ORV Chapter 332: Episode 62 – God’s Enemy (5)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya


Tombak itu melayang dan meninggalkan jejak biru terang di belakangnya. Kekuatan dan status tombak ini belum mencapai level tombak yang digunakan oleh Yoo Joonghyuk dalam novel. Mungkin pengertian Yoo Joonghyuk regresi ke-3 terhadap tombak ini bertambah setelah dia melalui Hell of Eternity. Aku melihat tombak itu melesat sambil bertanya, “Kau kembali lebih cepat? Apa yang terjadi pada para returnee?”

“…. Akan kujelaskan nanti.”

Ares menggeratakkan giginya dan mencoba menghindari tombak itu. Dia mungkin tidak bisa bergerak bebas di udara seperti Hermes, tapi seharusnya dia bisa mengubah trajektori tombak Heracles jika mau. Setidaknya itu yang akan terjadi jika tidak ada cerita yang memperkuat tombak itu.

< Tombak yang melesat meninggalkan tanganku tidak akan bisa dihindari. >

Apa mungkin sebuah cerita memiliki perasaan? Tidak ada ahli cerita yang bisa memberikan jawaban mengenai hal itu. Satu-satunya yang pasti adalah apa yang sedang terjadi di depan mataku.

[Fragmen cerita ‘Enemy of the War God’ menunjukkan permusuhan pada konstelasi ‘Atrocious War God’.]

Heracles yang ada di timeline dunia ini memang palsu, tapi seiring dengan berjalannya waktu dia akan menjadi kenyataan. Cerita yang diciptakan memiliki keinginannya sendiri. Saat Ares berbalik di udara, tombak itu juga mengikuti dengan kecepatan yang sama. Ares langsung memasang kuda-kuda bertahan, tapi tombak itu mengabaikannya.

Paha Ares tertusuk dan darah memancar dari luka itu. Salah satu dari 12 dewa Olympus, sang God of War jatuh ke tanah dengan kaki bersimbah darah.

“Aku akan menangkapnya!” Lee Hyunsung yang sudah menunggu di bawah langsung mengaktifkan Steel Transformation, lalu menyerangnya dengan menggunakan Great Mountain Smash. Sementara itu Yoo Joonghyuk menggunakan kemampuan transendennya untuk menyerang tubuh inkarnasi Ares. Untung Yoo Joonghyuk kembali di saat yang tepat.

“Apa masalah di Bumi sudah selesai?”

Yoo Joonghyuk tidak menjawab. Ares berusaha melepaskan diri, tapi dia tidak bisa bergerak karena seseorang terus menginjak kepalanya. Tidak peduli bagaimana dia meronta, tombak yang ada di pahanya semakin menekan status yang dia miliki. Cerita Heracles benar-benar keras kepala dan kuat. Setidaknya cerita itu cukup kuat untuk mengalahkan 12 dewa di skenario ke-60. Semua itu adalah sesuatu yang sudah mereka tetapkan pada diri mereka sendiri.

“Da-dasar bajingan mirip Hephaistos!”

[Konstelasi ‘Volcanic Blacksmith’ mengernyitkan alis.]

Aku memastikan panah merah di atas kepala Ares dan kemudian menarik keluar Unbroken Faith. Untuk memenangkan skenario ini, dua pemimpin Olympus harus dibunuh. Ares adalah salah satunya.

Ares yang ada di depanku tidak akan benar-benar mati karena dia hanyalah tubuh inkarnasi. Akan tetapi, kehilangan tubuh inkarnasi akan memberikan damage yang besar pada 12 dewa. Sesaat kemudian, isi pikiran Yoo Joonghyuk masuk ke dalam kepalaku.

< ‘Kita tidak punya waktu…. Aku bisa menyelamatkannya jika aku buru-buru. Aku membutuhkan Nectar.’ >

Yoo Joonghyuk mengarahkan Black Demon Sword ke leher Ares sambil berkata, “Ares, apa kau punya Nectar?”

Aku kaget saat mendengar pertanyaannya.

…. Nectar? Aku tahu identitas asli item itu.

< ‘Jika Vedas memiliki star fluid Soma, maka Olympus memiliki Nectar.’ >

Bajingan ini, dia masih ingin memperkuat tubuhnya sendiri? kali ini, para konstelasi yang masuk ke dalam channel mulai mengirim banyak pesan.

[Beberapa konstelasi telah masuk ke dalam channel!]

[Konstelasi ‘King Heungmu the Great’ memberikan peringatan padamu!]

[Konstelasi ‘One-eyed Maitreya’ ingin memberitahukan krisis yang terjadi di Bumi…!]

Sedetik kemudian ada bunyi beep dan pesan-pesan itu menghilang.

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ memperingatkan agar mereka semua tetap diam.]

Aku menatap Biyoo sambil dengan ekspresi khawatir.

{Baat, baat…}

“Biyoo, apa yang terjadi?”

Biyoo tidak menjawab. Malah, dia berusaha menghindari tatapanku. Semuanya menjadi tidak pasti, apalagi yang menyembunyikan dariku bukan dokkaebi lain, tapi Biyoo sendiri.

Ares membuka mulutnya dan berkata, “…. Kau adalah makhluk yang menentang waktu. Kenapa laki-laki yang diberi berkah keabadian membutuhkan Nectar ku?”

“Aku tidak punya kewajiban untuk menjawabnya. Sekali lagi, berikan Nectarmu padaku.”

“Apa temanmu sedang dalam bahaya? Apa karena itu kau menginginkan Nectarku?”

Black Demon Sword milik Yoo Joonghyuk sudah menyentuh leher Ares. Aku bisa mendengar suara darah menetes ke tanah. Dan di dalam partikel darah itu pasti sudah tersimpan cerita yang selama ini dibangun oleh Ares.

Ares terlihat sedang memikirkan sesuatu, dan kemudian dia membuka mulutnya. “Aku tidak memilikinya sekarang. Tapi jika kau mencabut tombak ini dariku, aku bisa pergi dan mengambilkan Nectar untukmu…”

“Itu tidak akan terjadi. Kalau begitu matilah.”

Black Demon Sword menusuk dada Ares. Tubuh inkarnasi konstelasi itu memancarkan cahaya lemah dan kemudian warnanya menjadi abu-abu. Ares berusaha menyembuhkan tubuh inkarnasinya. Dia kemudian berteriak marah pada Yoo Joonghyuk, “Aku akan membalaskan dendam ini padamu, boneka oldest dream!”

Setelah itu, tubuh inkarnasi Ares menghilang sepenuhnya.

[Konstelasi ‘Atrocious War God’ telah meninggalkan medan pertempuran.]

[Salah satu pemimpin Olympus telah meninggalkan skenario!]

[Kau berhasil mengalahkan konstelasi ‘Atrocious War God’!]

[Cerita legenda ‘One Who Defeated the War God’ berhasil didapatkan!]

[Kau mendapatkan 400.000 koin sebagai hadiah.]

[Kontributor utama: Konstelasi ‘Demon King of Salvation’, inkarnasi ‘Yoo Joonghyuk’, inkarnasi ‘Lee Hyunsung’.]

Ada hadiah besar yang diberikan bersamaan dengan kemunculan pesan itu.

[Cerita baru telah ditambahkan pada cerita ‘Gigantomachia’ yang telah ada sebelumnya!]

[Beberapa item milik tubuh inkarnasi ‘Atrocious War God’ akan dibagikan kepada contributor utama.]

Setelah pesan-pesan dari sistem selesai dimunculkan, pesan tidak langsung dari para konstelasi pun bermunculan.

[Konstelasi ‘Wind Expedition King’ sangat terkejut!]

[Konstelasi ‘Spokesman of Justice and Wisdom’ merasa takjub!]

[Konstelasi ‘Almighty Sun’ tidak mempercayai apa yang dia lihat dengan matanya.]

Medan pertempuran ini menjadi wadah terkumpulnya rasa bingung semua orang baik itu inkarnasi maupun konstelasi. Entah itu faksi pahlawan yang bertarung demi Olympus ataupun faksi raksasa yang melawan Olympus. Bahkan para inkarnasi dan konstelasi yang hanya menonton juga merasa kebingungan. Fakta bahwa dewa perang Olympus melarikan diri dari skenario ini membuat mereka semua terkejut.

“Hahahah! Gigantomachia kali ini memang sangat menarik!” suara asli milik Zhang Fei bergema di seluruh medan pertempuran hingga mencapai faksi pahlawan.

Yoo Joonghyuk tidak peduli dengan semua keributan itu. Dia mulai mencari sesuatu di antara sisa-sisa tubuh inkarnasi milik Ares. “Dia benar-benar tidak memiliki Nectar. Kalau begitu aku harus membunuh Hebe…”

“Yoo Joonghyuk, apa kau sudah gila!?” aku mencengkram kerah lehernya sambil berteriak.

“Memangnya kenapa? Kau juga akan membunuhnya jika aku tidak melakukannya.”

“Tapi kenapa langsung membunuhnya seperti itu? Aku mungkin bisa mendapatkan lebih banyak star relic setelah mengancamnya!”

Tentu aku juga ingin membunuh Ares. Akan tetapi, jika aku menyandera tubuh inkarnasinya, aku mungkin bisa mendapatkan lebih banyak item…

“Ini bukan saatnya melakukan hal itu.”

“Memangnya kenapa kau meminta Nectar darinya? Kau tidak membutuhkannya, kan? Setelah ini aku juga mendapatkan Soma dari Vedas…” aku terdiam selama beberapa detik dan rasa ngeri langsung memenuhi tubuhku. “Yoo Joonghyuk, apa yang sedang terjadi di Bumi?”

“…”

“Apakah Yoo Sangah…”

“Bumi baik-baik saja. Jangan pikirkan hal tidak penting dan segera selesaikan Gigantomachia.” Yoo Joonghyuk mengatakannya dengan nada serius. “Peperangan ini belum selesai.”

Yoo Joonghyuk melihat-lihat medan pertempuran. Heracles yang digunakan Ares sudah hancur. Akan tetapi kami harus tetap ingat jika Heracles bukan satu-satunya prajurit raksasa yang mereka miliki.

“…. Makhluk yang lebih kotor akan segera datang.”

Ada banyak Heracles yang berlari kemari melalui rute laut yang sudah dibuat Argo. Prajurit raksasa produksi masal tipe Heracles. Selama ini Olympus sudah mempersiapkan banyak prajurit raksasa untuk peperangan melawan nebula lain.

“Bunuh para raksasa!”

Momentum dari para prajurit raksasa itu sangat kuat sampai bisa mengguncang lautan dan daratan. Tidak aneh jika para raksasa berlari kabur karena ketakutan. Akan tetapi sekarang tidak seperti itu.

“Ini adalah waktunya untuk meraih kebebasan!”

“Semuanya! Heracles hanyalah sosok palsu!”

Pemimpin lain dari sisi kami tiba-tiba keluar dari dalam portal. Briareus. Dulu dia memiliki 100 lengan, tapi sekarang dia hanya memiliki 50 lengan karena batasan probabilitas. Meski begitu dia tetap menjadi sosok yang tidak bisa diremehkan.

“Jangan tertipu dengan apa yang kau lihat! Percaya pada dirimu sendiri, bukan mitos yang sudah dicatat!”

Para raksasa berteriak saat mendengar suara Briareus. Yoo Joonghyuk berkata, “Kau sudah mengubah mitosnya.”

Kekuata mitos ditentukan oleh seberapa banyak orang yang mempercayainya. Protagonis Gigantomachia adalah Heracles. Fakta bahwa Heracles adalah sosok palsu sudah memberikan dampak besar pada para raksasa. Stage Transformation yang tidak stabil ini adalah buktinya.

Di panggung yang rusak ini, ada sebuah panggung baru yang terbentuk. Jika ada halaman naskah yang robek, maka naskah baru yang menggantikannya. Akan tetapi ekspresi wajah Yoo Joonghyuk tetap waspada. “Ini belum berakhir. Para dewa akan turun.”

Ares hanyalah salah satu dari 12 dewa. Jika skenario ini masih sama, maka setidaknya masih ada 2 dewa lagi yang memegang gelar sebagai dewa perang.

Dewa pertama adalah Spokesman of Justice and Wisdom—Athena, dan yang kedua adalah Almighty Sun—Apollo.

Yoo Joonghyuk melirik Pluto yang sudah hancur. “Kau tidak bisa melawan dewa dengan prajurit raksasa yang setengah hancur itu.”

Aku berkata pada Yoo Joonghyuk, “Kekuatanmu masih belum cukup untuk melawan satu dewa utama Olympus.”

“Aku tidak akan tahu jika tidak mencoba.”

Dia memang mengatakannya, tapi aku tahu jika Yoo Joonghyuk yang sekarang belum cukup kuat untuk menang melawan salah satu dewa utama Olympus. Dalam kasusku, aku bisa melakukannya karena keberuntungan dan trik yang kumiliki.

“Setelah melihat kekalahan Ares, 12 dewa pasti akan melakukan intervensi dengan cara yang berbeda-beda. Meski kau memiliki status yang besar, kau pasti harus mengorbankan probabilitasmu.”

“Itu tidak masalah. Semua itu hanya akan membuatnya terasa lebih lezat.”

“Kau akan melawan Spokesman of Justice and Wisdom. Mungkin itu akan sulit, tapi aku akan mengirimkan satu orang untuk membantumu. Jika kalian berdua bertarung bersama, kalian pasti akan mendapatkan kesempatan untuk menghentikannya.”

“Siapa orang yang akan kau kirim?”

“Kau akan segera mengetahuinya.”

Aku melihat Athena dan Apollo yang terbang dari kejauhan. Meski jarak mereka masih cukup jauh, kami bisa merasakan ‘status’ mengerikan mereka dari sini. Ya, pertarungan melawan mereka berdua pasti akan sangat berbeda dengan pertarunganku melawan Ares.

Yoo Joonghyuk mempersiapkan Black Demon Sword nya dan kemudian bertanya, “Apa kau akan melawan Almighty Sun sendirian?”

“Ada konstelasi yang bisa membantuku.”

“…. Aku akan mempercayai rencanamu kali ini saja.” Setelah berkata seperti itu Yoo Joonghyuk melesat ke arah langit. Dia menggunakan Red Phoenix Shunpo dan meninggalkan jejak merah yang indah di belakangnya. Fase transenden awal Yoo Joonghyuk sepertinya berjalan dengan lancar.

Aku bisa mendengar suara Black Demon Sword membelah udara. Akan tetapi serangannya berhenti tepat di depan Athena dan ada energi sihir berwarna merah yang muncul tepat setelahnya.

“Minggir. Atau mati.”

Spokesman of Justice and Wisdom, Athena. Dia adalah putri dari penguasa petir yang memerintah Olympus. Dia juga dewa perang yang paling dihormati di Olympus.

“Kau mungkin mengetahui banyak mitologi, tapi aku berbeda dari Ares.”

Ares dan Athena mungkin sama-sama dewa perang, tapi pada kenyataannya mereka sangat berbeda. Kedua dewa itu sudah mengikuti berbagai macam proxy war, tapi Ares tidak pernah menang melawan Athena.

Athena berkata, “Aku tidak membencimu. Tujuanku adalah mengembalikan para raksasa ke dalam Tartarus. Tapi jika kau terus mengganggu…”

Wajah dewi itu dihiasi oleh ekspresi amarah yang terasa dingin.

“Atas nama keadilan, aku terpaksa menghukummu.”

Athena adalah dewi yang selalu memenuhi janji dan kata-katanya. Jika dia benar-benar mengangkat tombak dan tamengnya, maka hanya ada beberapa sosok saja di seluruh Olympus yang bisa meredam kemarahannya. Beberapa saat kemudian ada cahaya yang muncul dari atas langit dan seseorang berbicara.

“Kau masih menggunakan kalimat itu, Athena. Kapanpun kita melibas para demon bersama-sama…. Kau masih belum berubah, ya.”

I was barely breathing as I looked up at the sky. Athena was a constellation with one of the strongest combat

Aku hampir tidak bisa bernafas ketika aku melihat ke arah mereka. Athena adalah salah satu konstelasi dengan kekuatan tempur terbesar. Akan tetapi itu hanya terbatas pada Olympus saja…

< Jika Olympus memiliki Athena… >

Api yang menyala-nyala muncul di udara dan ada inkarnasi baru yang memasuki medan pertempuran. Api putih suci itu perlahan menghilang hingga aku bisa melihat sosok yang ada di baliknya.

< Maka Kim Dokja’s Company memiliki Jung Heewon. >

Pedang terkuat yang kumiliki akhirnya tiba.

“Sudah lama tidak bertemu, Athena.”

Uriel membentangkan sayap putihnya saat dia merasuk ke dalam tubuh Jung Heewon.

 

Chapter 331     Daftar Isi     Chapter 333


Komentar

Postingan Populer