Chapter 307: Episode 58 – Context of the Constellations (3)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya


Pintu itu tetap tertutup. Aku memegang gagangnya selama beberapa detik, kemudian melirik Jung Heewon dan Han Sooyoung yang ada di belakangku. Jung Heewon masih menunggu reaksiku dan Han Sooyoung terlihat waspada. Sementara itu, Lee Hyunsung terlihat seperti akan meleleh karena rasa khawatir yang dia rasakan.

Aku menyandarkan punggungku di pintu itu dan mendudukkan diriku di lantai. “Aku tidak akan masuk. Karena itu, bisakah kita bicara sebentar?”

Yang ada di balik pintu ini bukan orang lain, tapi Yoo Sangah. Dia pasti punya alasan hingga menolak bertemu denganku. Jawaban dari pertanyaan ini akan muncul beberapa saat kemudian.

“… Jika kau tidak keberatan.”

Suaranya terdengar lemah tanpa energi. Di tengah keheningan ini, aku bisa mendengar suara nafas orang-orang. Aku mulai memikirkan Yoo Sangah yang bekerja di Mino Soft bersama denganku.

Jika kau bertanya, apa saat itu aku dekat dengan Yoo Sangah? aku tidak bisa menjawab ‘ya’ dengan percaya diri. Akan tetapi, jika kau bertanya tipe orang seperti apa Yoo Sangah itu? aku bisa menjawabnya dalam beberapa kata.

“Apa aku sudah sangat terlambat?” tanyaku pelan. “Aku minta maaf. Aku sudah keterlaluan. Dulu, saat aku terlambat di hari pertama bekerja, Yoo Sangah-ssi juga menolongku…. Apa kau masih ingat.

“Yoo Sangah terdiam selama beberapa detik dan kemudian menjawab.

“…. Dulu dan sekarang, kau sama-sama terlambat.”

Yoo Sangah terlihat sempurna di permukaan, tapi sebenarnya dia tidak seperti itu. Tapi aku berani menjamin jika Yoo Sangah adalah orang paling tulus dari semua orang yang pernah kukenal.

“Apa kau ingat momen interview itu?”

“Aku ingat.”

Interview karyawan baru Mino Soft cukup populer di kalangan industri. Setiap tahun, ada berbagai macam ‘quest’ yang muncul. Quest yang paling sering muncul adalah ‘meningkatkan keunggulan calon karyawan baru’ atau ‘menemukan petunjuk tersembunyi’. Sebagai referensi, quest di tahun aku dan Yoo Sangah mendaftar adalah ‘temukan interview nya.’

“… Kurasa aku mendapatkan lebih banyak bantuan dari Dokja-ssi.”

“Aku hanya menemukan item quest. Yoo Sangah-ssi lah yang membuat kita bisa menemukan jalan yang tepat dengan menggunakan item-item itu.”

Saat itu aku bekerja sama dengan Yoo Sangah dan berhasil menemukan lokasi interview.

“Dokja-ssi menunjukkan jika rute quest nya sangat tidak efisien.”

“Sangah-ssi menunjukkan hubungan sebab akibat antara quest dan sistem update.”

‘Quest’ itu bukan sekedar candaan untuk karyawan baru. Selama mengerjakan quest itu, mereka harus melakukan identifikasi masalah dan kelemahan, lalu menemukan efisiensi dalam quest tersebut. Itu adalah inti dari interview Mino Soft. Yoo Sangah dan aku menyelesaikan interview itu dengan nilai tertinggi.

“Sayang sekali kita bekerja di departemen yang terpisah setelah diterima…. Yah, itu sudah biasa.”

“….”

Aku bergabung dengan tim QA sedangkan Yoo Sangah ada di HR. Setelah itu kami jarang berkomunikasi.

“Yoo Sangah-ssi, aku senang bisa berada di tim yang sama lagi denganmu.” Aku bisa mendengar suara nafas seseorang. “Sama seperti dulu, aku yang sekarang juga membutuhkan Yoo Sangah-ssi. Aku membutuhkan bantuan seseorang untuk menemukan jalan yang tepat.”

Lee Hyunsung menatapku dengan mata berkaca-kaca. Jung Heewon menghela nafas sedangkan Han Sooyoung memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian Yoo Sangah berkata,

“Dokja-ssi.”

“Ya.”

“Aku bukan orang sebaik itu.”

Aku tidak tahu harus berkata apa. Jika Yoo Sangah bukan orang baik, maka tidak ada orang baik di dunia ini.

“Apa kau masih ingat insiden di ruang istirahat?”

Aku menjawab pertanyaan yang tidak terduga itu.

“…. Aku ingat.”

Dulu pernah ada kasus di mana seseorang mencampurkan merica ke dalam bubuk kopi yang disimpan di ruang istirahat. Berkat insiden itu, seluruh perusahaan gaduh selama beberapa hari. Para bos marah karena meminum kopi rasa merica dan mereka memarahi beberapa karyawan karena alasan itu.

“Akulah pelakunya.”

“…. Begitukah?”

“… Kau tidak kaget?”

“Berkatmu, para karyawan baru tidak perlu mengantar kopi selama beberapa minggu.”

Ya, aku tahu pelakunya adalah Yoo Sangah. Saat itu, tim QA diberikan tugas untuk menangkap pelakunya. Sebagai anggota termuda, aku paling sering mendapat tugas jaga. Aku sedang bersembunyi di ruang istirahat dan menggunakan alat kebersihan untuk menutupi cahaya layar hp ku. Beberapa saat kemudian aku melihat Yoo Sangah yang masuk ke dalam ruang istirahat seorang diri.

“Tidak hanya itu.”

Yoo Sangah terus berbicara. Dia menceritakan banyak kasus kecil yang terjadi di perusahaan. Misalnya dia mengubah letak barang-barang. Ada beberapa orang kehilangan barang mereka dan orang lain yang menemukannya.

“Yoo Sangah-ssi.”

Yoo Sangah bukan karakter. Tapi, sebelum novel Cara Bertahan Hidup menjadi kenyataan, aku merasa dia mirip seperti seorang ‘karakter’. Aku berpikir seperti itu karena aku berpikir tidak ada seorangpun di dunia ini yang memiliki perangai seperti dirinya.

< “Kau akan dibunuh.” >

Sejak skenario pertama dimulai, aku mulai mengenal Yoo Sangah lebih jauh. Orang yang dulu selalu terlihat berusaha menjaga ‘etika’, sekarang sudah tidak ada lagi.

< “Aku akan melakukannya untuk Gilyoung. Aku akan melakukannya.” >

Tanpa Yoo Sangah, party ini pasti sudah hancur sejak lama.

< “Dokja-ssi benar-benar baik.” >

Tidak peduli omong kosong apa yang kuucapkan, Yoo Sangah akan tersenyum dan menerimanya.

< “Kalau begitu aku akan hidup seperti sebuah gading*.” >
*) Sangah artinya gading/ivory

Jika dia tidak ada di sini, semua cerita yang ingin kuciptakan…

< “Aku tidak pernah membenci Dokja-ssi seperti yang kulakukan hari ini. Kumohon kembalilah….” >

Jika dia tidak ada, aku tidak mungkin berani menyetujui Outer World Covenant dengan penuh percaya diri.

“Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi…”

Yoo Sangah berbicara dengan nada lemah.

Aku bangun dari dudukku dan memanggil namanya. “Yoo Sangah-ssi.”

Yoo Sangah terus melanjutkan ucapannya seakan dia tidak bisa mendengar ucapanku. Aku mendengarkan semuanya sambil terus memegang gagang pintu. Membantu seseorang saat mereka tidak ingin dibantu bisa menjadi sebuah kutukan. Akan tetapi beberapa orang juga tidak bisa mengucap tolong meski mereka membutuhkannya, semua itu karena sebelum ini mereka tidak pernah meminta bantuan pada orang lain.

…. Sama seperti hari di mana aku pergi mengikuti interview Mino Soft.

“Tunggu sebentar, Dokja-ssi..!”

Aku mengabaikan panggilan Jung Heewon dan memutar gagang pintu itu. Pintu pun terbuka dan pemandangan yang ada di baliknya terpantul di bola mataku. Di sana aku melihat 3 wajah yang terlihat muram. Lee Seolhwa, Aileen, dan… Ibuku. Tatapan ibu kepadaku seakan berkata ‘Kau sudah pulang.’

Tiga orang itu berdiri di sebuah ranjang dan Yoo Sangah sedang berbaring di atasnya. Wajahnya terlihat sangat pucat. Bibirnya terkatup rapat tanpa warna. Ternyata semua respon yang tadi kudengar diucapkan oleh orang lain.

< Karena itu…. >

Cerita yang sudah rusak parah terus mengalir dari retakan yang ada di seluruh tubuhnya… Tanpa henti.

***

Setelah beberapa saat terdiam, aku duduk di kursi yang tersedia.

“Sejak kapan ini terjadi?”

“… Belum lama.” jawab Jung Heewon. Lee Seolhwa kemudian mulai menjelaskan detail kondisi Yoo Sangah. “Efek samping dari penggunaan stigma yang berlebihan sangat serius.”

Aku menatap wajah pucat milik Yoo Sangah. Dia seharusnya tidak perlu menderita seperti ini jika dia memiliki sponsor yang normal. Saat ini sponsor Yoo Sangah adalah semua konstelasi yang ada di nebula Olympus. Kontrak sponsor yang tidak biasa itu akhirnya mengurangi masa hidup dari inkarnasinya. yang dimaksud dengan ‘masa hidup’ di sini tidak diartikan sebagai masa hidup fisik seseorang, melainkan ‘masa hidup cerita seseorang’.

“Jiwa Yoo Sangah-ssi sudah tertidur. Tapi meski sekarang Yoo Sangah-ssi sedang berada dalam keadaan koma, terkadang dia masih bisa merasakan keberadaan kita.”

Yoo Sangah menggunakan stigma yang seharusnya tidak bisa dia gunakan, dan sekarang ‘harga’ yang harus dia bayar menumpuk di dalam jiwanya. Probabilitas membuat pikiran dan tubuhnya retak dan perlahan cerita mulai mengalir dari retakan-retakan itu.

Aileen menganggukkan kepalanya. “Kami terus memberikan story pack untuk menutup retakan itu dan terus mengumpulkan fragmen cerita untuk ditambahkan kepadanya. Tapi tidak ada perubahan yang terjadi.”

Aku tidak tahu harus berkata apa. Yang bisa kulakukan hanya menatap tubuh Yoo Sangah yang terbaring lemas. Semua ini karena diriku. Aku terlambat kembali ke dunia ini…

“Sudah kubilang, jangan masuk jika kau hanya akan menunjukkan ekspresi seperti itu.” gerutu Han Sooyoung.

Aku menggigit bibirku dan bertanya pada Lee Seolhwa. “Berapa waktu yang masih dia miliki?”

“3 bulan…”

“Apa ada cara lain untuk menyelamatkannya?”

“Untuk saat ini…. Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan.”

“Mungkin kita bisa menyembuhkannya di tempat lain.”

[Konstelasi ‘Guam Divine Doctor’ menganggukkan kepalanya.]

Sponsor itu menjawab menggantikan Lee Seolhwa.

[Konstelasi ‘Guam Divine Doctor’ berkata penyakit inkarnasi ‘Yoo Sangah’ bukan penyakit manusia.]

Penyakit manusia bisa disembuhkan dengan menggunakan kekuatan manusia.

…. Lalu, bagaimana jika itu adalah penyakit dewa?

[Konstelasi ‘Semon King of Salvation’ menatap langit malam.]

Di langit Star Stream yang gelap, beberapa bintang mulai berkerlip.

[Konstelasi ‘Abandoned Lover of the Labyrinth’ sedang melihatmu.]

[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ sedang melihatmu.]

Mereka semua adalah konstelasi dari Olympus yang memiliki hubungan dengan Yoo Sangah. Tiba-tiba kemarahanku memuncak. Ya, memang Yoo Sangah sendirilah yang memutuskan untuk menggunakan kekuatan itu. Meski begitu, Olympus lah yang sudah menetapkan kontrak tidak adil di awal.

“Olympus, kalian bisa menanggung probabilitasnya.”

Suara asliku terdengar hingga ke atas langit. Beberapa detik kemudian beberapa bintang kembali bersinar.

{Konstelasi ‘Abandoned Lover of the Labyrinth’….]

Detik berikutnya, pesan itu diputus oleh percikan cahaya yang tiba-tiba muncul. Bintang yang tadinya berkerlip sekarang sudah tidak bisa dilihat. Seseorang sedang menyabotase pesan milik Abandoned Lover of the Labyrinth.

Aku berkata dengan gigi bergemeletuk. “Jika itu mereka, mungkin ada cara untuk menyelamatkan Yoo Sangah-ssi.”

Tidak mungkin orang-orang yang ada di sini tidak tahu siapa yang kumaksud dengan ‘mereka’. Ekspresi Jung Heewon menjadi semakin gelap. “Tapi kita tidak bisa meminta bantuan mereka. Kami sudah mencoba beberapa kali, tapi…”

Para konstelasi adalah makhluk egois yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan. Mereka hanya melihat cerita yang ingin mereka lihat dan dengar saja. Jika Yoo Sangah masih berada dalam kondisi seperti ini, itu artinya konstelasi tingkat tinggi tidak menginginkan keajaiban Yoo Sangah.

Han Sooyoung bertanya, “Kenapa kau tidak pergi ke Underworld seperti yang dulu? Kau kan kenal baik dengan sang ratu.”

“Situasi waktu itu spesial. Dan lagi, Yoo Sangah belum mati. Kasusnya juga tidak sama seperti  seperti kasus Biyoo.”

Sebenarnya aku sudah menghubungi Persephone, tapi aku tidak mendapat jawaban apapun. Ini Adalah situasi yang sulit. Aku sudah sangat bersyukur Shin Yoosung bisa bereinkarnasi sebagai Biyoo. Mayoritas kematian di dunia ini berarti kematian yang sebenarnya. Reinkarnasi dan regresi hanyalah beberapa cerita ajaib yang ada dalam Star Stream.

“Kau bilang Jang Hayoung pergi untuk menyelesaikan skenario lain?”

“…. Dia pergi cukup jauh.”

Jika Jang Hayoung ada di sini, aku bisa mengirim pesan secara langsung pada para konstelasi…. Aku menatap wajah Yoo Sangah yang sedang tertidur dan kemudian berpikir.

< Bagaimana cara menyelamatkan Yoo Sangah? >

Pada akhirnya, hanya ada satu cara yang kutahu. Aku menarik nafas panjang dan berkata, “Masih ada cara. Ini memang terlalu cepat dari perhitunganku, tapi…”

“Kita harus menyelesaikan skenario ke-46 terlebih dahulu.”

Suara bernada rendah dan dingin itu memotong ucapanku. Aku berbalik dan melihat laki-laki itu.

…. Dia muncul seakan sudah memperhitungkan setiap detik kemunculannya.  Kelompok yang dikirim untuk menghancurkan Aliansi Gyeonggi juga sedang menunggu di luar pintu. Shin Yoosung, Lee Gilyoung, dan Lee Jihye. Tidak lupa…. Yoo Joonghyuk.

Anak-anak berlarian ke arahku dan langsung memelukku. Aku mengusap kepala Shin Yoosung sambil terus menatap Yoo Joonghyuk. Dia menatapku dengan tajam sebelum akhirnya menatap anggota party yang lain.

“Ini waktunya untuk bertemu dengan para konstelasi.”

“Para konstelasi?”

Angin berhembus dari jendela kamar yang terbuka. Dari jendela itu kami bisa melihat dua dokkaebi yang muncul di langit. Mungkin mereka Adalah dokkaebi yang bertanggung jawab atas skenario selanjutnya. Di balik mereka, kami bisa melihat jumlah konstelasi yang terus bertambah. Aku menunjuk bintang-bintang itu dan berkata, “Mereka Adalah konstelasi yang akan ikut berpartisipasi di area skenario ke-47.”

Skenario ke-47. Itu Adalah skenario yang melibatkan kota interstellar milik para konstelasi dan ‘constellation context.’

 

Chapter 306     Daftar Isi     Chapter 308


Komentar

Postingan Populer