ORV Chapter 283: Episode 53 – Demon King of Salvation (5)

 Disclaimer: novel bukan punya saya.


Crawling Chaos. Salah satu outer god yang paling dekat dengan ‘origin’ alam semesta dan menguntungkan manusia…. Tentu semua itu berdasar pada cerita mitologi. Faktanya, dia tidak pernah disebutkan dalam novel Cara Bertahan Hidup yang asli.
*) Buat yang nggak tau Crawling Chaos itu apaan. Itu adalah nama outer god yang muncul di cerita punya HP Lovecraft. Nama lainnya Nyarlahotep. Ah iya, judul ceritanya "The Crawling Chaos". Coba searching di google, okei.

“Crawling Chaos…. Apa ‘Last Wall’ menyebutku demikian?”

“Itu hanya tebakanku saja.”

“Nama itu berdasar pada literatur yang ditinggalkan oleh ‘Recorders of Fear’. Percaya pada literatur yang bahkan belum berusia 100 tahun, ternyata kau lebih naif dari dugaanku. Yang tidak diketahui tidak akan bisa digambarkan dengan bahasa manusia.”

Aku menggigit bibirku. Tidak banyak hal yang bisa kuketahui mengenai outer god dalam cerita mitos yang digunakan sebagai prototipe novel Cara Bertahan Hidup. Di regresi ke-74, salah satu ‘Recorders of Fear’ meninggalkan kalimat seperti ini “Semua yang kami tulis adalah sebuah kebohongan. Itu adalah kebohongan yang dapat kami gunakan untuk menjelaskan kengerian dari mereka yang tidak diketahui.”

Beberapa saat setelah itu aku bertanya padanya. “…. Apa cerita mitos di Bumi itu salah?”

“Aku adalah Secretive Plotter. Itu saja.”

Jawabannya terdengar sangat ambigu tapi juga sangat cukup untukku. Aku tidak tahu apakah dia benar-benar ‘Crawling Chaos’ atau bukan. Tapi setidaknya aku tahu jika Secretive Plotter adalah outer god yang sangat kuat.

“Aku punya permintaan.”

“Kau ingin memintaku untuk menghentikannya.”

“Itu benar.”

Secretive Plotter menatap Indescribable Distance yang terus menelan demon realm ke-73. Waktu di demon realm sedang diperlambat dengan menggunakan kekuatan Secretive Plotter, tapi apa yang dilakukan Indescribable Distance tidak benar-benar berhenti. Secretive Plotter terus menatap pemandangan itu ketika dia berkata.

“Kabut itu adalah bencana yang sudah ada sejak awal dunia tercipta. Aku tidak bisa benar-benar memusnahkannya.”

“Aku tahu caranya.”

Secretive Plotter tidak menghiraukan perkataanku dan terus menatap alam semesta yang ada di bawah kaki kami. Aku menunggu jawabannya dengan perasaan was-was.

Ketika siluet milik Secretive Plotter bergerak, aku bisa mendengar suara yang cukup mengganggu. Dari semua pesan tidak langsung yang dia kirimkan, aku tidak pernah menyangka jika dia akan seintens ini. Padahal dulu aku sempat berpikir jika dia adalah konstelasi baik hati dengan selera humor yang cukup bagus..

Siluet yang ada di depanku ini memberikan sensasi dingin yang mengerikan. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi demon realm ke-73 terlihat semakin mendekat ke arah kami. Jika aku harus menjelaskan bagaimana rasanya, ini mirip seperti saat kau melakukan zoom in untuk melihat sesuatu dari tempat yang sangat jauh. Karena itulah, dari sini aku bisa melihat kondisi orang-orang dari kompleks industri dengan jelas.

“Kim Dokjaaaa!!!”

Bagiku, teriakan Jung Heewon terasa seperti halusinasi auditori. Beberapa saat kemudian aku juga melihat anggota party lain yang ikut berteriak.

“Kenapa kau mencoba menyelamatkan mereka!? Padahal jika kau bertahan hidup… meski hanya kau sendiri yang tersisa… kau bisa melihat ending yang kau inginkan.”

“Ending itu akan bermakna jika kalian semua ada disana.”

Saat aku berkata seperti itu, aku melakukan lusinan simulasi dari pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam kepalaku. Tangan ku terkepal dan keringat dingin mengucur deras di punggungku. Aku tidak boleh gagal disini. Tidak peduli apa yang terjadi, aku harus bisa meyakinkan Secretive Plotter.

“Bagaimana jika bukan itu yang mereka inginkan?”

Aku membuka mulut untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi…

“Sialan kau Kim Dokja! Berhenti! Kumohon! Kembalilaah!”

“Aku tidak mau ini! Aku tidak mau bertahan hidup dengan cara seperti ini…”

“Aku akan melakukan apapun. Jika kau mati, aku akan mati. Jika kau ingin duduk diam dan berhenti, aku juga akan melakukannya. Kumohon, jangan lakukan ini padaku. Kumohon!”

Aku bisa mendengar semua suara anggota party ku dengan menggunakan skill Omniscient Reader’s Viewpoint. Mereka tidak mengatakan semua itu dengan mulut masing-masing, tapi aku tetap bisa mendengarnya.

“Bagaimana jika ending yang mereka inginkan adalah mati bersamamu disana? Apa kau masih ingin menyelamatkan mereka?”

Aku hampir tidak bisa membuka mulutku untuk menjawabnya. Akan tetapi, beberapa saat kemudian aku berkata, “…. Ya.”

“Yang kau pilih itu bukan keselamatan. Itu adalah kutukan.”

Aku tidak bisa menyangkal ucapannya. Tapi, yang merespon ucapannya adalah cerita milikku.

[Cerita ‘Demon King of Salvation’ melanjutkan ceritanya.]

Secretive Plotter melihat cerita yang keluar dari tubuhku dan bertanya.

“Menyelamatkan mereka yang seharusnya mati. Mengubah jalan cerita dunia. Menyakiti semua orang demi mencapai ending yang kau inginkan…. Apa artinya semua itu?”

Mata kosong itu mulai bersinar hingga menyebabkan seluruh bulu kudukku berdiri.

[ No matter what you do or what story you make, you can’t truly reach them. ]

“Tidak peduli apa yang kau lakukan atau cerita apa yang kau buat, kau tidak bisa benar-benar mencapai mereka.”

Pesan tidak langsung tidak akan menunjukkan inti dari seorang konstelasi. Sama seperti diriku yang tidak akan pernah bisa memahami semua karakter dalam sebuah buku dengan sempurna.

Tapi aku sudah tidak bisa mundur. Setelah berpikir selama beberapa saat, aku berkata, “…. Waktu kecil aku pernah dengar. Masih ada ‘dinding’ yang sengaja ditinggalkan.”

Dulu, Jang Hayoung pernah mengatakannya padaku.

“Meski ada begitu banyak dinding antara diriku dan mereka, meski apa yang kukatakan tidak bisa didengar oleh mereka yang berada di balik dinding…. Aku masih bisa menulis sesuatu di dinding itu. Dengan begitu dinding itu akan sedikit berubah.”

Aku tidak sempat berpisah secara baik-baik dengan Jang Hayoung. Mungkin dia masih berada di rumah sakit seperti Yoo Joonghyuk. “Mungkin setelah sekian lama, seseorang akan datang dan melihat dinding itu.”

Secretive Plotter tidak mengatakan apapun selama beberapa saat. Semua kata memiliki arti yang berbeda tergantung interpretasi pendengarnya. Mungkin bagi Secretive Plotter yang sudah hidup dalam jangka waktu yang sangat lama, kata-kataku memiliki arti yang sangat berbeda. Namun, hanya itu kata-kata yang bisa kuucapkan dengan semua kebijaksanaan yang kumiliki setelah hidup selama 28 tahun. Aku hanya berharap jika kata-kata itu bisa menggerakkan Secretive Plotter.

“Aku tidak setuju dengan caramu, tapi aku penasaran.”

Akhirnya Secretive Plotter membuka mulutnya.

“Katakan saja kau berhasil mencapai akhir dengan menggunakan semua kekuatan dan cara yang kau miliki, dan kemudian kau berhasil menyelamatkan dunia ini. Lalu apa yang akan terjadi pada dunia lainnya?”

“Huh?”

…. Dunia lainnya? Ketika aku ingin menjawab pertanyaan itu, alam semesta yang ada di bawah kakiku langsung terbalik seperti sebuah kartu. Sesaat kemudian, kartu raksasa itu lalu terpecah menjadi puluhan hingga ratusan keping serpihan dengan berbagai macam bentuk dan warna.

Itu adalah dimensi dunia yang berada sangat jauh dari Star Stream. Sebuah dunia yang sangat kabur tapi benar-benar ada. Itu adalah dunia yang tidak pernah tercantum dalam novel Cara Bertahan Hidup.

Di dunia itu tidak ada Yoo Joonghyuk yang meregang nyawa ketika melawan Theater Dungeon di regresi ke-8.

Tidak ada Yoo Joonghyuk yang pergi menemui Breaking the Sky Sword Saint di regresi ke-18

Tidak ada Yoo Joonghyuk yang membuat pilihan untuk mengorbankan semua anggota party nya di regresi ke-41.

Tidak ada Yoo Joonghyuk yang berdiri sendirian dengan wajah putus asa di regresi ke-181.

…..

Semua cerita Yoo Joonghyuk yang dulu pernah menyelamatkanku sekarang muncul di depan mataku. Sebagai tambahannya, aku tahu semua ending dari setiap regresi itu.

“Bagaimana dengan semua dunia yang tidak bisa kau selamatkan?”

Itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak pernah kupikirkan. Lebih tepatnya, itu adalah pertanyaan yang tidak ingin kupikirkan. Yang kuinginkan adalah merubah semua cerita regresi itu. Dan untuk mencapainya, aku harus merubah Yoo Joonghyuk yang ada di regresi ke-3.

Semua event yang ada di novel asli Cara Bertahan Hidup dan semua dunia yang melindungi masa remaja ku…

Apa mereka akan menghilang begitu saja? Secretive Plotter terus memperhatikanku seakan aku adalah sesuatu yang sangat menarik.

“Aku akan memenuhi permintaanmu.”

Tiba-tiba semua pecahan yang ada di bawah kaki kami berubah menjadi layar yang menunjukkan demon realm ke-73. Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi sepertinya Secretive Plotter bersedia membuat perjanjian denganku.

“Tapi ada syarat yang harus kau penuhi.”

Aku sudah menduganya. Semua Outer World Covenants memiliki syarat yang sangat amat berat. “Aku akan melakukan apapun kecuali menjadi bawahanmu atau mati.”

Mulut Secretive Plotter terbuka sedikit. Aku memang tidak bisa melihat ekspresi wajahnya, tapi aku bertaruh jika dia merasa ucapanku sangat tidak masuk akal.

“Terkadang kau mungkin harus mempertaruhkan nyawamu. Semua terserah padamu.”

“Baiklah. Tapi, tolong selamatkan anggota party ku sebelum kita membicarakan detail perjanjiannya.”

“Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak bisa melenyapkan kabut itu.”

“Lalu…?”

“Aku hanya bisa menyelamatkan makhluk fana yang ada di kompleks industri. Apa itu cukup?”

Aku terdiam selama beberapa detik ketika mendengar jawaban itu. Kurasa aku tahu apa yang akan dikatakan oleh Secretive Plotter. “Bisakah kau memindahkan mereka semua ke tempat yang aman?”

“Kemana kau ingin memindahkan mereka?”

“Bumi. Jika bisa, pindahkan mereka ke Seoul.”

“Itu adalah area skenario tertutup. Tapi masih ada harapan disana.”

Tiba-tiba ada suara sesuatu yang terpotong dan salah satu jari tangan milik Secretive Plotter terputus. Potongan siluet jari itu langsung terpecah menjadi puluhan ribu titik-titik yang terbang menuju alam semesta. Titik-titik itu terbang melintasi galaksi yang sangat luas dan akhirnya sampai di demon realm ke-73.

Layar yang ada di bawah kakiku menunjukkan semua orang yang ada di kompleks industri. Mereka semua dipindahkan ke tempat lain dengan skenario baru. Populasi yang ada di kompleks industri itu berjumlah hampir 100.000 orang.

Sekarang, Secretive Plotter akan mengirim skenario pribadi pada semua inkarnasi itu. Aksi ini membutuhkan probabilitas yang sangat banyak dan Secretive Plotter menggantikan probabilitas itu dengan cara mengorbankan salah satu jarinya.

Orang-orang yang menerima skenario sekarang sudah tidak berada di demon world. Indescribable Distance terbebas dari kekangannya dan waktu kembali berjalan dengan normal. Ketika Indescribable Distance mulai melahap seluruh demon realm ke-73, sudah tidak ada seorangpun di dalam sana. Kabut yang kehilangan mangsanya itu mulai meraung dengan keras.

“Sekarang giliranku.”

“Silahkan.”

“Aku ingin kau membunuh seseorang.”

“Bisakah kau memberitahu siapa yang harus kubunuh?”

Jantungku terasa sangat berat. Mungkin ada masalah tertentu yang muncul…. Atau mungkin jantungku terbelit oleh probabilitas yang bahkan tidak bisa disentuh oleh Secretive Plotter.

“Terima perjanjiannya dan kau akan tahu.”

“…. Bagaimana jika aku menolaknya?”

Aku melirik layar yang ada di bawah kakiku dan melihat sekelompok orang sudah dipindahkan ke Bumi oleh Secretive Plotter.

“Aku masih punya 9 jari yang tersisa.”

“Aku menerimanya.”

Mau bagaimanapun, situasi terburuk sudah berlalu. Semua anggota party ku kembali ke Bumi dengan selamat. Semua berjalan sesuai rencanaku.

[Sub skenario baru berhasil didapatkan!]

[Sistem skenario Star Stream telah menemui error baru.]

[Informasi dari skenario ini sedang disusun.]

[Kau berhasil mendapatkan kemungkinan untuk mendapatkan cerita baru!]

[Cerita yang tidak bisa dipahami oleh Star Stream mulai berkembang.]

Hanya ini satu-satunya cara yang tersisa. Jika aku bisa melakukannya dengan baik, semua rencanaku akan berjalan dengan lancar.

Secretive Plotter mengangkat tangan kanannya. Di saat yang sama, kegelapan dari alam semesta mulai terdistorsi dan sebuah portal kecil muncul di hadapanku.

“Sebenarnya ada orang selain dirimu yang membuat perjanjian denganku.”

…. Selain diriku? Aku mencoba menggali ingatan mengenai informasi yang ada di novel aslinya. Aku tidak ada orang lain yang membuat Outer World Covenant di titik waktu ini.

“Aku mengharapkan banyak hal besar darimu. Jika kau bisa menyelesaikan skenario ini dengan selamat, kau bisa kembali tanpa masalah apapun.”

Portal yang ada di depanku semakin membesar hingga aku bisa masuk ke dalamnya dengan mudah.

“Outer god lain akan memindahkanmu. Hati-hati dan jangan melawan ucapannya.”

Pada akhirnya, aku tertarik masuk ke dalam portal itu. Seluruh ruang dan waktu yang ada di sekitarku mulai bercampur dan tiba-tiba seluruh dunia langsung terbentang layaknya lukisan minyak bergaya post-modern yang tidak bisa dibaca. Warna-warna itu membuatku mual, dan ketika aku berhasil mengangkat kepalaku ada sebuah pintu raksasa yang muncul tepat di depanku.

Lebih tepatnya, di depanku ada sebuah gelembung raksasa yang dipenuhi oleh alam semesta tak berujung dan di bagian tengahnya terdapat sebuah pintu raksasa yang tadi kulihat. Ketika pintu itu membuka mata raksasanya, Fourth Wall langsung bereaksi.

{Fourth Wall memberikan peringatan!]

Hanya ada satu pintu raksasa seperti ini dalam novel asli Cara Bertahan Hidup.

“Ek sis t ensi yan g dik irim ole h Plot ter.”

Aku menganggukkan kepalaku. Pintu itu menatapku dan kemudian berkata.

“Fr ag men dari La st Wa ll…. Dan…”

Suaranya terdengar agak aneh, seakan dia berbicara dari balik air.

“…. Pe lay an yan g per gi ke akh ir ke hi dup an…”

“…. Kemana aku akan pergi?”

“Se m ua su dah te rtu lis dan ter wu jud di wa ktu y ang sa m a.”

…. Jujur, aku tidak berharap kami bisa berkomunikasi dengan lancar karena ini adalah sesuatu yang biasa terjadi dengan para outer god. Hanya Secretive Plotter yang berbeda.

“Ma sa la lu d an ma sa sek a ran g ti d ak jau h ber b eda da r I ma sa d ep an. Han ya keing inan be bas ya ng ter s isa.”

Pintu itu terbuka diiringi suara yang sangat keras. Sebuah pintu yang terhubung ke masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Jika aku masuk ke dalam sana, aku tidak akan pernah bisa kembali.

Sebelum itu ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku merasa ragu selama beberapa detik sebelum akhirnya meraih sesuatu dari dalam kantong mantelku. Sesaat setelahnya aku menarik makhluk mirip buntalan kapas yang hangat.

{Baat!}

Biyoo menangis dan berteriak ke arahku.

 

Chapter 282     Daftar Isi     Chapter 284


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer