ORV Chapter 323: Episode 61 – Gigantomachia (3)

 Disclaimer:Novel ini bukan punya saya

 

“Anak kecil, siapa kau?”

Tiga dari sekian banyak tangan raksasa itu sedang memegang kakiku, kaki Yoo Joonghyuk, dan kaki Kim Namwoon. Aku menggantung di udara sambil menatap raksasa itu dengan tatapan tidak percaya.

Kenapa pintunya terbuka dengan sangat mudah? aku tidak percaya ini. Harusnya pintu itu tersegel di bawah lantai 77 dan tidak bisa dibuka dari dalam. Hal yang sama juga terjadi di regresi ke 47 dan 211. Karena itu aku sudah menyiapkan persembahan untuk mengatasinya…

[Um… the probability is difficult. It’s getting worse these days.]

“Um… probabilitasnya jadi semakin sulit. Bahkan belakangan ini menjadi semakin buruk.”

Kami bisa mendengar suara percikan probabilitas yang muncul di sekeliling tubuh para raksasa. Salah satu raksasa langsung menarik salah satu jarinya hingga lepas dan melemparkannya ke arah pintu. Tidak lama, jari itu berubah menjadi probabilitas yang menghilang ke dalam pintu. Itu pemandangan yang menakjubkan dan juga mengerikan.

Probabilitas pintu itu hanya diganti dengan satu jari? Hal seperti itu tidak mungkin bisa terjadi di semua regresi Yoo Joonghyuk. Aura tertentu keluar dari tubuh para raksasa, akan tetapi inti aura itu tersembunyi oleh ‘status’ yang sangat kuat, tidak salah lagi itu adalah kekuatan yang sedang tertidur dalam tubuh para raksasa.

Mereka adalah salah satu makhluk tertua di alam semesta ini. Dengan kata lain, mereka sudah mengumpulkan banyak sekali mitos hingga detik ini. Jantungku berdetak dengan sangat cepat ketika mencoba menghitung berapa lama mereka sudah hidup. Mereka adalah Titan, tidak salah lagi. Mitos-mitos yang ada di dalam tubuh mereka mulai menggeliat hidup. Jujur saja, mereka sangat berbeda dari penggambaran dalam novel.

< Energi raksasa raksasa yang ditemui Yoo Joonghyuk sudah hampir habis. >

Ini aneh. Semua raksasa bergantung pada cerita raksasa Titanomachia dan Gigantomachia. Saat pengaruh dari mitos itu melemah dan banyak ceritanya yang diubah seiring dengan berjalannya waktu, harusnya kekuatan mereka juga ikut melemah. Karena event tahunan yang ada di Olympus, cerita raksasa mereka harusnya sudah jauh melemah.

“Nak, kau tidak mau menjawab? Aku tidak keberatan menunggu karena kesabaranku sedalam lautan. Aku sudah menunggu selama ribuan tahun. Menunggumu menjawab pertanyaanku bukan masalah besar.”

Akan tetapi, energi vitalitas yang memancar dari raksasa di depanku terasa sangat besar dan kuat. sebuah pikiran melintas di depanku.

< Mungkinkah aku terlalu cepat datang ke Underworld? >

Gigantomachia belum dimulai, dan mungkin kemunduran para raksasa belum melewati batas yang kuharapkan.

Raksasa itu melanjutkan ucapannya. “Tapi…. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Sudah lama sejak anak kecil selezat kalian datang kemari.”

Tubuh Kim Namwoon bergetar dengan kencang, dia tidak berani menjawab pertanyaan itu. Raksasa yang memegangnya menyentuh pipi Kim Namwoon, berpikir jika pemuda itu sangat lucu.

“Kau anak yang memiliki dosa besar. Anak sepertimu pasti sangat lezat. Apalagi tubuhmu adalah tubuh prajurit raksasa…. Apa kau yang kami tebas tidak lama sebelum ini?”

Para tahanan yang berusaha kabur dari Tartarus biasanya diberikan kepada para raksasa. Kim Namwoon mulai memberontak dan berusaha melepaskan dirinya. Jika saat ini dia masih manusia biasa, dia pasti sudah tidak sadarkan diri.

Tatapan raksasa itu kembali padaku. “Aromamu sangat enak. Konstelasi, malaikat, demon, manusia…. Hm, bahkan ada aroma outer god. Tipe cerita seperti apa  yang kau miliki?”

Aku tidak menjawabnya. Terkadang perbuatan bisa menjadi jawaban yang lebih jelas ketimbang kata-kata. Lawanku sekarang memang para raksasa kuno, tapi aku tidak boleh terintimidasi dengan keberadaan mereka.

[Status demon king dilepaskan!]

Aku berhasil lepas dari cengkraman raksasa itu dan akhirnya bisa melihat sosok mereka dengan lebih jelas. Ukuran mereka benar-benar berada di luar bayanganku. Tingginya hampir 100 meter…. Sejak awal, mereka bukan eksistensi yang bisa kulawan.

“Aku ingin memakan anak itu.”

“Kalau begitu bagaimana kalau dibagi dua saja?”

Suara seperti itu muncul dari semua penjuru. Aku membuka mulut dan berkata dengan nada mengancam. “Kami bukan mangsa.”

“Kami datang untuk bernegosiasi.” Ucap Yoo Joonghyuk.

Yoo Joonghyuk mengaktifkan kekuatan transendennya dan berhasil lepas dari cengkraman raksasa. Akan tetapi salah satu raksasa itu merespon dengan nada santai, “Itu bukan keputusanmu.”

Aku tahu dia akan bersikap seperti itu. Sejak awal, kehancuran para raksasa disebabkan oleh kesombongan mereka sendiri.

Aku menggunakan suara asliku untuk menjawab perkataan mereka. “Senang bertemu dengan kalian. Tiga kakak beradik Hecatoncheires ‘‘Hundred-Handers” yang agung.”

Sedetik kemudian, 300 pasang mata yang bersembunyi di dalam kegelapan mulai terbuka. Mata-mata itu dimiliki oleh 3 raksasa yang namanya baru saja kusebut.

Tiga raksasa itu berbicara di waktu yang bersamaan.

”Menarik. Kau datang ke tempat ini padahal sudah tahu mengenai kami?”

50 kepala dan 100 tangan— sang Hundred-Handers. Aku tahu mana para Titan ini.

The strongest storm, Briareus.

The rushing stone, Cottus.

The changing limbs, Gyges

Mereka adalah mitos hidup yang telah mengalami baik Titanomachia dan Gigantomachia. semua cerita yang ada di Olympus terakumulasi di badan mereka. Jika mereka adalah ‘buku’, kurasa aku bisa menghabiskan puluhan tahun untuk membaca mereka.

[Fourth Wall ingin merasakan mereka.]

Mungkin dia adalah mitos itu sendiri. cerita tertua yang ada di dunia ini. Sesuatu yang telah diceritakan secara turun-temurin di kalangan makhluk fana dan akhirnya tersebar ke seluruh dunia.

Penampilan tiga dewa itu sama, yang berbeda hanya warna mata mereka. Briareus memiliki warna mata biru, Cottus bermata coklat, dan Gyges bermata hijau. Aku menatap ratusan mata itu dan berkata.

“Aku datang untuk membebaskan para raksasa dari Tartarus.”

Suara asliku bergema dan menyebar ke seluruh pelosok lantai. Mungkin semua penghuni di lantai ini bisa mendengar suaraku, bukan hanya kakak beradik Hecatoncheires saja. Dalam kegelapan, suara beberapa raksasa yang menggerakkan badan mereka mulai terdengar. Akan tetapi tidak ada yang berbicara.

Para Titan tidak menggubris kata-kataku, tapi reaksi dari Hecatoncheires bersaudara ternyata berbeda-beda. Cottus terlihat tidak senang sedangkan Gyges terlihat lelah. Hanya Briareus yang menunjukkan ekspresi berbeda.

“Lucu sekali. Aku jadi semakin ingin memakanmu.”

Aku tidak menyerah meski dia mengintimidasiku. Aku tersenyum dan berkata, “Seperti yang kau lihat, aku terlalu kecil untuk memenuhi seleramu. Kau harus memakan sesuatu yang lebih besar lagi.”

Aku menatap Yoo Joonghyuk. Yoo Joonghyuk yang sepertinya sudah menunggu pun langsung mengaktifkan kemampuanya. Dalam sekejap ukuran tubuhnya menjadi semakin besar. 2 meter. 3 meter. 4 meter…. Tinggi protagonis itu bertambah dengan cepat dan dia tetap memegang Black Demon Sword sambil terus menatap Briareus. Para Titan mulai menatapnya dengan tatapan ragu.

“…. Giant Body Transformation? Bagaimana kau bisa punya skill itu?”

“Aku mempelajarinya darimu, Briareus.”

Energi Breaking the Sky Swordsmanship mulai memenuhi Black Demon Sword. Seperti pahlawan kecil yang sedang menantang mitos agung, Yoo Joonghyuk menggeram pelan. “Lebih tepatnya, aku diajari oleh dirimu dari kehidupanku yang sebelumnya.”

***

Secara teknis, guru Yoo Joonghyuk hanyalah Breaking the Sky Sword Saint. Inti dari energi yang dia miliki adalah Breaking the Sky Swordsmanship yang sudah dia latih di hampir semua regresi.

Akan tetapi Yoo Joonghyuk tidak hanya mempelajari 1 skill saja. Melalui banyak regresi Yoo Joonghyuk sudah mempelajari begitu banyak skill dari berbagai macam makhluk.

Giant Body Transformation adalah salah satu dari banyak skill itu. Dia mendapatkan skill itu melalui stigma Transmission. Briareus, Titan yang mengajarkan skill itu memiliki sebuah hubungan dengan Yoo Joonghyuk. Buktinya ada pada mata sang Titan yang mirip dengan mata Breaking the Sky Sword Saint.

“Beberapa saat yang lalu, raksasa muda datang kemari. Aku mendengar sebuah cerita sebagai bayaran karena telah membangkitkan ‘takdir’ anak itu…. Sepertinya anak yang dia maksud adalah kau.”

Di Murim pertama, aku berjanji untuk mengirimkan Breaking the Sky Sword Saint ke Tartarus sebagai imbalan dari bantuan yang dia berikan. Mungkin Breaking the Sky Sword Saint memberitahunya soal Yoo Joonghyuk saat itu. aku tidak tahu apa yang sudah dikatakan oleh transenden keras kepala itu, tapi kurasa cerita ini akan berakhir dengan baik.

“…. Kau singularitas yang dikatakan oleh para konstelasi.”

“Keberadaan dari kereta raksasa yang bergerak..”

“Skenario ini sepertinya benar-benar berjalan menuju ■■…”

Ada nada lelah di ucapan raksasa yang barusan ingin memakan kami. Lebih tepatnya nada itu lebih mirip dengan nada seseorang yang sudah menyerah

“Aku tertarik padamu. Kalau begitu, kenapa kau ingin membebaskan kami?”

“Aku ingin membuat Gigantomachia.”

Aku tidak ingin berbasa-basi dan langsung masuk ke inti permasalahan. Aku sudah terlanjur bertemu dengan para Titan, karena itu tidak baik jika aku tidak bisa membujuk mereka.

Hecatoncheires bersaudara adalah protagonis dari Gigantomachia dan Titanomachia. Dengan mereka bertiga di sisiku, menjungkirbalikkan Gigantomachia mungkin bisa dilakukan. “Pihak kami sudah siap. Jika kau mencoba…”

“Aku menolak.”

Aku merasa agak ragu saat mendengar jawaban itu, tapi aku tetap bertanya, “Kenapa?”

“Anak muda. Kau tidak akan bisa mengerti.”

Lucunya, aku juga merasa jika kata-katanya sangat benar. Aku tidak bisa mengerti kenapa mereka menolak tawaranku.

Tiga Hecatoncheires bersaudara dan para raksasa lain sudah terperangkap di dalam Tartarus dalam jangka waktu yang sangat lama. Mereka membenci penjara ini lebih dari siapapun. Mereka juga sangat membenci 12 dewa Olympus. Kalau begitu kenapa mereka tidak mau dibebaskan?

< Ing a tan Kim Dok ja me mang bu ruk.>

Aku langsung berusaha mengingat isi novel Cara Bertahan Hidup yang pernah kubaca, tapi tidak ada satupun hal yang muncul di kepalaku.

Informasi mengenai para raksasa tidak diceritakan dengan detail dalam novel Cara Bertahan Hidup. Saat kontak dengan raksasa semakin bertambah di paruh kedua novel, Yoo Joonghyuk lebih memilih mengayunkan pedangnya ketimbang berbicara dengan mereka. Lihat…. Sama seperti saat ini.

-Hentikan. Kita bisa berada dalam bahaya jika mereka mengayunkan pedang mereka.-

Aku melihat Yoo Joonghyuk melepaskan genggamannya dari pangkal pedang dan kemudian menatap para raksasa kembali. Aku harus mengingat. Bagaimana caranya aku bisa meyakinkan para raksasa yang usianya sudah puluhan ribu tahun ini?

Saat aku sedang berpikir, Briareus tiba-tiba membuka mulutnya. “Anak muda. Menurutmu ada berapa banyak Gigantomachia yang terjadi di dunia ini?”

Di momen ini, huruf-huruf mulai bermunculan di depan wajah raksasa itu. Cerita milik para raksasa mulai diputar. Kata-kata yang tersusun pun menunjukkan perasaan yang sudah berusia sangat tua.

[Efek dari ‘Scenario Interpreter’ diaktifkan!]

[Pengertianmu pada cerita ini meningkat dengan tajam!]

Aku bisa melihat beberapa potongan ingatan dari para raksasa yang tergambar melalui tulisan-tulisan itu. Mengenai sejarah yang Titanomachia dan Gigantomachia yang sudah terjadi ribuan tahun yang lalu.

“Hasil skenario sudah ditetapkan. Kami hanya salah satu bagian darinya. Kami sudah bertarung dalam puluhan bahkan ratusan dan ribuan Gigantomachia yang tidak kau ketahui.”

Skenario ke-60, Gigantomachia. dalam skenario itu para raksasa dikalahkan. Olympus memenangkan peperangan itu dan membuat Gigantomachia baru secara berkala. Para raksasa dibawa untuk menciptakan perang itu lagi dan lagi. Mereka diberi pakaian dan senjata lusuh kemudian diburu oleh ratusan konstelasi dan inkarnasi dengan senjata yang bersenjata lengkap. Luka dan darah mereka hanyalah sebuah kepalsuan dan keberanian mereka diinjak-injak.

“Kami dikalahkan.”

Perang itu terjadi 10 kali.

“Kami sudah kalah.”

100 kali.

“Dan kembali dikalahkan.”

Perang itu berulang 1000 kali.

“Dan sekarang kau meminta kami untuk berdiri di tengah peperangan itu lagi.”

Mereka sama seperti regressor Yoo Joonghyuk.

“Berapa kali lagi kau ingin memanggil hantu dari masa lalu itu? Berapa kali lagi kau ingin membolak-balikkan mitos yang sudah menjadi cangkang kosong lalu menghinanya?”

Dalam arti lain, para raksasa ini adalah ‘regressor’ sama seperti Yoo Joonghyuk. Dan sekarang mereka sudah lelah dengan semua ‘regresi’ yang pernah mereka lakukan.

“Anak muda, kami tidak mau dibebaskan. Kami sudah tidak ingin terlibat dalam cerita itu.”

 

Chapter 322     Daftar Isi     Chapter 324


Komentar

Postingan Populer