I’ll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 2
Identitasku yang sekarang adalah
Alicia yang masih berumur 7 tahun, dan aku adalah putri tertua dari keluarga
Williams.
Sekarang aku berada di sebuah
dunia di mana sihir itu nyata dan ada banyak bangsawan yang bisa
menggunakannya.
Dalam teorinya, hanya anggota
keluarga aristokrat yang bisa menggunakan sihir. Karena aku memiliki ingatan
dari masa laluku, aku tahu jika akan muncul gadis biasa yang memilik kemampuan
sihir luar biasa, dan namanya adalah Heroine...
Ah, jangan bicarakan soal itu sekarang.
Yang lebih penting adalah...
sebagai salah satu anggota keluarga aristokrat yang sangat dibanggakan, aku
juga bisa menggunakan sihir.
Keluargaku—keluarga Williams
adalah keluarga bangsawan terkemuka yang dikenal bisa mengendalikan sihir
kegelapan, salah satu dari 5 elemen sihir yang menopang dunia ini. Elemen sihir
lainnya adalah cahaya, air, angin, dan api.
Kebetulannya lagi, kerajaan
tempatku tinggal sekarang sangat dikenal karena sihir airnya.
Meskipun begitu, tidak semua
orang di kerajaan ini ahli dalam menggunakan sihir air. Kemampuan sihir dan
kecocokan sihir mereka, semua itu bergantung pada kerja keras dan bakat dari
masing-masing penyihir.
Contohnya, aku akan menunjukkan
kehebatanku dalam mengendalikan sihir kegelapan pada seluruh dunia.
Kalau aku ingin menapaki jalan
wanita jahat, memiliki kemampuan sihir yang mumpuni adalah sebuah keharusan!
Mulai besok, aku harus bangun
pagi dan mulai belajar bagaimana caranya menggunakan sihir dari buku-buku yang
ada di perpustakaan,
“selamat pagi, Rose!” kataku pada
maid pribadiku—Rosetta saat aku berlari keluar dari kamarku. Matanya membelalak
saat dia melihatku yang sudah bangun sebelum dibangunkan. Wajahnya terlihat
terkejut seperti melihat hantu.
Ya. Hal seperti ini rasanya
sangat mustahil... apalagi jika itu adalah aku yang lama. Aku tidak pernah
menyapa Rose saat dia membangunkanku tiap pagi.
Aku adalah gadis manja dan
egois—gadis yang hanya akan membuka mulutnya saat dia ingin komplain tentang
sesuatu. Tentu saja tingkahku pagi ini cukup untuk membuat seluruh keluargaku
dan juga maidku menjadi sangat tercengang.
Tapi, sifatku yang seperti itu
juga bukan kesalahanku semata. Kalau diingat-ingat, semua orang terlalu
memanjakanku, jadi tentu saja aku akan tumbuh mencadi bocah egois dan tidak
perduli pada orang lain.
Tapi semua itu hanya masa lalu.
Mulai sekarang aku akan lebih
ketat pada diriku sendiri.
Saat aku berlari di lorong rumah,
aku melihat kakak-kakakku yang sedang berlatih pedang di halaman.
Apakah mereka selalu berlatih di pagi
hari? Aku harus menjadikan mereka sebagai contoh.
Kakak tertuaku, Albert berusia 12
tahun. Lalu ada si kembar Alan dan Henry yang berusia 10 tahun.
Mereka adalah 3 kakakku, sifat
mereka berbalik 180 derajad denganku. Mereka sangat berbakat dan juga pekerja
keras.
Tapi, mengingat pelajaran khusus
yang diberikan ayahanda kepada mereka sejak masih kecil, tentu saja mereka akan
menjadi hebat seperti ini.
Dan karena mereka bertiga adalah
capture target, mereka semua sangat tampan.
(capture target: para cowok yang
bakal ditarget untuk menjadi pacar di dalam otome game)
Alasan kenapa Alicia mulai
membuly heroine adalah karena dia berpikir kalau kakak-kakaknya sudah dicuri
oleh gadis itu. Sayangnya, apa yang dia lakukan malah membuat para kakaknya
membencinya. Pada akhirnya mereka bertiga membiarkan Alicia begitu saja.
Ah... kesengsaraan wanita jahat
yang sangat menawan.
Tapi, sekarang saat aku
memikirkannya... apa yang dilakukan Alicia saat dia membuli heroin? Aku sama
sekali tidak bisa mengingatnya.
Yah... kalau aku tidak bisa
mengingat apa yang dilakukan Alicia dulu, aku hanya perlu memikirkan rencana
jahatku sendiri.
Sebagai calon wanita jahat yang
sangat antusias, aku akan menunjukkan pada semua orang jika aku bisa menjadi
wanita jahat terhebat sepanjang sejarah!
Saat aku mendengar suara pedang
yang beradu, perhatianku pun kembali ke arah kakak-kakakku. Melihat mereka
bekerja keras seperti itu membuatku juga ingin mencobanya.
Sebenarnya aku memiliki reflek
yang cukup bagus di kehidupanku yang sebelumnya. Aku suka melakukan berbagai
macam olahraga! Meskipun aku tidak pernah mencoba olahraga anggar, tapi hal itu
malah membuatku semakin ingin mencobanya.
Jika aku ingin menjadi wanita
jahat terhebat, menjadi kuat secara fisik adalah hal yang sangat penting.
“Kakak! Tolong ajari aku cara
menggunakan pedang!”
Saat mereka mendengar
perkataanku, mereka berhenti mengayunkan pedang dan kemdian menatapku.
Hm? Mereka semua terlihat sedikit
lucu saat melihatku dengan muka seperti itu.
Jangan menatapku seperti itu. Kau
jadi membuatku berpikir kalau aku baru saja mengatakan sesuatu yang sangat
gila.
Apakah wanita tidak boleh
mempelajari cara berpedang?
Aku merasa jika ingatanku yang
sekarang dan yang dulu mulai bercampur. Aku yang sekarang merasa sedikit
kesulitan untuk mengetahui asal dari ingatan-ingatan itu.
“Ali? Apa kau merasa tidak enak
badan?”
Mata Albert terbelalak. Wajahnya
menunjukkan jika dia sama sekali tidak percaya dengan perkataan Alicia.
“Aku baik-baik saja! Aku sangat
sehat!”
“Kenapa... tiba-tiba kau ingin
mempelajari cara berpedang?” tanya Albert sambil tersenyum lembut ke arahku.
Senyum itu terlihat sangat indah saat berada di wajah tampan milik Albert...
meskipun mereka berdua bersaudara, senyum Albert terasa sangat kuat.
Tolong hati-hati saat menunjukkannya.
Kalau tidak kau bisa membuat para gadis menangis darah saat melihatnya.
Saat Albert masih tersenyum
lembut, Alan dan Henry yang masih berdiri diam merasa sangat kaget.
“Karena aku ingin tumbuh menjadi
lebih kuat.”
"Tidak boleh!” Alan dan Henry
mengatakannya bersama-sama. Sasuga anak kembar. Mereka bisa sinkron seperti
itu.
Mungkin Albert juga merasa sangat
terkejut saat mendengar alasanku. Sekarang wajahnya terlihat sedikit agak kaku.
Aku ingin menjadi lebih kuat agar
bisa membuli heroine saat waktunya tiba! Bukannya ini alasan yang sangat
sempurna?
Setelah Albert menatap wajahku
selama beberapa saat, dia mengulurkan tangannya untuk mengelus dahiku.
Kasarnya. Aku sedang tidak sakit.
Aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja. Aku sangat serius saat mengatakan
kalau aku ingin berlatih pedang.
Alan dan Henry mendekati Albert
yang sedang mengukur suhu tubuhku.
Dengan wajah mereka ber-3 yang
terlihat sedekat ini—meskipun mereka adalah saudaraku—aku merasa sedikit malu.
“Al, apa yang harus kita
lakukan?” Henry bertanya pada Albert yang sedang menutup matanya dan berpikir.
Alis pemuda itu terlihat berkerut.
Dia menggumamkan sesuatu pada si
kembar dan kemudian berbalik ke arahku.
“Oke.” Kata Albert sambil
tersenyum lembut.
Tapi Albert, kau tidak bisa
menipuku. Aku sudah mendengar semuanya.
“Dia pasti akan menyerah dalam
beberapa hari” bisik Albert pada si kembar.
Tapi, kukatakan sekali lagi. Saat
aku memutuskan ingin melakukan sesuatu, aku akan melakukannya hingga akhir.
Untuk menjadi villain terhebat di
dunia ini, aku akan menghancurkan berbagai rintangan yang menghalangi jalanku.
“Terima kasih.” Kataku sambil
tersenyum lebar. Wajahku terlihat sangat percaya diri, tapi kakak-kakaku sama
sekali tidak percaya.
Komentar
Posting Komentar