ORV Chapter 306: Episode 58 – Context of the Constellations (2)

 Disclaimer: Novel bukan punya sayaa

 

Tidak butuh waktu lama bagiku untuk mengalahkan 9 pasukan elit itu.

“Kuock…”

Aku tidak menghiraukan erangan mereka dan membersihkan darah yang menempel di tanganku. Aku menggunakan Character List pada mereka meski sebenarnya tidak perlu.

 “Aliansi Gyeonggi? Kenapa kalian datang kemari?”

Salah satu badan penuh luka itu tiba-tiba mulai meleleh. Sepertinya itu adalah sebuah Teknik.

 [Konstelasi ‘Black Sword Assassin’ merasa waspada terhadapmu!]

 [Konstelasi ‘Hunter of the Dark Moon’ mempertanyakan keadilan scenario ini.]

Aku mengernyitkan alis ketika membaca pesan-pesan itu dan kemudian langsung memeriksa rute pergerakan mereka. Ada yang mencoba kabur lewat jendela dan terbang menjauh. Ada pula yang terlihat seperti sedang berlari di udara.

Kupikir mereka hanya anggota aliansi, tapi sepertinya salah satu dari mereka adalah anggota 10 Iblis, pemimpin dari Aliansi Gyeonggi—Cho Jinchul. Laki-laki itu memiliki sponsor dari Murim dan salah satu orang yang menyebabkan masalah di scenario ke-45 yang asli.

Tentu saja itu menurut cerita aslinya. Orang yang sekarang ada di hadapanku bukan musuh yang perlu dikhawatirkan. Bahkan di antara 10 Iblis lainnya,  Cho Jinchul berada di urutan terbawah. Untuk anggota party kami yang sekarang, tidak ada seorang inkarnasi pun di Semenanjung Korea yang bisa melawan mereka. Tapi jika itu US atau India...

 “Itu dia! Cepat kejar dia!”

Aku bisa melihat beberapa orang yang mengejar Cho Jinchul. Beberapa di antara mereka adalah Flying Fox—returnee yang kuajak bergabung. Ketika pengejar dan orang yang dikejar sedang kejar-kejaran seperti kucing dan tikus, pemandangan Kota Seoul terpantul di mataku.

Aku tahu jika kota yang ada di depanku adalah Seoul. Dan setelah aku memanggil kompleks industriku kemari, kota ini juga menjadi pusat kompleks tersebut. Melalui kontrak dengan Secretive Plotter, kompleks industriku bisa dipindahkan ke Seoul yang sudah porak poranda. Sekarang kota yang ada di depanku terlihat seperti percampuran antara fiksi dan kenyataan, dan seluruh alam semesta pasti sudah melihatnya. Lalu di bawah benteng tertulis sebuah plakat yang bertuliskan ‘Kompleks Industri Yoo Joonghyuk – Kim Dokja’.

.... Kenapa nama Yoo Joonghyuk disebut duluan? Aku akan menggantinya nanti.

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ sedang menatapmu.]

Aku mengangkat wajahku dan menatap langit. Guardian of Youths and Travel. Aku tahu identitas asli dari modifier itu.

“Raphael.”

Salah seorang archangel dari Eden—Raphael. Percikan cahaya muncul di udara seakan menjadi pertanda jika Raphael bisa merespon ucapanku. Tidak kusangka mereka akan menghubungiku terlebih dahulu. “Ah, aku baru akan menghubungi kalian. Aku akan mengembalikan...”

Aku ingat, aku masih menyimpan tubuh simbolis milik Gabriel. Efek penjara Jophiel sudah berakhir dan sudah waktunya bagi Gabriel untuk bangun. Ah, ngomong-ngomong...

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ berkata jika Gabriel sudah kembali.]

Bunga lili yang ada di saku mantelku menghilang. Benar juga, aku ingat tangan seorang archangel yang mengusap kepalaku saat aku tidur. Mungkin salah satu konstelasi Eden mengunjungiku saat itu. Karena sponsor Jung Heewon adalah Uriel, kemungkinan besar dialah yang melakukannya.

.... Ngomong-ngomong, apa yang terjadi pada Uriel? Kenapa aku belum menerima pesan apapun darinya?

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ berkata jika Uriel belum diperbolehkan untuk mengirim pesan melalui channel.]

Ah, begitu ya.

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ merasa penasaran kepadamu.]

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ berkata jika kosmos merah belum kembali.]

Saat aku membaca pesan itu, aku merasa ragu selama beberapa detik, tapi pada akhirnya aku menjawab, “Commander of Red Cosmos tidak kembali bersamaku.”

Commander of the Red Cosmos—Jophiel. Aku tidak akan bisa kembali tanpa bantuannya. “Dia ingin tetap tinggal atas keinginannya sendiri.”

Setelah itu ada angin keras yang berhembus ke arahku.

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ tidak mempercayai kata-katamu!]

Raphael sangat marah. Aku melanjutkan perkataanku dengan nada tenang, “Jika kau menggunakan kemampuanmu, kau akan tahu apakah aku bohong atau tidak.”

Tidak lama setelah itu, angin yang lebih lembut berhembus ke arahku.

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ sedang menatapmu.]

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ sedang menanyakan penjelasan darimu.]

 “Aku akan pergi ke sana. Skenario ke-46 akan segera dimulai.... Kita bisa berbicara setelah itu.”

Aku bisa merasakan perubahan tatapan Raphael kepadaku. Sepertinya archangel itu tahu isi skenario ke-46.

 “Aku akan pergi ke Eden setelah skenario ke-46 selesai.”

 [Konstelasi ‘Guardian of Youths and Travel’ akan menunggu jawabanmu.]

Setelah mengirim pesan itu, energi Raphael yang tadinya memenuhi area ini langsung menghilang. Statusnya yang terasa sangat berat membuatku tersenyum getir. Aku sudah mengumpulkan banyak cerita dan menjadi cukup kuat. Bahkan aku mungkin bisa mengalahkan konstelasi level menengah dengan mudah, ditambah lagi tidak banyak konstelasi yang kekuatannya lebih besar dari itu. Akan tetapi.... Status milik archangel mungkin masih terlalu tinggi untukku.

Guardian of Youths and Travel, Raphael. Sosok tangguh yang sudah mengalahkan Demon King Asmodeus.

< Kim Dokja mengepalkan tangannya dan mengulang kalimat itu dalam kepalanya. >

Jalanku masih panjang. Akan tetapi aku tidak perlu terburu-buru. Saat ini perkembanganku sudah cukup baik. Ah, aku jadi ingat dengan Asmodeus... Tidak, tapi kepala departemen Han. Ada banyak hal yang terjadi saat aku pergi, karena itu aku harus memeriksa layar pesanku terlebih dahulu.

 [Ada pesan dalam jalur komunikasi dokkaebi yang belum terbaca.]

 [Pengirim: Dokkaebi senior – Bihyung.]

Ada pesan dari Bihyung. Aku memang merasa agak aneh saat tahu Bihyung belum membuat keributan apa-apa setelah aku kembali kemari.... Dan sepertinya dia menuangkan rasa khawatirnya dalam pesan ini. Aku membuka pesan itu dan memanipulasi layar pesanku. Pesan dari Bihyung memang agak panjang, tapi isinya cukup simpel.

 ‘Maaf aku tidak bisa datang sekarang. Ada sesuatu yang harus kuselesaikan. Aku akan pergi menemuimu saat aku sudah menyelesaikannya.’

Kira-kira itu isi pesannya.

 ‘Ngomong-ngomong, apa kau tidak peduli pada anakmu?’

Berita yang ingin kuketahui ternyata ditulis di akhir pesan.

 ‘Biyoo ada bersamaku. Yah, dia juga anakku, sih. Kau meninggalkannya di portal dan dia hampir diculik oleh wenny people.’

Jujur, aku sangat khawatir saat Biyoo tidak muncul di dunia ini.

 ‘Kau akan sangat terkejut saat dia kembali. Bersiaplah.’

Pesan Bihyung berakhir di sana. Aku merasa sedikit tidak enak, tapi aku bersyukur karena Biyoo ada bersama dengan Bihyung.

Kalau begitu ayo pergi. Aku menumpuk tubuh-tubuh itu di pojokan lorong dan kemudian pergi untuk mencari anggota party ku.

.

.

.

Belasan menit sudah berlalu dan aku masih berjalan tanpa arah di sepanjang jalan. Kenapa pabrik ini sangat luas?? Aku menggaruk kepalaku dan melihat ke sekitar, berusaha mencari tahu di mana posisiku saat ini. Seharusnya aku membeli  Reading Map atau skill Pathfinding sejak awal.

 “Permisi, ada orang di sini?”

Aku punya kebiasaan tersesat di saat ‘pertama kali’ mengunjungi sebuah gedung. Saat SD dan SMP, saat aku masuk militer, dan saat aku bergabung dengan Mino Soft...

Saat memikirkannya lagi, itu adalah alasan kenapa aku berbicara dengan Yoo Sangah.

< Kim Dokja berpikir, ‘Di mana pintu keluar daruratnya?’ >

Sebelum ini, aku tidak pernah masuk ke dalam pabrik, jadi aku tidak tahu denah bangunan ini. Dan lagi, struktur ruangannya terasa berbeda dengan pabrik yang dulu. Setelah berjalan selama beberapa menit, aku memutuskan untuk membuka semua pintu satu per satu.

Saat aku membuka pintu, monster tentakel kecil dan seekor kodok balik menatapku. Beberapa monster diletakkan dalam tabung reaksi dan beberapa monster lain dibiarkan bergerak bebas dalam ruangan.

 [Kodok yang mungkin adalah paman Dokja.]

 [Monster gajah yang hampir menjadi paman Dokja.]

 [Monster tentakel yang untungnya bukan paman Dokja.]

Kodok itu terus menatapku dan kemudian menjulurkan lidahnya. Aku menutup pintu dengan ekspresi terkejut. Tunggu, apa mungkin ruangan ini...

Mungkinkah...

Saat aku ingin memeriksa nama pemilik kamar ini, aku mendengar suara dari arah belakang.

 “... Hei! Bagaimana caramu keluar dari sana!?”

“Dokja-ssi?”

Itu adalah suara Han Sooyoung dan Lee Hyunsung.

***

 “Maksudku, Dokja-ssi... Di skenario ke-35...”

Lee Hyunsung menceritakan semua yang dia alami selama menjalani banyak skenario. Aku terus mendengarkannya sambil memperhatikan tubuhnya. Ootot pectoralnya berkembang dengan sangat baik. Energi sihir yang juga menyelubungi semua erat-serat ototnya dengan baik.

Sekarang, Steel Transformation milik Lee Hyunsung sudah hampir mencapai level master. Karena itu, tidak aneh jika skenario ke-46 dimulai saat ini juga. Jujur, perkembangannya membuatku kagum. Saat aku sedang pergi, semua anggota party berlatih dengan guideline yang kuberikan untuk memperkuat diri mereka masing-masing.

Sembari mendengar cerita Lee Hyunsung, aku juga melakukan sesuatu.

 [Midday Tryst telah diaktifkan!]

[Incarnation ‘Han Sooyoung’ is currently participating in the conversation.]

[Inkarnasi ‘Han Sooyoung’ bergabung ke dalam pembicaraan.]

Untung aku lebih dulu bertemu dengan Han Sooyoung. Mempersiapkan diri untuk menghadapi skenario butuh usaha yang sangat banyak. Karena itu, jika aku ingin memperpendek waktu persiapan kami, aku membutuhkan orang-orang yang bisa memberikan informasi paling akurat dan efisien. Dan hanya ada satu orang yang cocok dengan peran itu.

Dokja: Di mana Jang Hayoung dan Breaking the Sky Master?

Sooyoung: Dia pergi ke area skenario lain bersama Breaking the Sky Sword Saint dan Kyrgios. Sepertinya itu skenario khusus untuk para transenden.

Dokja: Kalau begitu bagaimana dengan Han Myungoh dan Gong Pildu?

Sooyoung: Mereka masih di Korea Utara. Gong Pildu sedang menyelesaikan skenario yang ada di sana. Han Myungoh diminta untuk membantu.

.... Korea Utara. Ngomong-ngomong, sekarang adalah saat kemunculan konstelasi-konstelasi dari Korea Utara. Ada beberapa konstelasi kuat yang bisa ditemukan di sana. Tentu saja kebanyakan dari mereka adalah konstelasi level sejarah tinggi, tapi ada beberapa yang memiliki kekuatan setara dengan level narasi. Misalnya Great King…

Sooyoung: Dari mana saja kau sebenarnya?”

Dokja: Regresi ke-1863 novel Cara Bertahan Hidup.

Mata Han Sooyoung terbelalak ketika membaca pesan itu.

Sooyoung: Apa!? Benarkah!?

Dokja: Ah, benar. Di sana juga ada dirimu, tapi aku tidak tahu itu dirimu yang asli atau bukan.

Sooyoung: ... Diriku yang asli? Omong kosong apa itu?

Saat aku ingin menjawabnya, ada suara lain yang memanggilku.

 “... Dokja-ssi.” Itu adalah suara Jung Heewon.

 “Terima kasih, berkatmu aku bisa tidur nyenyak.”

Jung Heewon menatapku dengan tatapan yang sukar untuk dijelaskan. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu padaku, tapi di sisi lain dia juga terlihat ingin mendengarkan ceritaku. Tatapan Jung Heewon akhirnya berpindah pada Han Sooyoung.

Untuk sesaat, aku seperti merasakan ada percikan tajam di antara mereka berdua. Jung Heewon menatap Han Sooyoung dengan tatapan dingin selama beberapa detik dan kemudian memalingkan wajahnya. Di situasi canggung ini aku berkata, “Ya. Ada penyusup di depan kamarku....”

 “Aku sudah memberi perintah untuk membereskan mereka. Jika kau sudah sehat, segera temui Sangah-ssi. Kita bisa membicarakan detail perjalananmu setelah itu.” Suaranya terdengar lebih dingin dari biasanya, beda dengan nada suara Jung Heewon yang kukenal. Lee Hyunsung yang berdiri di sampingku hanya menatap Jung Heewon dengan tatapan sedih.

Saat Jung Heewon sudah menghilang dari bidang pandangku, aku bertanya pada Han Sooyoung, “Ada apa ini?”

 “Apanya?”

 “Apa yang terjadi antara dirimu dan Jung Heewon?” Han Sooyoung merengut dan aku merasa agak khawatir saat melihatnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk bertarung. “Apa kau sudah lupa soal skenario ke-46? Kau tahu kan...”

 “Kau yang tidak tahu apa-apa setelah pergi selama 3 tahun. Jadi tutup mulutmu.”

Han Sooyoung juga berbalik setelah berkata seperti itu. Hanya Lee Hyunsung yang tersisa. Aku menatap bahu Lee Hyunsung yang turun beberapa senti, laki-laki itu terlihat depresi. Sepertinya hal ini sudah terjadi beberapa kali.

Selama 3 tahun kepergianku, sebuah jurang yang tidak kuketahui mulai terbentuk di antara mereka. Aku bisa melihatnya tanpa perlu bertanya pada Lee Hyunsung.

Aku menepuk pelan pundak laki-laki itu. Aku tidak tahu apa yang terjadi, dan yang pasti aku harus segera menanganinya. “Hyunsung-ssi, di mana Yoo Sangah-ssi?”

 “Lewat sini.”

Ekspresi Lee Hyunsung sekilas terlihat semakin kelam, tapi mungkin itu hanya efek cahaya. Aku berjalan mengikuti laki-laki itu dan sampai di sebuah pintu kecil yang dicat putih. Yang tidak kuduga, Jung Heewon dan Han Sooyoung yang tadi terlihat bermusuhan ternyata sedang berdiri di depan pintu itu.

.... Ada apa dengan orang-orang ini? Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi ekspresi mereka terlihat aneh. Ini pertama kalinya aku melihat ekspresi seperti itu di wajah Han Sooyoung dan Jung Heewon.

< Kim Dokja berpikir, ‘Ini bukan tugas yang mudah.’. >

Diam kau. Aku menghela nafas dan meletakkan tanganku di gagang pintu itu. Semuanya akan selesai saat aku bertemu dengan Yoo Sangah. Aku mengetuk pintu itu dan mendengar suara Yoo Sangah dari dalam ruangan.

 “Siapa?”                                                                                                 

“Kim Dokja.”

Aku mendapatkan jawaban yang tidak terduga.

 “Kembalilah.”

 

Chapter 305     Daftar Isi     Chapter 307


Komentar

Postingan Populer