I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 376
Disclaimer: Saya cuma nerjemahin, jadi tentu novel ini bukan punya saya. Cek Daftar Isi kalau mau tahu informasi lebih lengkap, oke.
Setelah aku sampai di rumah, aku mengurung diri dalam
perpustakaan dan mulai menganalisa daftar tanaman obat yang bisa digunakan
untuk membuat Maddie.
…. Menurut daftar ini, harusnya aku bisa membuat obat untuk
penyakit bintik dengan mencampur 3 tanaman ini.
Lipsim, Tolchis, dan Currant. Bisa dibilang, ketiga tanaman
ini tidak punya fungsi bagus jika digunakan sendiri-sendiri, tapi mereka
memiliki khasiat khusus jika dicampurkan dengan takaran yang tepat.
Tapi, tergantung dari bagaimana cara mereka dipanaskan atau
dicampurkan…. Mereka mungkin bisa meledak. Jika itu terjadi maka usahaku akan
sia-sia.
Untuk sekarang, aku harus mengunjungi Paul yang memiliki
took tanaman. Ah, aku juga harus minta uang ke Arnold.
Dengan buku di tanganku, aku berlari keluar perpustakaan
secepat yang ku bisa.
Aku naik ke dalam kereta untuk pergi ke kota.
Ini pertama kalinya aku pergi ke kota sendirian, karena itu jantungku
berdebar lebih cepat dari biasanya. Semua orang berpikir aku anak yang cuek,
tapi itu hanya topeng yang kupasang karena aku tidak mau memperlihatkan
kegugupan dan ketakutanku.
Aku tidak boleh terintimidasi di tempat seperti ini. Aku
harus memberanikan diriku.
Kereta berhenti dan pak kusir berkata, “Kita sudah sampai.”
Aku turun dari kereta dan berjalan ke arah toko milik Paul.
Paul membenci orang-orang dari desa Roana. Aku sudah tahu
itu dari dulu, dan saat aku mengingatnya kembali rasa takut kembali muncul
dalam pikiranku. Aku sekarang sadar…. Alicia selalu melindungiku selama ini.
Dia mungkin akan menyuruhku pergi atau menyiramku dengan
air. Ah, kepalaku mulai dipenuhi hal yang tidak-tidak.
“Aku tetap harus masuk ke sana.”
Aku memberanikan diri masuk ke dalam toko. Sesaat setelahnya
aku bisa mendengar bunyi bel yang berdenting pelan, dan di saat yang sama
seorang laki-laki berkacamata keluar dari bagian dalam toko.
“Selamat datang.”
Paul terdiam saat melihatku. Dia memang tidak menunjukkan
raut jijik, tapi aku masih bisa menangkap nada tajam dalam kata-katanya. “Ada
perlu apa?”
Dia terlihat tenang, tapi setelah dia menunjukkan
identitasnya sebagai informan dia tidak pernah lagi berpura-pura ramah di
depanku.
“Aku ingin membeli tanaman.”
“Tanaman apa?”
Tanya Paul sambil menatapku curiga.
“Lipsim, Tolchis, and Currant.”
“Ketiganya? Apa yang ingin kau lakukan dengan
tanaman-tanaman itu? Tolchis bisa digunakan untuk membuat bom. Apa kau sudah
gila?”
Aku tahu Paul sama sekali tidak mempercayaiku. Dia mungkin
berpikir aku ingin memulai pemberontakan atau kekacauan lainnya.
Aku menatapnya dengan serius, dan sepertinya hal ini
membuatnya sedikit bingung. Setelah itu aku berkata dengan nada yang sangat
serius.
“Ada seseorang yang ingin kuselamatkan.”
Suaraku memang pelan, tapi suara itu menggema ke seluruh
toko yang sepi. Paul terdiam selama beberapa saat dan mulai memikirkan
ucapanku. Beberapa saat kemudian dia berkata.
“Tidak ada obat yang menggunakan 3 bahan itu.”
“Ini obat baru.”
“…. Kurasa kau memang pantas dijuluki murid dari putri yang
terbuang.”
Paul tertawa pelan.
“Aku bukan muridnya. Aku partnernya.”
Aku langsung menyanggah tanpa basa-basi, seakan aku
mengatakannya untuk diriku sendiri. Paul hanya tersenyum saat mendengar
ucapanku. Dengan wajah mengalah, laki-laki itu mengambil 3 tanaman yang kucari
dari atas rak.
“Dia gadis yang aneh. Aku tidak pernah menyangka dia akan
dideportasi…. Ada banyak yang berubah saat dia tidak ada. Desa Roana sudah
tidak ada dan semua orang di kota merasa ketakutan.”
“Kenapa?”
“Karena semuanya menjadi lebih buruk.”
“Lebih buruk?”
Paul menggelengkan kepalanya dan kemudian berkata.
“Yah…. Kurasa mereka semua merasa khawatir sepanjang waktu.”
Tempat yang disiapkan Duke dan yang lain untuk penduduk desa
Roana berada jauh dari kota tempat kami semua tinggal. Jadi seharusnya para
warga bisa merasa aman.
Aku ingin berkata seperti itu, tapi entah kenapa tidak ada
kata-kata yang bisa keluar. Tidak ada tempat yang benar-benar aman di dunia
ini.
Komentar
Posting Komentar