NGNL Vol.7 Chapter 4 Part 5

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.

Translator: Rireina


“…. Nggh! Melihatmu terkejut saja sudah membuatku depresi sendiriiii~~..” Plum menggerutu dengan wajah sendunya seperti biasa.

“Diperbudak oleh Siren dan ditipu oleh Raja Sora dan Ratu Shiro…. Aku pasti terlihat sangat menyedihkan…. Aku tidak akan komplain meski kau hanya menganggapku penyuka keringat, orang mesum yang suka crossdressing…..”

“Ternyata kau sudah tahu…?”

Ino tahu jika perkataannya kasar, tapi dia tidak bisa menahan lidahnya.

Dengan suara thunk, Plum menendang lantai dan merubah pemandangan menjadi sebuah aula bawah tanah yang terlihat alami. Di ruang penuh kegilaan dimana siang dan malam ada di waktu yang bersamaan, Plum tertawa keras. Bercak merah darah muncul di mata ungunya.

 

“Aku adalah pemuda pembuat masalah, penyuka manisan, dan seorang crossdresser—sang penguasa malam, Nosferatuuuu!”

Baju dan sayapnya yang terbuat dari kegelapan mulai menyatu dengan setiap kerlipan cahaya yang tersebar di gelapnya goa, seakan berusaha menghilangkan semua cahaya itu. Pola darah di mata Plum menyebar hingga tangannya dan melahap kehampaan yang ada di sekitarnya. Pola itu memancarkan sinar yang terus menyebar: di dalam goa, di luar goa, di langit, laut, gunung, dan daratan. Pagi, siang, malam—semuanya ada disini, begitu ucapnya.

Dimanakah ‘ini’ dan kapankah ‘sekarang’? Kau tentukan saja sendiri, begitu goda orang mesum dengan ras Dhampir itu. Dengan wajah tulus dan polos dia berkata, aku akan memusnahkan ritus milik Fii.

Ino menghina pemandangan di depannya itu dalam hati. Plum sudah membuat kesalahan, dia terlalu banyak menggunakan kekuatannya. Kurami dan Fii sekarang sedang bertukar tatapan. Apa yang harus kita lakukan? Jika game yang mereka ajukan terlihat tidak menguntungkan, maka tidak ada alasan untuk memainkannya. Mereka hanya harus mundur dan semuanya akan selesai!

“Oh, sepertinya kalian sedang memikirkan hal yang tidak sopan yaaaa…. Tapi aku tidak akan membiarkan kalian kabur. Kalian pasti tahu itu kaaaan~!”

Plum berkata seakan dia sedang menceramahi Kurami dan Fii. Setelah itu dia menyegel pintu keluar dari tempat itu.

“Jika kau tidak memulai game nya sekarang juga dan mengabaikan instruksiku, aku akan membuka kartu truf mu sekarang suga…. Aku yang biasanya berperan sebagai pesuruh ini akan mengungkapkan semua rahasiamu disiniiii~!”

“ ___!!”

Kurami dan Fii menggeratakkan gigi mereka dengan sangat kuat hingga Ino bisa mendengarnya dengan jelas.

…. Apa maksudnya ini? Pikir Ino. Plum menjawab rasa penasaran sang kakek.

“Mereka tidak bisa memainkan kartu truf mereka jika aku membongkar ritus mereka disini….”

…. Jika mereka melakukannya—seringaian Plum menjadi semakin lebar.

“Tidak ada yang bisa mengalahkan Persemakmuran Elkia, tapi Eastern Union masih bisa dihancurkaaaaan. Mereka berdua sedang melakukan operasi tanpa sepengetahuan senat, menyembunyikan detail game Eastern Union dan membuat ritus untuk mengalahkannya. Mereka akan jatuh bersamamu! Karena itu….”

Kata-kata Plum yang selanjutnya membuat darah menghilang dari wajah Ino.

Karena aku sama sekali tidak peduli dengan Persemakmuran Elkia dan Eastern Union, aku akan memainkan kartu ini untuk merekaaaa! Nah sekarang ayo mulai, dua pecundang yang sudah membawakan makanan termewah untukku! Aku tidak suka berperan sebagai penjahat seperti iniiii, tapi seperti yang mereka katakan… jika kau menginginkan sesuatu, lakukan hal yang tepat—seperti ini!!”

Aku mulai! Rasa puas yang ditunjukkan Plum terasa sangat mengerikan…

Aku tidak punya rencana B~~~. Jika kau tidak ingin dihancurkan, ayo bermaiiiiin! Yeaaah!!”

Dengan senyum lebar yang sangat manis, Plum mengucapkan hukuman mati untuk mereka.

 

“… Fii, kemungkinan terburuknya…. Kita tidak bisa menggunakan ritus itu…”

“… Eh, memangnya kenapaaa~? Aku bisa menggunakannya dan akan menghancurkan serangga itu dengan mudaaaah.”

“Yaaaa! Itu semangat yang hebaaat! Tolong percayalah pada dirimu sendiri jika kau bisa menggunakan setidaknya satu ritus untuk melawankuuu! Itu akan membuatmu terlihat lebih menarik dan membuatku semakin menginginkanmuuuu!”

Pemandangan di sekeliling mereka menunjukkan jika ucapan Plum bukan gertakan semata. Kurami mengernyitkan alisnya, Fii tidak menunjukkan ekspresi apapun, dan Ino naik ke kahyangan:

Baiklah. Jadi menurut skenario Plum, dia bisa mencegah Eastern Union direbut oleh Kurami dan Fii. Ino bahkan bisa mendapatkan Elven Garde hanya dengan sedikit persembahan Exceed. Bisakah kau menolak keuntungan sebesar itu hanya dengan sedikit pengorbanan? Tapi setelah menyaksikan kekuatan sesungguhnya dari monster-monster ini, Dhampir… Ino yakin jika ‘persembahan kecil’ itu akan berujung pada kebebasan mereka dari belenggu kendali Siren. Pertaruhannya memiliki resiko bebasnya ras yang—mungkin Ino sudah berpikir terlalu jauh—memiliki potensi bahaya yang jauh lebih besar daripada Elven Garde. Mungkin situasi seperti itu membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi itu adalah bencana yang tidak bisa dihindari.

Dia bisa menolak skenario Plum dan menyelesaikan masalahnya sendiri, atau dia bisa menerima skenario itu dan menghancurkan diri secara perlahan.

Atau dia bisa bersembunyi dibalik Kurami dan Fii, sengaja kalah, dan menyerahkan Eastern Union.

Tidak peduli pilihan mana yang dia ambil… Pertanyaan utamanya adalah kapan, siapa, dan berapa banyak yang akan dia kirim ke tempat eksekusi!!

 

Oh…. Miko-sama. Kita semua pasti bisa bertahan jika seseorang berhasil mencapai garis finish dalam permainan Old Deus. Tapi aku, karena kebodohanku sendiri, lalu Kurami, Fii, dan Plum dengan kebijaksanaan mereka…. pada akhirnya, kami hanya bisa saling membunuh. Oh, Miko-sama, apakah kau sudah memperkirakan hal ini…? Jika begitu Dimana plot nya? Dimana skenario yang tidak membutuhkan pengorbanan…?

 

Chapter 4-4     Daftar Isi     Epilogue


Komentar

Postingan Populer