku mengerti. Yotsuba tidak akan pernah membiarkan keluarga mereka berada dalam bahaya.” Retsu menganggukkan kepalanya.

“Bukan begitu, yang mulia.” ucap Saeki.

“Apa maksudmu?”

“Saat Yotsuba-sama memberikan rekaman ini, dia melakukannya dengan syarat kami tidak menyebarkannya ke publik.”

Retsu mengerutkan alisnya karena merasa ragu. Dia tidak tahu tujuan Maya… Kenapa mantan muridnya itu melakukan semua ini?

“Tujuan Yotsuba-sama adalah menghancurkan kelompok Sakai, dengan kata lain para hard-liner anti-GAA. Kami menerima data ini dari Yotsuba-sama dengan syarat kami tidak menyebarkannya sambil mengatasi sisanya.”

“Aku mengerti… Sakai dan yang lainnya pasti sudah menyentuh titik tertentu.” gumam Retsu dengan suara tegas. Akan tetapi dia masih belum memahami semuanya. “Dan apa yang kau inginkan dengan data itu?”

“Yang mulia, JDF tidak akan memaksa penyihir untuk bertindak sebagai senjata.”

“…”

“Anda bisa memotong rambut abu-abu saya jika anda mau. Penyihir tidak akan pernah dikirim ke medan tempur jika mereka tidak menginginkannya. Tentu saja ini termasuk cucu anda dan juga dia.”

“Apa kau… memintaku untuk pensiun?”

“Parasidoll pasti bisa menjadi senjata yang efektif—selama kita tidak menyalahgunakannya. 10 tahun yang lalu, Jendral, anda tidak akan membuat kesalahan seperti ini.”

“Jaga ucapanmu, Jendral Saeki!”

“Hentikan.”

Saat amarah Kuki Mamoru meledak dan dia berteriak ke arah Saeki, Retsu langsung menghentikannya.

“Melakukan eksperimen senjata sihir pada penyihir di bawah umur. Ah, tidak peduli bagaimana caranya anda memberikan alasan, anda tidak boleh menyebutnya penggunaan yang tepat.

Kazama yang ada di sebelah Saeki pun ikut memotong pembicaraan kedua petinggi itu. Suaranya terdengar seperti magma yang siap Meletus kapan saja.

“Mayor Kazama. Hentikan itu.”

“Ya, bu. Maafkan saya.”

Saeki menatap mata Retsu dalam-dalam. “Anda bisa menyerahkan hak prajurit penyihir pada kami yang masih aktif mengabdi. Kami tidak akan membiarkan anda melakukan hal berbahaya seperti ini lagi, Yang mulia.” ucapnya.

“Aku mengerti.” jawab Retsu. Bahunya turun sebagai tanda menyerah, tapi wajahnya terlihat bahagia.

 

Chapter 7-6     Daftar Isi     Chapter 8-2

 

Komentar

Postingan Populer