ORV Chapter 298: Episode 56 – Reader and Writer (4)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Yoo Joonghyuk sudah mati.
[‘Fourth Wall’ bergetar keras.]
Semua ini terasa tidak nyata.
[‘Fourth Wall’ bergetar semakin kencang!]
[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ aktif dengan sangat kuat!]
Aku tidak bisa bernafas setelah menyaksikan tubuh Yoo
Joonghyuk menghilang tepat di depanku. Kenapa Yoo Joonghyuk tiba-tiba
mendapatkan atribut ‘author’ dan kenapa dia memilih untuk mati atau beregresi? Aku
tahu alasannya, tapi aku enggan untuk menerimanya. Yoo Joonghyuk asli yang
kukenal sudah tidak ada lagi. Yang tersisa dari dirinya hanyalah sebagian kecil
dari ceritanya.
….. Perasaanku campur aduk.
< Ini adalah novel. Sebuah cerita di dalam sebuah
novel. >
Aku menarik nafas, membuangnya, dan kemudian mengulangnya
beberapa kali.
< Yoo Joonghyuk berhasil melarikan diri dari
takdirnya sebagai karakter. >
Jantungku mulai berdetak dengan cepat. Aku berusaha untuk
menenangkan diriku dengan menarik nafas panjang.
[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ aktif dengan sangat kuat!]
Inderaku mulai kembali dan aku bisa mendengar gumaman pelan dari
anggota party Han Sooyoung.
“…. Apa yang terjadi?”
“Kau tidak dengar? Skenarionya sudah selesai!”
Aku menampar pipiku dua kali dan mengangkat kepalaku. Aku
merasakan status Apocalypse Dragon yang mulai keluar dari dalam segel.
[Nebula ‘Olympus’ mempersiapkan pertarungan dengan Apocalypse
Dragon.]
[Nebula ‘Vedas’ mempersiapkan diri untuk melawan
disaster.]
[Nebula ‘Tamna’…]
Jika prediksiku tepat, kami masih memiliki waktu. Aku
berteriak kepada semua anggota party Han Sooyoung yang tersebar di seluruh
medan tempur. “Semuanya, berkumpul! Ada cerita yang harus kusampaikan!”
Mereka semua berkumpul di dekatku, tapi mereka terlihat
sangat waspada. Seseorang terlihat sedang memapah Han Sooyoung yang kelelahan,
di sisi lain Kim Namwoon dan Lee Jihye menatapku dengan tatapan memusuhi.
“Tidak lama lagi, Apocalypse Dragon akan lepas. Untuk itu
kita…”
“Diam kau! Apa yang tadi kau lakukan!? Kau dan Yoo Joonghyuk
bekerja sama untuk menyerang master!” Lee Jihye berteriak dan mengarahkan
pedangnya ke leherku. Beberapa saat kemudian aku mendengar Lee Hyunsung
bergumam, “Dokja-ssi, makhluk itu…”
“Kapten! Bagaimana dengan bajingan ini? Haruskah aku
membunuhnya?”
Kim Namwoon mengumpulkan api hitam di kepalan tangannya. Han
Sooyoung yang melihatnya hanya menggelengkan kepala. “…. Semuanya, dengarkan
dia.”
“Listen to him.”
“Dengarkan ceritanya.”
Mata Han Sooyoung terbuka, tapi tatapan kosongnya menandakan
jika dia sudah menyerah sepenuhnya. Wanita itu mirip denganku. Dia mungkin
terlihat seperti itu di luar, tapi aku yakin dia mengerti situasi yang sedang
terjadi di tempat ini. Aku yakin dia sedang memikirkan langkah selanjutnya yang
akan dia ambil.
Aku menatap semua anggota party Han Sooyoung. Lee Hyunsung,
Kim Namwoon, Lee Seolhwa, Lee Jihye, Shin Yoosung…
Mereka adalah orang-orang yang berhasil bertahan di dunia
regresi ke-1863. Aku bisa mengatakan kebenarannya pada mereka. Aku bisa berkata
jika Han Sooyoung hanya memanfaatkan mereka. Dia ingin membuat dunia baru,
karena itu dia ingin mengakhiri cerita kalian di sini. Aku bisa melakukannya,
tapi aku memilih untuk tidak melakukannya.
“Semuanya, bantu kapten. Jangan terlalu cepat mengambil
keputusan. Dengarkan apa yang ingin dikatakan Dokja-ssi.”
Mereka membenciku karena rasa loyalitas yang tinggi pada Han
Sooyoung. Akan tetapi rasa benci itu sedikit berkurang berkat kata-kata Lee
Hyunsung.
Aku memulai ceritaku. “Pembebasan Apocalypse Dragon tidak
akan berakhir saat segel dilepaskan. Kalian mungkin tidak tahu, tapi akhir dari
skenario ini…”
Aku menatap langit dan mereka semua mengikuti apa yang
kulakukan. Segel itu mulai berlubang di beberapa titik. Fragmen dari segel itu
mulai berjatuhan ke tanah. Di waktu yang bersamaan, densitas energi sihir yang
ada di langit menjadi semakin tinggi.
Aku bergantung pada Fourth Wall dan memuntahkan kata-kata
kosong. “Ayo kembali ke markas dan mulai mempersiapkan skenario selanjutnya. Setidaknya
kita masih punya waktu tiga hari lagi.”
***
Aku bisa saja pergi meninggalkan dunia ini sekarang juga.
Akan tetapi aku tidak melakukannya karena para karakter yang ada di sini adalah
orang-orang yang kusukai.
Aku berhasil mengulur waktu pembebasan Apocalypse Dragon
dengan menggunakan Grass-Cutting Sword sebagai kunci terakhir. Status pedang
itu memang tidak sehebat pedang-pedang lainnya, tapi pedang itu bisa menunda
keluarnya Apocalypse Dragon dari dalam segelnya.
Aku harus menggunakan sisa waktu ini dengan bijaksana. Karena
Han Sooyoung sudah memilih rute ini, maka kehancuran satu nebula setidaknya
sudah bisa dipastikan. Karena itu, yang harus kami lakukan sekarang adalah
mencegah kehancuran Bumi.
Hari berikutnya, aku memberikan informasi yang cukup banyak
kepada Lee Hyunsung. Semua itu adalah rencana-rencana yang sudah kubuat
sebelumnya. Mulai dari rencana untuk menghindari disaster Apocalypse Dragon
hingga cara mendapatkan cerita dan item baru. Aku juga memberikan daftar
orang-orang terkuat yang ada di Bumi.
Lee Hyunsung mendengarkan ceritaku dari awal hingga akhir.
Setelah itu dia bertanya, “…. Bagaimana Dokja-ssi bisa mengetahui semua
informasi ini?”
“Alasanku sama seperti Han Sooyoung.”
Aku mencoba menghindari penjelasan yang tidak perlu, tapi ekspresi
Lee Hyunsung terlihat aneh. Lee Hyunsung terlihat ragu untuk waktu yang cukup
lama, tapi akhirnya dia bertanya, “Apa Dokja-ssi juga seorang plagiarist writer?”
“…Plagiarist writer?”
“Kau…. bukan? Maafkan aku.”
Aku penasaran dengan kata-katanya. “Apa Han Sooyoung pernah
memberitahu apa atribut yang dia miliki?”
“Ah, itu…”
Lee Hyunsung menggaruk kepalanya dengan ekspresi tidak enak.
Aku tidak percaya ini. Han Sooyoung yang egois dan sombong menunjukkan atribut
originalnya pada orang lain? Kenapa?
“Semuanya, keluar.”
Pintu tiba-tiba terbuka dan seseorang masuk tanpa permisi.
Orang itu adalah Han Sooyoung. Saat ini dia sedang mengenakan topi yang menutupi
hampir seluruh wajahnya.
“Ya, aku mengerti.” Lee Hyunsung membungkukkan badannya dan
berjalan keluar ruangan. Yang tersisa dalam ruangan ini hanya aku dan Han
Sooyoung.
Aku menyelesaikan Outer World Covenant-ku, begitu pula
dengan Han Sooyoung. Dalam kondisi seperti ini, dia tidak punya alasan untuk
menunjukkan permusuhan padaku.
“Emosimu terlihat lebih stabil dari kemarin.”
“Diam kau.” Jawab Han Sooyoung duduk di sebuah kursi sambil
melipat tangannya di dada. Aku bertanya padanya, “Kenapa kau mengeluh lagi?”
“Mengeluh? Kau menyebut ini sebagai ‘mengeluh’? Berkat
ulahmu, semua orang yang ada di sini akan mati sia-sia.”
Aku melihat anggota party Han Sooyoung yang menunggu di luar
ruangan. Mereka berkumpul di depan dinding transparan dan sedang berdiskusi
dengan wajah serius. Mungkin mereka mulai merasa was-was setelah melihat
ekspresi putus asa di wajah Han Sooyoung tidak lama setelah Yoo Joonghyuk
meninggal dunia. Aku berkata, “Pergi ke skenario selanjutnya adalah pilihan
yang lebih baik daripada tidur selamanya.”
Dari sini aku bisa melihat Lee Hyunsung yang berbalik dan
tersenyum tipis ke arahku. Lee Hyunsung tahu jika Han Sooyoung adalah seorang
plagiaris, karena itu mungkin dia juga tahu bahwa Han Sooyoung akan membuang
mereka semua. Dia terlihat seperti beruang, tapi hatinya sangat lembut. Sejak
awal, Lee Hyunsung mungkin sudah mengira hal ini akan terjadi, meski begitu dia
tetap memilih untuk mengikuti Han Sooyoung.
Aku melanjutkan ucapanku, “Skenario ini belum selesai meski
Apocalypse Dragon lepas dari segelnya. Kau tahu itu, kan?”
Han Sooyoung tidak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya.
Apocalypse Dragon perlahan akan menampakkan dirinya dari dalam segel. Saat dia
benar-benar bebas, disaster yang sangat kuat akan muncul di Star Stream. Ini
artinya semua skenario yang ada di masa depan akan berakhir.
Faktanya, di regresi ke-1863 yang asli, Yoo Joonghyuk
membebaskan Apocalypse Dragon dan melihat akhir dari semua skenario.
“Jelaskan pada semua anggota partymu. Semua yang kau lakukan
dan semua yang kau sembunyikan. Mungkin itu bukan perkembangan cerita yang
sempurna, tapi pasti ada cara lain untuk meraihnya.
“…”
“Masih ada banyak orang yang mungkin akan meminjamkan
kekuatan mereka padamu. Anna Croft dari Zarathustra, Seekers of the End, Transcendent
King dan ‘orang’ yang hidup di planet reinkarnasi…”
“Sudah kubilang, diam kau.” ucap Han Sooyoung sambil menatap
tajam ke arahku. Mata yang menatapku itu dipenuhi oleh harga diri.
Ngomong-ngomong…. Ada sesuatu yang aneh.
Mata Han Sooyoung terlihat bengkak. Ketika Han Sooyoung
sadar aku sedang memperhatikan wajahnya, dia langsung menurunkan topi yang dia
pakai.
Aku tidak suka Han Sooyoung yang ada di depanku. Meski
begitu aku bisa memahami tindakannya. Dunia yang dia inginkan sedikit mirip
dengan dunia yang kuinginkan.
Han Sooyoung berkata dengan gigi bergemeletuk. “Yoo
Joonghyuk menjadi ‘author’.”
“Kenapa dia tiba-tiba mendapatkan atribut seperti itu?”
“Kurasa dia berharap bisa menulis sebuah cerita baru dengan sepenuh
hatinya. Itu syarat untuk mendapatkan atribut ‘author’.”
Aku bisa memahami maksud perkataan Han Sooyoung, tapi di
saat yang sama aku juga tidak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi. Sebuah
dunia yang tidak bisa menyempurnakan dunia-dunia sebelumnya… Sebuah dunia di
mana Yoo Joonghyuk berusaha keras untuk bertahan hidup. Yoo Joonghyuk keluar
dari dunia-dunia itu untuk menulis ceritanya sendiri.
Han Sooyoung tidak berkata apa-apa, tapi aku bisa melihat
apa yang sedang dia pikirkan. Han Sooyoung mengangkat kepalanya. Dia melepaskan
topinya dan menyalakan sebatang rokok.
Aku bertanya, “Bagaimana kalau kita bertukar pertanyaan dan
jawaban? Jangan gunakan sistem, itu sangat menyebalkan.”
Han Sooyoung menghisap rokoknya dan bertanya balik dengan
wajah datar, “Apa kitab oleh berbohong?”
“Tentu.”
“Kau duluan.”
Aku menganggukkan kepala, “Menurutmu siapa penulis novel
Cara Bertahan Hidup?”
Han Sooyoung menghisap rokoknya sekali lagi dan
menghembuskan asap yang memenuhi paru-parunya. Dia menjawab, “Seseorang yang sangat
kekanakan.”
“…. Sangat kekanakan?”
“Di sebuah dunia tanpa skenario, yang dia inginkan hanyalah
melihat cerita selanjutnya…. Dia anak kecil dengan imajinasi yang sangat
mengerikan.”
Sebuah bayangan muncul dalam kepalaku. Sebuah dunia tanpa
skenario. Hanya ada satu dunia seperti itu dalam Star Stream.
“Jangan bilang….”
“Sebaiknya kau tidak mengatakannya.” Han Sooyoung berkata
sambil menunjuk langit. “Mungkin ada seseorang yang sedang menguping.”
Aku menutup mulutku. Bukannya tidak mungkin jika ‘eksistensi’
itu adalah penulisnya. Tapi…
Ada banyak kemungkinan yang muncul dalam kepalaku, tapi aku
tetap berkata pada han Sooyoung, “Giliranmu.”
“Aku sedang berpikir. Tunggu sebentar.”
“…. Kita tidak punya banyak waktu, karena itu cepatlah. Aku
akan pergi besok pagi.”
“Besok pagi?”
“Aku sudah menyelesaikan Outer World Covenant-ku. Aku harus
kembali ke dunia asliku.”
Han Sooyoung mengernyitkan alisnya. “Kau sudah menyelesaikan
urusanmu dan bermaksud untuk membuang kami semua? Bagus sekali. Duniaku hancur…”
“Aku sudah memberikan semua informasi yang kuketahui pada
Lee Hyunsung. Mereka bisa berjalan menuju akhir tanpa bantuanku.”
Aku mengatakannya sambil melihat orang-orang yang ada di
luar ruangan. Sejak awal, dunia ini adalah ‘dunia mereka’. Aku bertanya, “Kapan
kau akan pergi?”
“Pergi?”
“Kau juga sudah menyelesaikan Outer World Covenant-mu, kan?”
Aku bukan satu-satunya orang yang sudah menyelesaikan Outer
World Covenant. Yoo Joonghyuk sudah mati dan Han Sooyoung berhasil
menyelesaikan misinya. Dia bisa pergi meninggalkan dunia ini untuk
menyelesaikan ‘dunia’nya dengan bantuan Secretive Plotter.
“Han Sooyoung?”
Han Sooyoung menatap pintu dan menjawab, “Aku tidak akan
pergi.”
Chapter 297 Daftar isi Chapter 299
Komentar
Posting Komentar