I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 406
Dislaimer lagi: Novel ini bukan punya saya.
Happy reading, guys
“Wanita jahat, kah.... Apa itu keinginanmu?”
Kushana menatapku dengan ekspresi serius.
“Sebelum kita memulai, tolong katakan padaku kenapa anda
membutuhkan energi sihir. Lalu, berapa lama anda membutuhkannya?”
Aku tidak mau jika harus menandatangani kontrak selama 10
tahun atau semacamnya. Karena itu aku ingin mendengar detailnya terlebih
dahulu.
Tentu, meski itu adalah permintaan yang tidak masuk akal,
aku pasti akan melakukannya karena aku tidak suka diremehkan karena menolak
permintaan yang bisa kulakukan dengan mudah.... Lagipula, sekarang aku juga
punya Duke-sama. Tidak ada hal yang perlu kutakutkan.
“Aku tidak bisa memberitahumu sekarang. Tapi aku bersumpah
aku tidak akan meminta hal yang mustahil kepadamu.”
Aku tidak bisa bertanya lebih banyak dari ini pada Kushana.
Jika Kushana berkata dia tidak bisa mengatakannya padaku
sekarang, dia tidak akan pernah mengatakannya, tidak peduli berapa kali aku
memintanya.
“Baiklah.” Gumamku, lalu aku berkata berkata, “Aku ingin anda
mengajariku semua bela diri yang sudah anda kuasai.”
Di detik itu juga, atmosfer di sekitarku menjadi semakin
berat. Tatapan semua orang menjadi semakin tajam dan wajah mereka sarat dengan
raut permusuhan dan kecurigaan.
Aku sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu. Kalian pikir
sudah berapa tahun aku berperan sebagai wanita jahat di Duelkiss? Tatapan
seperti ini sama sekali tidak mengganggu buatku.
Dan lagi, tujuanku kesini adalah untuk mencuri semua teknik
rahasia yang mereka miliki.
Mereka bisa membenciku semau mereka. Aku tidak peduli mau
disalahkan atau dimusuhi. Aku juga tidak peduli jika orang-orang yang ada di
desa ini memperlakukanku sebagai pencuri dan menyumpahiku sampai mati.
Aku menginginkan kekuatan yang besar untuk melindungi semua
orang yang kusayangi.... Tidak peduli seberapa kuat musuh yang mungkin akan
kuhadapi nanti. Untuk itu aku akan menggunakan semua cara yang bisa
kugunakan... Aku tidak akan menggubris pendapat orang lain mengenai hal itu.
Kushana tersenyum lebar. Dia terlihat atusias saat mendengar
pernyataanku.
“Kau benar-benar berani masuk ke kandang musuh dan mengatakan
sesuatu yang membuat mereka menjadi semakin marah... Kau ini anak perempuan,
kan? Darimana kau mendapatkan semua keberanian itu?”
“Orang yang kuat adalah orang yang memiliki keyakinan tak
terkalahkan. Tidak peduli apakah niatku baik atau tidak, selama aku memiliki
keyakinan yang kuat, aku bisa pergi kemana saja.”
Aku sudah diasingkan dan sekarang aku berpetualang bersama
dengan pangeran dari kerajaan tetangga. Kalau boleh membanggakan diri sendiri,
aku akan bilang jika kekuatan persuasi ku sangat mumpuni.
“Kau punya banyak kemiripan denganku…. Latihanku sangat
keras, kau tahu? Tentu itu jika kau masih tetap ingin menguasai semua ilmu
beladiri yang sudah aku kuasai.”
Setelah melihat gerakan tubuhnya saat bertarung kemarin, aku
sudah tahu jika latihan dari Kushana akan sangat berat.
Meski begitu aku tidak bisa mundur.
“Aku sudah siap.” Aku berkata dengan nada mantap setelah itu
Kushana menoleh ke arah Sheena. Sheena hanya menggelengkan kepalanya tanpa
mengatakan apa-apa, seakan mereka berdua bisa berbicara hanya dengan tatapan
mata saja.
“Silahkan lewat sini.”
Aku mengikuti Sheena yang mulai berjalan menjauh. Di sisi
lain, Kushana sedang berbicara dengan para pengikutnya yang tidak mengikuti
kami berdua.
Kira-kira kemana Duke-sama dan yang lainnya ya… Victor,
Leon, dan Rai… Aku tidak terlalu khawatir pada mereka karena mereka sangat
kuat.
“Teman-temanmu baik-baik saja. Mereka sedang berlatih di tempat
lain.”
Ya ampun, mereka juga berlatih disini? Apa itu artinya
mereka sudah mulai? Apa aku terlambat? Tentu tidak kan!?
Maksudku, Sheena kenapa kau bisa tahu apa yang sedang
kupikirkan? Apa wajahku itu gampang dibaca?
Sepertinya aku harus latihan lagi agar ekspresi wajahku
sulit dibaca.
“Ngomong-ngomong, tempat ini disebut dengan nama apa?”
“Tempat ini tidak punya nama. Kami hanya orang-orang yang
hidup di hutan dan Kushana adalah ratu hutan ini.”
“Aku mengerti…. Apa Sheena juga bisa berbicara dengan hewan?”
“Tidak. Aku tidak punya kemampuan spesial. Hanya ratu yang
bisa melakukannya.”
Ah, aku jadi mengerti betapa spesialnya Kushana itu.
Menjadi orang yang spesial memang bagus, tapi terkadang hal
itu membuat orang lain menderita.
Aku mendapat Pelajaran sebagai tuan putri dari 5 keluarga
bangsawan utama, karena itu aku sudah tahu apa tanggung jawab yang harus
kupenuhi sebagai ganti dari status spesial yang kumiliki. Akan tetapi tidak
dengan Liz-san.
Tiba-tiba dia dipanggil ‘saintess’. Dia berubah dari rakyat
biasa menjadi seseorang yang disanjung, diharapkan, dan diagungkan oleh banyak
orang.
Liz-san selalu memasang senyum polos di wajahnya, tapi
mungkin selama ini mentalnya sudah sangat menderita…. Akan tetapi dengan
statusnya sebagai heroine, semua Capture Target pasti akan melindunginya.
Apa itu artinya kakak-kakakku punya peran mirip seperti obat
penenang?
Aku memikirkan semua itu sampai tidak memperhatikan kemana
kami berjalan. Yang kutahu Sheena tiba-tiba berhenti di depanku.
Chapter 405 Daftar Isi Chapter 407
Komentar
Posting Komentar