Mahouka Vol.13 Chapter 2 Part 2

 Disclaimer: Not mine


Seperti yang sudah diduga banyak orang, perubahan pertandingan dalam kompetisi 9 sekolah membuat SMA 1 menjadi kacau. Setelah detail acara diumumkan di website resmi, ada banyak murid yang tergabung dalam beberapa klub merasa sangat senang atau sangat sedih.

Meski begitu, yang paling terkena dampak dari semua ini adalah pihak osis.

Pertama mereka harus mengunjungi klub yang anggotanya berencana mengikuti pertandingan yang telah dibatalkan dan menjelaskan situasi terbaru pada mereka. Jadwal seleksi mereka masih berupa keputusan informal, karena itu osis tidak memberitahukan hal itu pada para murid. Tapi jika mereka berniat untuk mengikuti kompetisi, mereka harus memprioritaskan latihan mereka diatas kegiatan klub. Itu artinya osis harus memberitahu klub tempat para murid itu bernaung terlebih dahulu. Persiapan awal mereka malah berubah menjadi sia-sia karena perubahan pertandingan yang terlalu ekstrim. Azusa bahkan merasa jika ada banyak sekali lebah yang menyengat matanya hingga dia tidak bisa berhenti menangis.

Mereka harus mengulangi semua proses pemilihan dari awal. Mereka juga harus memikirkan perwakilan dari pertandingan yang tidak dibatalkan. Di beberapa kasus, seseorang yang sudah mereka pilih ternyata lebih cocok dalam pertandingan baru. Terlebih lagi, mereka harus memikirkan peraturan baru dimana semua peserta tidak boleh mengikuti 2 pertandingan kecuali Steeplechase. Memilih atlet sebagian besar diserahkan kepada osis, tapi mereka juga tidak bisa mengabaikan pendapat dari klub-klub terkait. Karena itu mereka harus mengumpulkan baik para calon peserta dan juga komite masing-masing klub untuk menyelesaikan masalah ini.

Mereka juga harus menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk pertandingan baru itu. Ini semua murni pekerjaan dalam ruangan, tapi sebelum itu mereka harus membaca semua peraturan mengenai Rower and Gunner, Shields Down, dan Cross-Country Steeplechase untuk menentukan peralatan apa yang mereka butuhkan, serta peralatan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh panitia. Saat semua anggota osis pulang di sore hari, mereka terlihat sangat kelelahan. Tidak terkecuali Tatsuya dan Miyuki.

 

Meski mereka masih muda, rasa lelah bukan sesuatu yang bisa dipulihkan dengan mudah. Setelah pulang dan membuat makan malam, Miyuki berdiri di dapur dengan wajah kelelahan. Meski begitu dia tidak membiarkan Minami memasak sendirian. Jika seseorang bertanya kenapa dia melakukan itu, maka Miyuki akan menjawab jika merelakan waktu istirahatnya demi Tatsuya adalah keinginannya sendiri, itu adalah sebuah kewajiban suci yang harus dia lakukan, dan hari ini sikapnya pada Tatsuya lebih sopan dari biasanya. Miyuki membuatkan secangkir kopi untuk Tatsuya dan meletakkannya di depan sang kakak dengan senyum manis di wajahnya, tidak ada tanda kelelahan di sana.

“Terima kasih, Miyuki.”

Tatsuya memberikan sebuah senyuman dan menatap adiknya dengan penuh rasa terima kasih.

“Tidak, aku… ya, sama-sama.”

Miyuki sudah terbiasa dengan perhatian yang ditunjukkan oleh Tatsuya dan tidak tersipu setiap kali sang kakak menunjukkannya… Meski begitu, tidak peduli seberapa datar wajahnya atau seberapa brutal sang kakak saat melawan musuhnya, Miyuki tetap berpikir jika Tatsuya adalah orang yang sangat baik. Tapi, saat Miyuki mendapatkan perhatian yang tiba-tiba, hal itu tetap berhasil membuat pipinya memerah… sebuah respon, ah tidak, tapi sebuah kegembiraan emosional yang tidak bisa dia hindari.

“Kau pasti lelah hari ini, kemarilah.”

Tatsuya sekarang tidak duduk di kursi single seperti biasanya, dia duduk di sofa panjang yang muat untuk 3 orang. Tatsuya pun menepuk tempat yang ada di sebelahnya.

“... Ya!”

Mata Miyuki melebar untuk sesaat, tapi dia duduk dengan senang di sebelah kakaknya. Minami yang sedang berdiri di depan mereka tidak bisa menyembunyikan rasa tidak sukanya karena harus berperan sebagai pembantu, tapi Miyuki tidak menyadarinya atau mungkin dia tidak peduli soal itu karena saat ini yang dia pikirkan hanyalah terus menempel pada Tatsuya.

Meski Miyuki tidak peduli, Minami tidak bisa melakukan hal yang sama. Dia masih belum terbiasa dengan semua ini, dan dia juga masih belum mendapat pencerahan mengenai kebiasaan Tatsuya dan Miyuki. Dia ingin kabur dari ruangan itu meski itu artinya melanggar etika seorang maid. Saat Minami sudah hampir tidak bisa menahan dirinya sendiri, nada tanda email masuk pun berbunyi.

Minami yang seperti mendapat kesempatan kabur pun langsung berjalan menuju console yang ada di ruangan itu. Daripada melihat layar besar yang biasanya memenuhi dinding ruang tamu, Minami memilih untuk melihat ke arah layar yang menempel pada console tersebut.

Saat dia berbalik ke arah mereka berdua, wajah Minami terlihat kebingungan.

“Tatsuya-sama.”

Dia merasa sangat terganggu hingga lupa untuk memanggil Tatsuya dengan panggilan ‘oniisama’.

“Ada email yang masuk. Tapi… tidak ada nama pengirimnya.”

Rasa bingungnya sangat wajar.

“Tidak ada pengirimnya?”

Jawaban Tatsuya juga terdengar tidak terlalu yakin. Mengesampingkan bagaimana keadaan Jepang sebelum perang, sistem email modern memiliki format data yang sangat ketat. Dengan teknologi digital yang sangat maju di zaman sekarang, seseorang mungkin bisa memalsukan asal email mereka, tapi mengisi nama pengirim adalah hal yang harus dilakukan. Membiarkannya kosong adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi.

Sebaliknya, jika kau memiliki teknologi untuk mengirim data ke dalam jaringan yang tidak memiliki spesifikasi ini, hal itu akan mempermudah memalsukan asalmu. Mungkin Tatsuya bisa mengartikan jika pengirim email ini sedang mencoba menunjukkan identitasnya dengan menunjukkan teknologi tingkat tinggi yang mereka miliki.

Jika hal itu benar, dia tidak bisa memikirkan banyak orang yang bisa melakukannya. Dari semua orang yang dia tahu, hanya ada seseorang yang bisa menggunakan jaringan internet dengan level setinggi ini…

Tidak, masih terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan.

Tatsuya mengesampingkan nama yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya. Kemungkinan jika wanita itu mengirimkan email ini, atau ada seseorang yang memberikan perintah padanya bukan nol. Faktanya Tatsuya berpikir jika kemungkinan itu ada di atas 50%. Tapi, mengenai sisa kemungkinan itu, mungkin saja ada kesalahan sistem di suatu tempat atau email ini dikirim oleh seseorang yang ingin berbuat jahat kepadanya.

Aku harus membaca isinya dulu.

Daripada membuka e-mail itu dengan menggunakan console yang ada di tangannya, Tatsuya memilih untuk membuka file asli e-mail itu di layar utama karena memperhitungkan kesalahan sistem yang mungkin terjadi. Susunan huruf yang terlihat random itu pun terpampang jelas di depan Tatsuya dan dari sana dia bisa melihat struktur bahasa unik yang digunakan oleh si pengirim.

Tatsuya menyalakan alat decoder dan memasukkan huruf-huruf itu ke dalamnya. Tipe enkripsi yang digunakan oleh si pengirim adalah tipe enkripsi yang biasanya digunakan oleh JGDF. Batalyon 101 menggunakan tipe enkripsi yang berbeda, tapi dia tidak bisa memastikan jika e-mail ini tidak dikirim oleh seseorang dari Batalyon Sihir Independen.

Di zaman modern, teknologi komunikasi yang hanya memperbolehkan autentikasi data dilakukan saat diterima dengan menggunakan hardware tertentu adalah suatu praktek yang biasa dilakukan secara umum (faktanya, hal itu dilakukan untuk menahan data yang dikirimkan sampai sistem Echelon bisa diupgrade dari Echelon II menjadi Echelon III). Sistem keamanan tingkat tinggi biasanya bergantung pada hal ini, dan mungkin saja e-mail itu memang sengaja menggunakan enkripsi yang biasa digunakan.

Mau yang manapun, dia tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dari format enkripsinya saja. Dia harus membaca isi email itu untuk memastikan apa pengirimnya adalah kawan atau musuh. Tanpa mengatakan apa-apa, Tatsuya mulai men-decode isi e-mail itu.

“Tidak mungkin…”

Isi dari email yang terenkripsi itu tampaknya cukup serius hingga membuat Tatsuya mengesampingkan identitas yang harusnya tertera di sana. Informasi itu sangat mengerikan hingga Miyuki yang selama ini terus berada di sebelah Tatsuya mulai bergumam dengan nada tidak percaya.

“Percobaan senjata baru… Aku tidak bisa 100% mempercayainya, tapi aku juga tidak bisa menyangkalnya.”

E-mail mencurigakan itu menjelaskan 3 hal: Mengenai perubahan susunan pertandingan kompetisi 9 sekolah tahun ini yang disebabkan oleh desakan JGDF, keluarga Kudou yang mengambil keuntungan dari semua itu untuk melakukan uji performa dari senjata rahasia yang sedang mereka kembangkan, dan jika waktu uji coba dari senjata itu adalah saat pertandingan Cross-Country Steeplechase.

“Keterlibatan JGDF mungkin memang benar. Tapi tidak adanya nama pengirim membuat e-mail ini terasa agak meragukan, dan praktik standar untuk hal seperti ini adalah mencampur kebohongan yang logis dengan kebenaran..”

Saat Tatsuya memikirkannya, Miyuki mendekatkan dirinya pada Tatsuya sekali lagi. Kali ini tujuannya bukan untuk mengagumi kakaknya, Miyuki melakukannya karena dia merasa khawatir kepadanya.

“Oniisama… apa yang akan kau lakukan?”

Miyuki merasa tidak enak karena tidak bisa memberikan komentar yang bisa membantu sang kakak. Mungkin semua itu hanya untuk kepuasan dirinya semata, tapi dia ingin agar sang kakak setidaknya bersedia untuk berbagi beban dengannya, memperbolehkannya mendengar keresahan yang dia rasakan.

Tapi rasa takutnya sama sekali tidak berdasar.

“Hmm, yah… Kurasa aku bisa bertanya pada Master besok pagi.”

Jawaban Tatsuya terdengar sangat biasa saja. Meski Tatsuya kelihatan tidak mau menyerahkannya pada Yakumo dan pergi begitu saja, sebenarnya dia bersedia memberikan pekerjaannya pada sang Master. Saat Miyuki melihat sikap normal Tatsuya, dia merasa lega.

“Oniisama, apakah kau ingin kopi lagi?”

“Tentu, terima kasih.”

“Tentu saja. Tolong tunggu sebentar.”

Miyuki langsung berdiri dari duduknya dan langsung menyiapkan kopi sang kakak. Besok dia akan ikut saat Tatsuya pergi menemui Yakumo, jadi dia akan memikirkan masalah itu besok saja. Miyuki pun gagal mendengarkan kata-kata Tatsuya yang selanjutkan karena dia segera pergi ke dalam dapur.

“Minami, bisakah kau mengirimkan email ini pada Hayama-san?”

“Tentu, Tatsuya-sama.”

“Gunakan enkripsi terkuat.”

“Baik.”


Chapter 2-1     Daftarisi     Chapter 2-3


Komentar

Postingan Populer