Mahouka Vol. 13 Chapter 7 Part 5

 Disclaimer: Novel bukan punya saya.


Minami sekarang sedang berada di dalam mobil bersama dengan pixie.

Tim penyerang dari prajurit pribadi keluarga Kudou (yang Minami tidak ketahui), sudah pergi berkat kedatangan pasukan keamanan dari markas. Tapi kali ini, pasukan keamanan itulah yang berusaha masuk ke dalam mobil mereka.

Dari pihak keamanan, yang mereka inginkan adalah bersikap netral. Sama seperti tahun lalu, ada kelompok tidak dikenal yang menyusup ke dalam markas JDF dan bahkan bisa mengaktifkan sihir yang berbahaya. Yang mereka perlukan adalah menangkap dan menahan anggota kelompok yang melakukan kekerasan. Disisi lain mereka juga harus mendengarkan alasan logis dari pihak yang diserang.

Akan tetapi Minami tidak bisa menuruti permintaan mereka. Mungkin saja menuruti permintaan mereka sama sekali tidak menimbulkan masalah untuknya, tapi Minami merasa jika dia tidak boleh membiarkan pihak yang tidak berhubungan melihat isi mobil mereka.

“Seperti yang saya katakan, kami adalah korban. Saya rasa saya punya hak untuk menolak interogasi ini.”

“Ini markas militer—kami memiliki otoritas sendiri! Jika kau tidak memiliki hal yang perlu disembunyikan, kau tidak akan ditahan! Segera nonaktifkan barrier ini dan buka pintunya!”

Mereka terus mengulang kata yang sama selama beberapa waktu (suara Minami sudah dirubah melalui speaker yang ada di mobil). Dalam situasi ini Minami bisa mempertahankan barriernya untuk 1 jam ke depan. Selain itu dia juga memiliki CAD yang dikontrol dengan pikiran pemberian Tatsuya, karena itu dia bisa mengganti properti barriernya dengan mudah ketika ada orang yang menyerangnya dengan sihir.

Secara pribadi, Minami tidak ingin melakukan sesuatu yang terlalu dramatis.

Tatsuya-sama, tolong kembali secepatnya!

Minami tidak tahu harus berbuat apa, dia bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan Tatsuya untuk meminta perintah—tentu itu karena dia tidak ingin mengganggu perburuan Tatsuya.

XXXXX

15 menit setelah event dimulai. Para pelari utama sudah berpisah dengan teman satu tim mereka agar bisa melaju dengan lebih kencang. Mereka menggunakan strategi 3 kelompok untuk mencapai garis finish terlebih dahulu.
*) kalimat aslinya: they’d adopted a style of forming first, second, and third groups to go for the goal. Entah itu ada 3 kelompok yang melaju ke garis finish bersamaan, atau satu kelompok besar akan memisah menjadi 2 lalu 3 dan kelompok terakhir lah yang akan berlari ke garis finish—macem roket gitu. I don’t know.

Pelari yang memimpin atlet SMA 1 adalah Kanon, Subaru, dan Miyuki. Kanon adalah anggota klub track-and-field dan pernah mengikuti lari halang rintang 300 meter sebelum ini. Kekuatan sihirnya sudah tidak perlu diragukan lagi—meski jujur dia masih memiliki beberapa kelemahan, yang pasti dia sudah terbiasa berlari di lintasan yang dipasangi halangan seperti ini. Subaru menguasai sihir melompat. Miyuki menghindari halangan dengan cara menggunakan sihir terbang untuk melayang tepat di atas tanah.

Posisi mereka saat ini kurang lebih 2 kilometer dari garis start, itu artinya mereka baru saja memasuki paruh kedua dari lintasan balapan. Subaru sedang melompat dari pohon satu ke yang lain sambil menjejak batang pohon, tapi tiba-tiba dia berhenti dan mendarat di bawah pohon oak Mongolian.

“Subaru ada apa?” tanya Miyuki yang baru saja menyusul dan berhenti di sebelah temannya itu. Balapan masih berlangsung, tapi mereka tidak tahu halangan macam apa yang disediakan oleh panitia di tempat ini. Jika mereka menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan, mereka tidak bisa membiarkannya begitu saja. itulah alasan mereka membuat kelompok 2 atau 3 orang dan tidak pernah sendirian.

“Lihat itu.”

Miyuki dan Kanon melihat ke arah yang ditunjuk oleh Subaru. Mereka bisa melihat sosok yang mirip manusia sedang berbaring di tanah.

“… Combat gynoid.”

Kanon langsung mengenali identitas robot itu. Dia mungkin tidak terlihat seperti seseorang yang menyukai teknologi, tapi dia tetap putri dari keluarga Chiyoda yang ahli dalam pertempuran. Dia mungkin pernah melihat yang seperti itu di masa lalu.

“Sepertinya memang begitu.”

“Mungkin mereka lupa mengambilnya setelah latihan terakhir di sini?”

Yang mengatakannya adalah Subaru. Pendapat itu terdengar logis, tapi kemungkinan hal itu terjadi sangat kecil. Namun begitu, Kanon tidak mau mengatakan tebakan liar yang dia miliki.

“… Yang penting robot itu tidak bergerak. Kita tidak perlu memikirkannya terlalu jauh. Mungkin mereka digunakan untuk mengagetkan kita dan menghambat lari kita saja.”

Kanon membuat Keputusan. Jika si kakak kelas sudah berpikir seperti itu, Miyuki tidak perlu repot-repot untuk memberikan sanggahan.

“Kalau begitu…”

“Kita akan terus berlari sebelum kita kehilangan lebih banyak waktu.”

Setelah menjawab pertanyaan Miyuki, Kanon kembali berlari. Miyuki dan Subaru mengikuti di belakangnya.

XXXXX

Mereka lebih tangguh dari perkiraanku… Mungkin ini akan membutuhkan waktu lebih lama dari rencana awalku. Hanya tersisa waktu 10 menit sebelum Miyuki menyusulnya, begitu pikir Tatsuya yang sedang dikelilingi oleh para Parasidoll.

Sekarang dia sudah lebih dekat dengan garis finish dari titik pertamanya. Dia sudah menonaktifkan Parasidoll yang lebih dekat dengan garis start. Dia harus bisa menonaktifkan semua—16 Parasidoll yang tersebar di sepanjang lintasan.

 Kekuatan psikis meluncur ke arahnya dari berbagai arah—keluarga Kudou menyebut mereka sebagai ‘kekuatan iblis’. Tatsuya menyerang sambil melindungi titik vitalnya—kepala dan jantung—lalu membuat kontak dengan salah satu robot itu.

Parasidoll dengan tipe kecepatan tinggi langsung menebas tangan Tangan Tatsuya, lukanya cukup dalam hingga tulangnya hampir terlihat. Kemudian Tatsuya menggunakan tangannya yang lain untuk memukul Parasidoll yang ada di depannya.

Dia langsung membuat Parasidoll itu tertidur dalam waktu singkat.

Dengan bantuan CAD tipe pikiran yang bisa langsung mengaktivasi Program Dispersion yang ada di Trident nya, Tatsuya langsung menghancurkan mantra yang mengarah ke lehernya. Dia langsung melompat di atas Parasidoll yang tergeletak untuk menghindari kepungan Parasidoll lain, setelah itu dia menggunakan Regenerate untuk mengembalikan tangannya. Mantra itu pasti membuat musuh manapun menangis dan mereka pasti berkata jika apa yang dia lakukan itu adalah sebuah kecurangan… Tapi jujur saja Tatsuya bukan sosok ever power yang tidak terkalahkan atau apalah itu.

Regenerasi yang dia lakukan dibayar dengan rasa sakit.

Hal itu mencegah mentalnya untuk tetap fokus dan membuatnya kesulitan saat mengaktifkan sihir. Dia sudah terbiasa dengan rasa sakit, tapi dia tidak bisa tidak kehilangan fokusnya meski hanya untuk sesaat.

Dia tidak pernah merasakan sakit jika dia melakukan regenerasi pada dirinya sendiri, tapi sekarang seluruh area kalkulasi sihirnya akan dipakai untuk mengaktifkan mantra regenerasi dan membuatnya menunda mantra serangan yang sudah dia siapkan sebelumnya.

Karena itulah dia melindungi organ yang berhubungan dengan hidup matinya. Selama dia masih memiliki psion dia tidak akan mati, bahkan jika dia menerima luka fatal sekalipun. Tapi jika dia mendapatkan luka fatal, insting survivalnya pasti akan langsung mengaktifkan Regenerate untuk memperbaiki tubuhnya, dan hal ini membuat kemampuan kalkulasi sihirnya menurun drastis. Melawan penyihir dengan skill tingkat tinggi tanpa bantuan sama sekali bisa membuat situasi ini menjadi lebih berbahaya. Parasidoll setidaknya setara dengan penyihir kelas 1 jika dilihat dari kemampuan bertarungnya. Kekuatan psikis dan kecepatan aktivasi mereka juga jauh di atas penyihir modern rata-rata.

Akan tetapi—fakta jika Tatsuya masih bisa mengeluh berarti dia masih memiliki cara lain.

Sekarang, setelah dia memiliki cara untuk mengalahkan parasidoll tanpa mengeluarkan Parasite yang ada di dalam tubuh mereka, mereka bukan tandingan untuknya.

Alasan Parasite yang merasuki tubuh manusia bisa menjadi lawan yang sangat tangguh adalah karena jika dia membunuh inangnya, Parasite itu akan keluar dari dalam tubuh tersebut, dan Tatsuya tidak punya cara untuk menghancurkan tubuh utama mereka.

Tapi, jika inang Parasite adalah gynoids yang bisa menampung psion dalam jumlah banyak, tubuh mereka mungkin rusak tapi tidak mati. Dan jika Tatsuya memastikan hanya ada sedikit psion yang tersisa di dalam tubuh robot itu, maka tubuh utama Parasite akan masuk ke fase hibernasi untuk mencegah dirinya kehabisan energi.

Meski Tatsuya diberondong luka dari serangan psikis yang terkonsentrasi, dia berhasil menangani rasa sakit yang muncul dan berhasil membuat Parasidoll ke 12 memasuki fase hibernasi.

4 lagi…. Di sana!

XXXXX

“Hanya 4 Parasidoll yang tersisa!”

Laporan itu datang dari bawahannya itu terdengar sangat keras dan kepala peneliti Parasidoll yang sedang berada di dalam laboratorium hanya bisa menggigit bibirnya hingga berdarah. Dia tidak tahu nilai Tatsuya—bukan, tapi Maheśvara. Jika 1 penyihir bisa mengalahkan 16 Parasidoll, dia tahu jika ujicoba dan proyek Parasidoll akan dicap sebagai sebuah kegagalan.

“Tapi 4 Parasidoll yang tersisa… Dia pasti tidak akan bisa melawan Prime Four seperti Parasidoll lainnya…!” gumam kepala peneliti sambil menatap layar yang menampilkan para Parasidoll.

Meski kata-katanya hanya terdengar seperti gertakan kosong atau mungkin rasa frustasi karena dia sudah kalah, para peneliti lain yang duduk di sebelahnya masih ikut melihat dengan ekspresi khawatir di wajah mereka.

XXXXX

Sesaat setelah Tatsuya merasakan keberadaan 4 Parasidoll, peluru Meriam seukuran kepalan tangan langsung terbang ke arahnya sebelum dia bisa mengaktifkan sihirnya. Peluru itu meluncur sangat cepat hingga matanya tidak bisa mengikuti pergerakannya. Diameter peluru itu adalah 12 sentimeter, berat 5 kilogram, kecepatan 400 kilometer/jam. Kecepatan itu memang ada di bawah kecepatan peluru biasa, tapi berat peluru itu ada di level yang sangat berbeda.

Tatsuya mengangkat tangan kanannya dan menghentikan peluru Meriam itu. Saat peluru itu menyentuh tangannya, cangkang peluru yang terbentuk dari tanah langsung pecah. Tidak hanya pecah—partikel-partikel kecil dari cangkang itu langsung melesat ke segala arah. Itu adalah hasil dari pembongkaran vektor gerakan dari peluru tersebut hingga level dimana tanah akan terdekomposisi.

Tatsuya sudah menghentikan serangan kejutan dengan jurus uniknya tapi dia tidak punya kesempatan untuk menarik nafas. Bidang energi seperti benang tiba-tiba muncul di sekitarnya dan hampir mengenai tubuhnya. Energi memuakkan dari dua arah tersebut memiliki prinsip yang sama dengan mantra tipe berat—Pressure Cut. Bidang energi itu terbagi dengan sangat akurat, tanpa pedang atau benang yang bertindak sebagai garis referensi… Mungkin ini karena presisi digital yang sangat mekanis.

Sekali lagi, Tatsuya harus fokus pada pertahanannya. Dengan menggunakan Program Dispersion, dia menghancurkan Pressure Cut milik Parasidoll. Di waktu yang sama, Parasidoll lain langsung mendekatinya dengan posisi siap menyerang.

Dia cepat…!

Dilihat dari kecepatannya, Parasidoll itu setara dengan Erika yang menggunakan mantra percepatan diri.

… Tapi!

Parasidoll itu tidak memiliki teknik tingkat tinggi seperti Erika. Pergerakannya memang sangat presisi, tapi hanya itu. Faktanya, semakin presisi gerakannya, semakin mudah bagi Tatsuya untuk memprediksi gerakannya. Tatsuya berhasil menghindari 2 sabetan dari kanan dan kiri lalu mengaktifkan Program Dispersion. Mantra percepatan kehilangan efeknya dan pergerakan Parasidoll langsung menurun ke level kecepatan manusia.

Satu tumbang, gumam Tatsuya ketika dia akan menghantamkan bogemnya pada salah satu Parasidoll. Akan tetapi.

“Apa!?”

Sebuah barrier muncul tepat di depan Parasidoll yang membawa pisau. Yang membuat barrier itu bukan Parasidoll yang menggunakan Pressure Cut, melainkan Parasidoll keempat yang berdiri agak jauh dari Tatsuya.

Barrier itu mementalkan Tatsuya ke belakang dan Parasidoll yang memegang pisau ikut mundur di waktu yang bersamaan. Setelah itu keempat Parasidoll membentuk formasi berlian. Di depan ada Parasidoll tipe petarung jarak dekat dengan kecepatan tinggi, lalu di sebelah kanan adalah Parasidoll yang menembakkan peluru meriam, di sebelah kiri Parasidoll yang menggunakan serangan jarak jauh Pressure Cut, dan yang paling belakang adalah Parasidoll yang membuat barrier pelindung.

Sebuah peluru meriam meluncur ke arah Tatsuya saat dia sedang mencerna situasinya saat ini. Tatsuya langsung melompat ke samping dengan bantuan sihir terbang, akan tetapi pedang udara dari Parasidoll lain hampir mengenai tubuhnya. Setelah menghancurkan pedang udara, ada 2 pisau yang terbang ke arah Tatsuya, dan sebuah barrier tak terlihat yang bertindak sebagai perisai.

Mereka memiliki koordinasi yang bagus!

Tatsuya merasa seakan keempat robot itu dikendalikan oleh satu otak yang sama, apalagi kombinasi serangan keempat Parasidoll itu sangat berbeda dengan ke-12 robot lainnya yang sudah dia nonaktifkan. Terlebih lagi, trik yang mereka gunakan kali ini sangat bagus hingga Tatsuya tidak memiliki waktu untuk melakukan serangan balasan.

 

Chapter7-4     Daftar Isi     Chapter 7-6

 

Komentar

Postingan Populer