ORV Chapter 326: Episode 61 – Gigantomachia (6)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Atap Tartarus mulai terbuka
[Retakan mulai terlihat di beberapa bagian Tartarus!]
[Seseorang sedang mencoba kabur dari penjara!]
Bersamaan dengan peringatan yang muncul di udara, seluruh
Underworld juga ikut bergetar.
[Para hakim Underworld sudah menyadari aksi dari Demon
King of Salvation!]
Persephone memberi peringatan dengan nada tajam.
“…. Hanya kali ini saja. Ingat itu baik-baik, Demon King
of Salvation.”
Gempa terjadi di berbagai tempat dan sebuah portal muncul di
atap Tartarus yang sudah terbuka lebar. Persephone membuka pintu keluar di
lantai Tartarus. Briareus menatap pemandangan itu dan bertanya.
“Apa yang sudah kau lakukan hingga membuat ratu
Underworld mau membantumu?”
“Itu cuma ancaman.”
30 menit sudah berlalu. Aku mengirim pesan pada Persephone.
-Jika anda menolak untuk bekerja sama, aku akan
menyebarkan rekaman video Tartarus ke Star Stream.-
Tartarus memiliki banyak rahasia mengenai Underworld. Entah
itu tentang rahasia rekruitmen yang mereka latih atau fasilitas yang mereka
sembunyikan. Situasi akan menjadi berbahaya jika semua info itu didapatkan oleh
pihak yang berseberangan dengan Olympus.
Briareus menggelengkan kepalanya. “Yang mulia ratu
mengancammu dengan itu?”
“Dia ada di pihak kita. Dia hanya perlu alasan untuk
melepaskanku. Aku memberikan sebuah alasan jika sesuatu yang salah terjadi di
masa depan.”
Jika Gigantomachia ini gagal dan Olympus mengetahui apa yang
sedang terjadi di sini, Underworld akan mendapat masalah besar. Mungkin
blackmail yang kulakukan bisa menjadi sedikit perlindungan untuk mereka.
Tentu saja ini adalah cerita jika Gigantomachia gagal
dilakukan. Sayangnya aku tidak berniat membiarkan hal itu terjadi.
Briareus berkata, “Kau sepertinya tidak mengenal raja dan
ratu dengan baik.”
“Huh?”
Briareus tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.
[Kau telah menerima Giant’s Oath.]
[Kau telah mendapatkan cerita semi mitos yang baru!]
[Cerita ‘Giant’s Liberator’ berhasil didapatkan.]
[Cerita ini dikaitkan pada ‘A Single Story’.]
Giant’s Liberator. Ini adalah cerita pertama yang harus
kudapatkan dari perang Olympus.
“Giant’s Liberator. Sebentar lagi para raksasa yang ada
di tempat ini akan mengikuti Gigantomachia. Apa ada hal tertentu yang kau
inginkan?”
“Tidak ada. Lakukan saja semua yang kalian mau.”
“…. Aku penasaran. Kenapa kau ingin mencapai xx? Tidak
ada konstelasi yang mendapatkan banyak pencapaian sepertimu. Apa kau memimpikan
‘cerita sempurna’?”
Cerita sempurna. Beberapa orang menyebut ‘A Single Story’
dengan nama itu. Cerita yang tidak pernah ada sebelumnya dan disusun oleh
cerita-cerita yang belum pernah ada sebelumnya.
“Aku hanya ingin melihat akhir dengan semua teman-temanku.
Bersama-sama tanpa kehilangan satu orang pun.”
“Itu akan menjadi cerita tersulit di alam semesta ini.
Apalagi tidak pernah ada cerita seperti itu.”
Itu benar. Mitos tanpa pengorbanan tidak pernah ada di dunia
ini.
“Probabilitas dari Star Stream selalu bergerak ke arah di
mana pengorbanan selalu dibutuhkan. Takdir tidak akan melepaskanmu dengan
mudah.”
“Aku tidak akan tahu jika tidak mencobanya. Dan lagi, aku
sudah pernah melampaui takdir.”
Aku masih ingat dengan takdir sialan yang diberikan oleh
Olympus kepadaku. Bahkan sekarang aku masih menggertakkan gigiku saat
mengingatnya.
Akan tetapi Briareus tetap memasang wajah serius. “Apa
kau benar-benar pernah melampaui takdir?”
Tiba-tiba ada sesuatu yang muncul dalam kepalaku. Menurut
novel Cara Bertahan Hidup, semua titan lahir dengan kekuatan dapat melihat masa
depan.
“Liberator, ‘takdir’ adalah sebuah takdir yang lebih luas
dari apa yang kau pikirkan. Takdir yang diberikan Olympus padamu hanyalah
setitik debu dari dunia ini. Takdir yang sebenarnya tidak akan pernah bisa
dihindari. Jika kau menghindarinya, probabilitas pasti terdistorsi.
Probabilitas yang terdistorsi itu harus diperbaiki oleh seseorang. Karena itu
tidak ada cerita ‘sempurna’ di dunia ini.”
“Aku tidak tahu jika tidak mencobanya. Aku akan melakukannya
jika itu mungkin. Temanku juga tidak selemah itu hingga bersedia tunduk pada
takdir tanpa melakukan apa-apa.”
Aku melompat ke dalam portal itu dan berkata, “Kalau begitu,
kita akan bertemu lagi di Gigantomachia.”
Briareus menganggukkan kepalanya. “Aku berharap kau bisa
mendapatkan apa yang kau inginkan.”
***
“Kyrgios.”
“Ya.”
“Mungkin kita membutuhkan berkah cerita.” Jang Hayoung
bergumam sambil menatap para returnee yang semakin mendekati kastil.
“Kita tidak membutuhkannya selama kau berlatih dengan baik.”
Sebuah pedang yang memancarkan sinar keperakan muncul di
belakang Kyrgios.
[Pure White Star Paradox]. Itu adalah pedang yang
dibuat oleh master yang ada di Peace Land—rumah Kyrgios selama beberapa dekade.
Itu adalah pedang yang sudah menemani Kyrgios di semua pertempurannya, bahkan
performanya sama dengan sebuah star relic. Jika Kyrgios sampai menghunus pedangnya,
itu berarti musuh mereka saat ini bukan musuh kaleng-kaleng.
Ada 2 sosok yang melayang di depan para returnee. Ada
seorang laki-laki paruh baya dengan baju merah yang terlihat mewah. Lalu
laki-laki satunya mengenakan pakaian nuansa hitam putih dengan simbol aliran di
atasnya.
“Aneh. Kudengar Breaking the Sky Sword Saint ada di sini.”
“Apa kau salah dengar lagi?”
“Temukan Breaking the Sky Sword Saint!”
Suara laki-laki paruh baya itu terdengar jelas dan tegas.
Kyrgios melesat di udara. Orang-orang Murim yang terkejut saat merasakan
‘status’ yang memenuhi udara dalam sekejap itu pun berhenti melangkah.
Kyrgios membuka mulutnya, “Kau Heavenly Demon dan Blood
Demon.”
“Siapa kau?”
Kyrgios meningkatkan output energinya tanpa mengatakan
apapun. Petir mulai terbentuk di awan gelan dan beberapa petir itu berdiam
dalam tubuh Kyrgios. Teknik utama Kim Dokja—Electrification sekarang bersinar
lebih terang di tangan penciptanya.
“Kau tidak perlu tahu namaku.” Returnee yang kaget langsung
mundur beberapa langkah. “Kalian semua akan segera mati di sini.”
Petir putih kebiruan memenuhi langit. Semua orang di Murim
pasti tahu namanya.
“Apa dia Paradox Baekchung?”
Kyrgios mengacungkan pedangnya ke arah langit. Saat
probabilitas mulai menggila, status miliknya mulai berbenturan dengan para
returnee. Tekanan angin yang sangat berat pun tercipta, Jang Hayoung dan Breaking
the Sky Master didorong mundur beberapa langkah.
Di tengah-tengah langit, Heavenly Demon dan Blood Demon
berdiri tegap menatap Kyrgios. Setiap kali serangan terjadi, udara ikut
berteriak dengan petir-petir itu. Sulit dipercaya jika ini adalah pertarungan
antar manusia.
Jang Hayoung menatap pertempuran itu dengan mata berbinar. ‘Suatu
hari nanti, aku bisa sekuat mereka.’
-Jang Hayoung! Lindungi kompleks industri bersama
kelompok Breaking the Sky Master!”
Jang Hayoung langsung tersadar saat mendengar transmisi
suara Kyrgios. Dia langsung bergerak bersama dengan Breaking the Sky Master.
Dengan pengecualian Heavenly Demon dan Blood Demon,
setidaknya ada 1.000 returnee yang tersisa. Di antara mereka ada 10 master Murim.
Badai mulai berkumpul di tangan Jang Hayoung. “Heeeeaahh!!!”
Beberapa returnee berhasil diperangkap dalam pusaran angin
itu, tapi belasan returnee lain menggunakan badan kawan mereka sebagai batu
loncatan.
“Segera evakuasi kompleks industri!!”
Di pihak ini ada Jang Hayoung, Breaking the Sky Master,
Flying Fox, dan returnee lainnya. Selain Kyrgios, hanya ada beberapa orang yang
bisa melawan para returnee transenden.
Dari bagian utara kompleks industri, sebuah benteng besar terlihat
semakin mendekat sambil terus memuntahkan pelurunya.
Wajah Jang Hayoung langsung sumringah saat melihatnya. “Gong
Pildu!”
Peluru sihir yang terus ditembakkan oleh kastil itu membuat
banyak inkarnasi dan returnee dari pihak musuh terluka, bahkan mati. Akan
tetapi mereka langsung bersiap diri dan membentuk formasi untuk melindungi diri
mereka.
“Hancurkan benteng itu!”
Armed Fortress milik Gong Pildu sangat cocok digunakan untuk
bertahan, bukan menyerang. 200 returnee berkumpul dan mulai menyerang benteng
itu. Jumlah returnee yang tersisa tinggal 400 orang. Para returnee berhasil
melampaui dinding benteng dan masuk ke dalam kompleks industri.
Seakan sedang menunggu kedatangan para returnee, pasukan
Wanderer yang sudah bersiap melindungi kompleks industri mulai menyerang. Cho
Youngran menggunakan kekuatan milik First Spiritualist of Joseon. Lee Boksoon
menembakkan sniper rifle nya. Teknik Jeon Woochi memenuhi udara dan
peluru-peluru yang dimuntahkan wanita itu berhasil menembus tubuh para
returnee.
“Kuaack!”
“Shaman itu! bunuh dia!!”
Orang yang tidak bersalah terbunuh bagai ikan yang tidak
sengaja terperangkap dalam jala. Cho Youngran dan Lee Boksoon juga mulai
mendapatkan luka dari serangan para returnee yang tidak pandang bulu. Pasukan Wanderer
mulai didesak, para returnee langsung berteriak, “Dengarkan kami, pemimpin area
Seoul! Jika kau menyerahkan nyawamu, pertumpahan darah yang tidak perlu ini
akan segera berhenti!”
Kunci dari perang returnee adalah mengalahkan pemimpin dari tiap
pasukan. Dengan kata lain, inti dari skenario ini adalah para returnee yang
menginvasi Seoul harus mengalahkan pemimpin kota ini.
Beberapa saat kemudian, sebuah cahaya muncul dari dalam
kompleks industri. Wajah Cho Youngran langsung pucat saat melihat cahaya itu.
“Tidak! Sookyung!” saat Lee Boksoon berteriak, seorang
wanita muncul dari dalam kompleks industri.
Wanderer King berkata, “Aku adalah pemimpin Seoul.”
Di salah tangan kirinya dia memegang Eight Beaded Bell yang
sudah rusak, sedangkan di tangan kanannya dia memegang sebuah pisau perunggu.
Beberapa returnee mundur beberapa langkah setelah merasakan aura dari Heavenly
Symbols yang sedang dia bawa.
“Tidak perlu takut. Dia tidak bisa menggunakan kekuatan
sponsornya!”
Para returnee berteriak sedangkan Lee Sookyung hanya bisa
tersenyum getir. Di pertempuran Dark Castle, kebanyakan status Founder’s Mother’s
sudah hancur. Meski begitu, dia masih memiliki cara untuk bertarung.
< Menetapkan pusat yang akan menjadi angin. >
Pisau perunggu yang ada di tangan kanan Lee Sookyung
memancarkan cahaya yang terang.
[Konstelasi ‘King Heungmu the Great’ terkejut saat
melihat aksi inkarnasi ‘Lee Sookyung’.]
[Konstelasi ‘One-eyed Maitreya’ memperingatkan inkarnasi ‘Lee
Sookyung’ jika yang dilakukannya sangat berbahaya!]
[Konstelasi ‘Seo Ae Il Pil…]
Semua konstelasi di Semenanjung Korea memberikan peringatan
yang sama. Lee Sookyung tahu. Dia sangat familiar dengan apa yang akan terjadi
jika dia melakukan ini.
Lee Sookyung melirik ke arah kompleks industri. Pemandangan
Yoo Sangah yang sedang terbaring lemah muncul di kepalanya.
Dia memikirkan anak-anak yang pergi ke Olympus demi Yoo Sangah.
Tentara baik hati—Lee Hyunsung, Jung Heewon yang tidak menoleransi ketidak
adilan, Lee Gilyoung yang garang tapi berani, Shin Yoosung yang berbakat dan
tenang. Dia juga teringat dengan Lee Seolhwa yang berjiwa lembut dan selalu
menjaga semua anggota party, lalu ada Han Sooyoung yang sering menggerutu tapi
memiliki selera humor yang cukup bagus.
Lalu dia juga teringat dengan anaknya sendiri. Waktu anak
itu masih hidup bersamanya. Cerita yang sudah lama dia impikan. Saat dia tidak
bisa melindunginya….
Cahaya dari pedang perunggu itu sangat terang sampai-sampai
menyamai terangnya cahaya matahari. Lee Sookyung bergumam pelan, “Emperor of
Heaven and the Wind God.”
Setiap star relic yang ada di Semenanjung Korea pasti
berhubungan dengan konstelasi tertentu. Pedang perunggu yang sedang dipegang
oleh Lee Sookyung adalah salah satu dari Heavenly Symbols.
[Konstelasi ‘Wind God of Heaven’ sedang menatap
konstelasi ‘Lee Sookyung’.]
Wind God of Heaven. Salah satu dari 3 konstelasi yang
memiliki peringkat teratas di Hongik. Saat ini Lee Sookyung sedang melakukan
pertaruhan terakhirnya dengan mempertaruhkan nyawanya. “Datanglah, Pungbaek!”
Langit terbuka dan aura biru muncul di sekeliling pisau.
Para returnee mengedipkan mata saat melihat cahaya itu. Lee Sookyung menatap
langit dan langit sedang menatap balik kepadanya.
‘Sebentar saja. Tolong pinjami aku kekuatanmu.’
Lalu langit memberikan peringatannya. Petir berwarna
biru-hitam menyambar beberapa kali. Lee Sookyung merespon peringatan itu.
‘Tidak masalah.’
Detik berikutnya, percikan probabilitas muncul di sekitar
tubuh Lee Sookyung. Tulangnya hancur dan kulitnya terbakar. Di tengah rasa
sakit itu, tangan yang memegang pisau terasa lebih berat.
Kekuatan angin yang tidak bisa ditahan oleh tubuh manusia
muncul di tangan kanannya. Itu adalah kekuatan dari konstelasi terkuat di
Semenanjung Korea. Kekuatan milik Pungbaek.
Dari kiri ke kanan, Lee Sookyung mengayunkan pedangnya.
Sesaat kemudian ruang yang ada di sana seakan terbelah dengan mudah seakan
dunia terbelah menjadi dua sejak awal. Semua yang ada di sekitar Lee Sookyung
tercerai berai karena tekanan angin yang mengikuti arah Gerak pisau itu.
“A…. Apa…?”
10, 20, 30…. Jumlah returnee yang mati mencapai 100 orang. Tubuh
semua returnee yang berhasil melewati pagar kompleks industri terbelah menjadi
dua dan berjatuhan seperti air hujan. Wajah mereka menyiratkan jika mereka
tidak mengerti kenapa mereka bisa mati.
Lee Sookyung memegang tangan kanannya yang bergetar dengan
tangan kiri lalu mencoba menata ritme nafasnya. Dalam satu serangan, kebanyakan
returnee berhasil dihabisi. Tentu saja masih ada yang tersisa.
Para returnee yang menyadari bahaya langsung menghindar dan
melompat ke luar zona serangan. Mereka adalah para master dari Murim ketiga dan
keempat.
“Sudah selesai. Bunuh dia.”
Lee Sookyung menatap para master yang berlari ke arahnya
sambil tersenyum tipis. Dia sudah melakukan semua yang dia bisa. Puluhan pedang
mengarah padanya dan dia jatuh tepat ke atas pedang-pedang tu. Sedetik kemudian
Lee Sookyung bisa mendengar suara daging yang ditusuk pedang…. Wanita itu bisa
merasakan kematian yang semakin mendekat.
Akan tetapi dia tidak merasakan rasa sakit karena tusukan
pedang-pedang itu. Dia membuka matanya dan melihat punggung seseorang. Ya,
punggung seseorang yang terlihat lebar dan kuat.
Chapter 325 Daftar Isi Chapter 327
Komentar
Posting Komentar