I’ll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 3

"Kalau begitu, kau harus mulai membentuk ototmu, Ali.”

Aku memiliki ekspektasi tinggi saat mendengar kalau Albert-oniisama setuju mengajariku. Tapi sepertinya aku tidak bisa langsung memegang pedang.

Tapi dia benar. Membangun tubuh yang kuat adalah ide yang sangat cemerlang.

“Jadi untuk sekarang, mulai dengan 100 kali sit up dan 50 kali sit up tiap hari.” Kata Albert sambil tersenyum.

Senyum kakak yang ramah itu mulai terlihat menakutkan di mataku.

Tapi... 100 kali sit up dan 50 kali push up setiap hari rasanya tidak seberat itu.

Di kehidupanku yang sebelumnya, aku melakukan sedikit senam. Dulu, handsprings dan back flip bukan apa-apa untukku.

Sekarang, aku sama sekali tidak memiliki otot yang kuat. Jadi aku tidak yakin apakah aku bisa melakukannya lagi atau tidak. Dulu, saat aku masih berada dalam klub senam, aku harus melakukan 300 kali sit up, 100 kali push up, dan 100 kali squat setiap hari. Jadi porsi latihan Albert-oniisama sekali tidak berat untukku.

“Wow... Al-nii memang kejam!”

“Itu terlalu berat. Ali tidak mungkin bisa melakukannya.” Aku mendengar Alan dan Henry yang saling berbisik.

.... Terlalu berat?

Kurasa porsi segitu memang tidak mungkin bisa Alicia lakukan. Tapi untuk aku yang sekarang, porsi latihan seperti itu sangatlah gampang.

Kupikir aku harus membiarkan mereka, lagi pula pra kakakku ini belum tahu kalau aku bisa mengingat kehidupan masa laluku.

Tapi aku merasa kalau mereka sedang menggodaku...

Tapi aku akan menjadi seorang villain. Tidak mungkin aku mengaku kalah dan mundur hanya karena orang lain mengejekku.

“Oke, oniisama. Setelah aku melatih ototku, aku akan meminta agar kau mau melatihku sekali lagi.”

“Tentu saja. Tapi kau harus bisa melakukan porsi latihan itu dalam seminggu penuh.”

Seminggu!?

Dia pikir aku tidak akan berhenti sebelum seminggu!?

“Lebih baik oniisama tidak meremehkanku.” Kataku dengan penuh percaya diri. Setelah itu aku berbalik dan masuk ke dalam rumah.

Oh, intonasi dan cara berbicaraku barusan... bukankah sudah kedengaran seperti villain yang asli?

Dan itu adalah kali pertamanya aku melihat kakak-kakakku dengan mata tajam.

Ah... wajah Alan dan Henry sangat menakjubkan! Mereka berdua sampai membuka mulut lebar-lebar saat mendengarkan pernyataan perang dariku.

Diriku yang dulu tidak akan mungkin melakukannya, dan itu semua karena brother complex yang dia miliki. Tapi aku tidak, karena itu aku bisa menatap mereka dengan tajam kapanpun aku mau. Aku merasa kalau aku sudah mulai tumbuh sebagai villain yang sesungguhnya. Aku harus terus menjaga ritme ini dan melatih keahlian villainku yang lain!

Aku berjalan ke arah perpustakaan dengan riang.



Komentar

Postingan Populer