I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 400
Disclaimer: not mine. Akhirnya sampai chapter 400..... Doakan semoga terjemahannya bisa tetep lanjuut
Ah! Aku lupa.
Alasan kenapa kami diserang adalah karena kami mengambil
Maddie…. Tapi jika mereka mengambilnya, kami tidak akan bisa menyelamatkan Rio.
Kami bekerja sangat keras untuk mendapatkannya. Kami tidak
mau bunga itu diambil dari kami.
“Kenapa kau menginginkan Shanti?” Kushana memecah keheningan
di antara kami.
“Aku ingin menggunakannya untuk menyembuhkan penyakit
bintik. Satu bunga ini bisa menyelamatkan banyak nyawa.”
“…. Shanti bisa menyembuhkan penyakit bintik?” Mata Kushana
membelalak karena kaget.
Kushana mengambil topeng merah yang jatuh ke tanah hutan
tanpa mengatakan apapun.
“Adikku menderita penyakit itu. Dia satu-satunya keluargaku.
Aku ingin membantunya sebisaku.” Ucap Leon dengan nada serius.
“Tapi kami tidak bisa memberikan Shanti begitu saja. Mau
bagaimanapun itu adalah bunga milik dewa.”
Ucap laki-laki bertopeng oranye dengan sopan. Oh, ini kali
pertama aku mendengar suaranya.
Laki-laki itu kemudian melepas topengnya. Wajahnya terlihat
tenang dan lembut, lalu ada sedikit jenggut di dagunya…. Aku tidak merasakan
permusuhan darinya.
Dalam komunitas mereka, Maddie pasti sangat suci.
…. Hm, kira-kira apa yang akan kulakukan jika patung Budha
yang ada di kuil dicuri seseorang? Mungkin situasi ini sama dengan itu.
“Ngomong-ngomong, selamat datang di desa kami. Jangan
khawatir, mereka tidak akan menyakitimu.” Ucap Kushana pada Victor yang hanya
menunjukkan ekspresi seriusnya.
Kami mengikuti Kushana selama beberapa lama. Para laki-laki
bertopeng oranye masih terlihat tidak rela, tapi mereka tidak melawan keputusan
ratu mereka.
Kushana sangat disukai dan disegani…. Bisa berlatih di bawah
bimbingannya adalah suatu kehormatan. Tapi masalahnya kami harus mengantarkan
Maddie pada Rio secepatnya.
Bagaimana caranya agar aku bisa bernegosiasi dengannya?
Duke-sama berjalan mendekatiku dari belakang disaat aku
sedang sibuk memikirkan solusi masalah ini. Aku berhenti berjalan dan
menatapnya.
Duke-sama balik menatapku dengan alis tertekuk. Dari ekspresi
wajahnya aku tahu dia sedang merasa ragu-ragu mengenai sesuatu.
“Apa ada yang salah?”
“…. Kurasa aku harus memberitahumu, Alicia.”
Aku menatap Duke-sama yang sepertinya kesulitan
mengatakannya. Karena itu aku hanya bisa menunggunya dengan sabar hingga dia
memberitahuku.
Setelah beberapa detik, dia berkata.
“Paman juga menderita penyakit bintik…. Dan meski dia
meminum obat penyembuhnya dia tidak akan bertahan lama. Penyakit paman sudah
mencapai level kritis yang tidak akan bisa disembuhkan lagi. Tapi Gilles sedang
bekerja keras untuk menemukan obatnya…. Penyakit bintik tidak bisa disembuhkan
meski dengan kekuatan Liz. Sepertinya meniru sihir yang setara dengan Maddie
itu sangat sulit.”
Duke-sama mengatakannya dengan tenang, tapi setiap
kata-katanya berhasil menghujam jantungku dengan keras.
Kakek Will, penyakit bintik….? Tidak bisa disembuhkan?
Aku merasa seakan tanah yang ada di bawahku menghilang dan
kakiku tidak kuat untuk menyangga berat badanku. Aku tidak tahu apakah pilihan
yang akan kuambil adalah pilihan yang benar atau tidak.
Aku tidak pernah berpikir jika kakek akan pergi secepat ini.
“Gilles…. Baik-baik saja, tunggu, eh?”
Aku tidak tahu apa yang ingin kukatakan dan aku
mengkhawatirkan kondisi mental Gilles.
Dia mencintai kakek Will lebih daripada siapapun. Tiba-tiba
kehilangan orang yang paling dia sayang dan sudah seperti orang tuanya sendiri
pasti sangat berat untuk Gilles.
“Dia masih punya sedikit harapan dan berusaha keras untuk
menjaga ketenangannya.”
Aku tidak bisa menerima fakta jika kakek Will akan
meninggalkan dunia ini.
Dunia akhirnya mulai berubah…
“Bahkan Liz-san tidak bisa membantu…. Kalau begitu apa guna status
dia sebagai saintess!?”
Duke-sama sepertinya ingin meminta maaf saat dia mendengar
kemarahanku.
Sebenarnya marah-marah seperti ini pada Duke-sama juga tidak
ada gunanya…. Aku juga tahu kalau ini bukan salah Liz-san, meski begitu aku
tetap melampiaskan kemarahanku padanya. Rasanya stress dan frustasi ku semakin
meningkat….
Chapter 399 Daftar Isi Chapter 401
Komentar
Posting Komentar