I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 377

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya. 


“Kurasa hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Ah, jadi itu yang dia maksud.

Memang benar apa yang kami lakukan mungkin akan membuat Masyarakat merasa tidak nyaman. Tapi Duke dan aku sudah bersiap mengambil tanggung jawab jika ada orang dari desa Roana yang melakukan tindak kejahatan.

Lalu masih ada Nate dan Rebecca. Mereka tidak akan pernah menyakiti orang tidak bersalah, dan aku yakin mereka lebih kuat dari semua orang yang ada di desa Roana. Alasan lainnya, mereka sudah pernah merasakan betapa sakitnya dianiaya meski tidak ada hal buruk yang mereka lakukan.

Mereka mengerti apa itu rasa sakit lebih baik dari siapapun.

“…. Ya, itu poin yang bagus.”

Setelah berkata seperti itu aku menerima kantong berisi 3 tanaman itu dari Paul. Ada bau tidak sedap yang keluar dari kantong itu.

Bau ini…. Apa mungkin dari Tolchis?

“Apa kau merasa mual?”

Paul bertanya dengan wajah tidak peduli. Tapi aku tetap terkejut dengan pertanyaannya itu.

Kupikir dia tidak akan mau bicara denganku jika tidak ada perlunya.

Aku menjawab dengan suara pelan. “Yah, kurasa.” Hanya ada kakek dalam kepalaku saat ini.

Sebenarnya aku tidak mau mengakui ini, tapi kemungkinan kakek bisa sembuh setelah meminum obat ini sangatlah kecil. Kemungkinan besar yang bisa kulakukan dengan ini adalah memperlambat gejalanya saja.

Respon Paul terdengar seakan laki-laki itu ingin menghiburku yang sudah kehilangan kepercayaan diri.

“Kuharap kau bisa menyelamatkan orang itu.”

Suaranya terdengar tenang dan lembut.

“Terima kasih…. Oh, iya. Ini uangnya.”

“Aku tidak mau menerimanya. Aku tidak mau menerima uang dari penduduk desa Roana.”

Meski ucapannya terdengar kasar dan tidak sopan, Paul pasti tahu jika aku punya uang sekarang. Apalagi aku tinggal bersama salah satu keluarga bangsawan terpandang di Kerajaan ini.

Paul menyukai uang, terutama jika dia bisa mendapatkan lebih banyak lagi. Karena itu dia bekerja sebagai informan.

…. Tapi aku merasa jika sekarang dia hanya ingin bersikap baik.

Aku menatap kantong yang sedang kupeluk di dadaku.

“Aku berhutang padamu.”

“Kau tidak perlu membayarnya. Cepat pergi.”

Aku berterima kasih pada Paul atas kebaikan hati yang dia tunjukkan padaku. Setelah itu aku pergi dari sana.

Aku masuk ke dalam kereta dan bergegas pulang ke rumah. Di jalan, kepalaku dipenuhi cara-cara yang mungkin bisa kugunakan untuk melakukan penelitian pada ketiga tanaman ini.

Entah kenapa aku merasa jika kereta ini berjalan lebih lambat dari biasanya.

Tidak ada gunanya tergesa-gesa sekarang…. Begitu ucapku pada diri sendiri.

Aku bisa melihat bunga yang mekar di taman bunga. Bunga itu bersinar keemasan saat cahanya matahari menimpanya. Angin lembut menggoyang tangkainya, dan hal itu membuat penampakan bunga itu menjadi semakin menawan.

“Alicia, lihat. Bunga itu sangat indah.”

Aku sadar setelah mengatakannya.

Sudah cukup lama sejak Alicia pergi dari sini, tapi aku masih merasa jika gadis itu masih ada di sisiku. Kadang, saat aku kembali sadar aku kembali merasa kesepian.

Meski aku tidak tahu siapa orang tuaku, kakek dan Alicia memberiku kehangatan seperti keluargaku sendiri. Tanpa mereka, aku tidak akan bisa pulih.

Mungkin aku harus menjadi lebih dewasa karena sekarang umurku 12 tahun. Tapi aku tidak bisa membohongi hatiku. Aku mencoba bersikap kuat, tapi kadang dalam hatiku…. Ada bagian yang merasa kesepian setiap saat.

Aku tidak pernah menerima surat dari Alicia. Aku tahu dia masih hidup, tapi aku tidak pernah mendengar kabar darinya…. Karena itu aku merasa sangat khawatir.

Aku berharap ada alat yang bisa membuatku berhubungan dengan siapapun di belahan dunia manapun…. Aku berharap hal tidak mungkin itu bisa terjadi di sini.

Saat aku melihat bunga dengan warna yang sama dengan mata Alicia aku bergumam pelan.

“Hei, Alicia, apa yang sedang kau lihat sekarang?”

 

Chapter 376     Daftar Isi     Chapter 378


Komentar

Postingan Populer