ORV Chapter 282: Episode 53 – Demon King of Salvation (4)

 DisclaimerL Novel ini bukan punya saya

 

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ bergetar dengan keras.]

Sebenarnya, aku tidak bermaksud melakukan ini. Tapi semuanya berawal setelah pertarungan dengan Surya berakhir. Hari dimana aku mendapatkan cerita raksasa dan melindungi demon world bersama companion ku.
*) Ada dua kata ganti disini. I (aku) di kalimat pertama sama  he (dia) di kalimat kedua. Makanya jadi agak rancu, ini paragraf sebenernya ngomongin siapa. KDJ sama YJH kah? Atau KDJ sendirian? Tapi karena pemilik saham terbesar dari cerita raksasa demon world spring itu KDJ, jadi ya gitu deh... Btw menurutku, seluruh bab ini ngambil pov nya KDJ ya. 

-Tiga Cara Bertahan Hidup di Dunia yang Sudah Hancur (Revisi 3).txt-

Aku menerima revisi ketiga novel Cara Bertahan Hidup.

< Ketika dia membuka matanya, Yoo Joonghyuk berpikir ‘Ini regresi keempat.’ >

Awalnya aku membacanya dengan hati yang ringan, bahkan aku sangat menantikannya. ‘Regresi ketiga’ kali ini lebih sempurna dari semua regresi yang pernah dirasakan oleh Yoo Joonghyuk. Di skenario ke-25, aku menjadi demon king dan mendapatkan cerita raksasa. Mungkin di revisi ini, ending yang kuinginkan sudah tertulis. Ah, ngomong-ngomong…

< Kupikir semua akan baik-baik saja. Itu yang selalu dikatakannya. Semua orang masih baik-baik saja sampai ‘outer god’ itu muncul. >

< Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? >

Yoo Joonghyuk yang digambarkan di revisi ke-3 sangat berbeda dengan Yoo Joonghyuk yang digambarkan di revisi 1 dan 2. Di revisi ke-3 ini, Yoo Joonghyuk digambarkan benar-benar putus asa…. Dia benar-benar rusak karena sesuatu yang sudah terjadi di regresi ke-3.

< Hari itu, semua yang ada di regresi ketiga telah mencapai akhirnya. >

Saat aku membaca bagian ini, aku sadar jika aku sudah salah mengambil kesimpulan. Aku melihat kabut hitam yang merangsek masuk dari balik dinding dan kemudian menggigit bibirku. Fourth Wall terus menggeliat dalam kepalaku sambil memuntahkan beberapa kata.

< Kim Dokja berpikir: Mungkin ini akan gagal. >

Aku tidak akan bisa bertahan jika aku mati disini karena sekarang aku tidak punya atribut kebangkitan kembali. Jika aku dilahap oleh outer god itu, aku benar-benar akan mati. Tapi, jika aku bisa menghentikannya sebelum dia melakukan itu…

< Aku tidak bisa mengalahkannya, bahkan setelah aku membaca semua informasi yang tersedia dalam novel Cara Bertahan Hidup. >

Han Sooyoung pernah berkata padaku jika skenario yang ada di Bumi tetap mengikuti arah cerita aslinya. Jika kami berhasil melalui krisis ini dengan selamat, kami bisa memilih untuk pergi ke area dari novel aslinya dan setelah itu terus maju menuju akhir yang kuinginkan.

Di bawah menara jam, semua anggota party sedang menatapku.

< Tidak, masih ada satu cara yang tersisa. Cara ‘gagal’ yang muncul di novel aslinya. >

Aku hanya perlu melakukannya dengan baik.

< Mereka harus tetap hidup. Mereka mungkin tidak akan menyukainya, tapi mereka harus tetap hidup. >

Aku tidak bisa membiarkan salah satu dari mereka mati disini.

< Hanya ketika itu terjadi semua orang bisa mencapai akhir ku inginkan. >

Langit malam terbelah dan aku melihat mata raksasa yang menatap demon realm ke-73. Dua transenden yang tadi melawannya sekarang sedang berlutut sambil memuntahkan darah dari mulut mereka.

Kyrgios yang sudah mendengar cerita ini terlebih dahulu pun berteriak, “Cepatlah, murid bodoh!”

Aku menganggukkan kepala dan turun dari atas menara jam. Aku tidak bisa membuang waktu yang sudah diberikan oleh Cheok Jungyeong dan dua master itu.

“Aku tidak bisa membiarkanmu pergi! Jangan pergi sendirian! Kumohon!”

“Aaaargh! Aku tidak suka ini! Dokja-hyung!”

“Kau yang berkata kalau kami tidak bisa melakukan semua ini sendirian! Kau juga orang yang sudah mengumpulkan kami! Kau yang berkata seperti itu pada kami!”

Aku mendengar semua teriakan itu dan memberitahukan cerita-cerita yang mereka butuhkan. Sungguh. Aku hanya mengatakan cerita yang akan mereka butuhkan di masa depan saja.

“Kumohon, hiduplah.”

Kepalaku terasa pening dan tanduk muncul di bagian atasnya. Beberapa saat setelahnya sayap juga muncul dari area punggungku. Aku bisa mendengar teriakan Jung Heewon dan raungan Lee Hyunsung dengan jelas. Anak-anak itu juga menjulurkan tangan mereka seakan ingin meraihku. Yoo Sangah yang sudah mendengar cerita ini dariku beberapa saat yang lalu tidak bisa mengalihkan pandangannya dan hanya bisa menatapku sambil mengalirkan air mata. Ya, Yoo Sangah pasti bisa menuntun mereka.

Saat aku terbang di langit, pemandangan yang ada di depan mataku berubah drastis. Suara teriakan Jung Heewon dan lainnya mulai menghilang. Di tengah kesunyian itu, aku akhirnya tersadar. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan pada mereka semua.

< Aku ingin melihat akhir itu bersama kalian. >

Tiba-tiba ada suara keras yang saking kerasnya kau bisa membelah atmosfer dengannya. Kabut hitam itu sedang berteriak kesakitan.

[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ menjatuhkan gelasnya.]

[Konstelasi ‘Queen of the Darkest Spring’ menghela nafas panjang.]

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ mendoakan keberuntunganmu.]

Beberapa konstelasi terlihat sedang mengkhawatirkanku.

[Konstelasi ‘Commander of the Red Cosmos’ tidak menyukaimu.]

[Beberapa konstelasi mencela tindakanmu.]

Beberapa konstelasi lainnya tidak menyukai apa yang kulakukan. Itu bukan masalah, lagipula mereka bukan sponsor ku. Mungkin mereka juga sudah menyadarinya. Ini bukan cerita untuk mendapatkan beberapa buah koin dari mereka.

< Kim Dokja menatap alam semesta yang luas sambil mengusap pipinya. >

Aku sampai di bagian tengah kabut itu. Disana aku bisa melihat retakan yang dibuat oleh Cheok Jungyeong, Breaking the Sky Sword Saint dan Kyrgios. Aku mengaktifkan Electrification dan melesat menuju retakan itu. Jujur saja, ini adalah cara yang tidak ingin kulakukan meski cara ini tertulis di novel aslinya.

Tapi sekarang aku tidak punya cara lain. Outer god tidak membagikan bahasa mereka dengan makhluk yang mereka anggap tidak pantas. Aku memusatkan White Pure Star Energy di tanganku, kemudian aku mengangkat Unbroken Faith.

Energi iblis yang mengalir di tubuhku menciptakan aura hitam yang saling tertaut dengan aura kebiruan dari White Pure Star Energy. Sebuah ledakan besar terjadi ketika seranganku mengenai retakan itu. Ketika ada sebuah celah kecil yang terbuka setelah seranganku mereda, aku langsung masuk ke dalamnya tanpa rasa ragu sedikitpun.

Aku masuk ke dalam kabut hitam itu dan melihat sesuatu yang sangat luar biasa. Seperti sel darah putih yang menangkap dan menghancurkan infeksi dalam tubuh—ada ribuan bahkan jutaan partikel yang menyambutku disana. Dan entah kenapa aku merasa semua partikel itu sedang menatapku dengan cara yang sama dengan mata raksasa yang kulihat di luar sana.

Indescribable Distance, the Nameless Mist. Itu adalah nama disaster yang membayangi Star Stream. Aku membuka mulutku dan berkata pada ’nya’.

“Outer god yang agung.”

Sebenarnya, kabut ini bukan bentuk asli dari sang outer god. Kabut ini hanyalah prototipe yang mengerikan, dan alter ego yang mendiami prototipe ini memiliki energi yang sangat luar biasa besar.

“Kumohon. Tolong pergi dari sini.”

Partikel-partikel itu berkedut ketika mendengar ucapanku tapi aku tidak berharap banyak dari mereka Benar saja, partikel-partikel itu mulai mendekatiku dan mencoba memakanku.

[Cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ sedang melindungi tubuh inakrnasi mu!]

[Fourth Wall sedang melindungi jiwamu!]

Usaha Fourth Wall berhasil menjagaku agar tidak hancur di hadapan keberadaan yang sangat besar ini. Namun begitu, aku tidak bisa mencegah kerusakan dari ‘cerita’ raksasa yang baru saja kudapatkan.

[■■■■······■■■■]

Kabut itu berbicara dengan bahasa yang tidak kuketahui dan mungkin aku juga tidak akan bisa mendengarnya dengan benar meski ada penerjemah di sampingku. Lagipula Indescribable Distance lebih condong pada makhluk yang tidak memiliki pikiran. Dia hanya predator lapar yang menggunakan instingnya untuk mencari cerita yang bisa dia makan.

Keberadaanku di tengah kabut mengerikan ini menjadi semakin tipis.

“…. Dasar bajingan.”

Bahkan turunnya Uriel tidak bisa menghentikan makhluk ini. Begitu juga dengan Great Sage the Equal of Heaven dan Abyssal Black Flame Dragon. Jika mereka bertiga bekerja sama, mungkin kami masih punya harapan. Sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi.

< Saat ini hanya ada satu sosok yang bisa membantu Kim Dokja. >

Satu sosok yang tidak muncul di novel asli Cara Bertahan Hidup. Hanya ada satu sosok yang mungkin bisa membantuku melawan kabut ini. Aku melihat ke segala arah dan bisa melihat cahaya redup dari sebuah bintang. Ya, aku datang ke tempat ini hanya untuk memberinya ‘jawaban’ yang tepat.

“Secretive Plotter!”

Teriakanku berhasil menembus tebalnya kabut dan mencapai ruang antar bintang. Kabut itu mulai menggeliat dan mengerang seakan ada sesuatu yang menyerangnya dari balik galaksi nan jauh disana.

Aku berteriak sekali lagi. “Aku ingin membuat Outer World Covenant’ denganmu!]

***

Yoo Joonghyuk selalu terlihat tidak bahagia setiap kali dia membuat Outer World Covenant. Alasannya mudah, dia tidak bisa mendapatkannya atau dia harus memenuhi kontrak yang sangat tidak masuk akal. Tapi hanya ini cara yang kutahu. Ini adalah satu-satunya dan cara terakhir agar aku tetap bisa bertahan hidup.

Meski sekarang kabut itu berhenti bergerak, tapi sepertinya dia tidak berniat untuk berhenti memakanku dan demon realm ke-73. Perasaanku menjadi semakin buruk ketika dia itu kembali bergerak. Apa Secretive Plotter bisa menghentikannya?

Ruang dan waktu tiba-tiba retak dan semua yang ada di dunia mulai melambat. Aku bisa merasakan kekuatan luar biasa yang mengontrol ruang dan waktu yang ada di area ini. Kabut itu berteriak dan semua aktifitas yang ada di sekelilingku tiba-tiba berhenti. Seperti makhluk hidup yang terperangkap di gletser beku, semua partikel milik Indescribable Distance terjebak dalam waktu yang membeku.

Sesaat kemudian, aku berdiri di galaksi yang tidak pernah kuketahui. Aku menatap kakiku dan melihat scene dari Star Stream di bawah sana. Itu artinya tempat ini berada di luar Star Stream, tempat terjauh dari nebula bintang-bintang. Aku bisa melihat banyak sekali bintang-bintang dari tempatku berdiri.

“Itu pemandangan yang membosankan.”

Tidak seperti outer god lain, suara Secretive Plotter terdengar sangat tajam dan jelas. Tidak jauh dari tempatku berdiri, aku bisa melihat sosok siluet milik seorang laki-laki.

“Aku sudah menunggu mu, orang yang mengejar ‘chapter terakhir’.”

Kesadaranku mulai goyah ketika aku melihat bibir itu bergerak. Padahal aku hanya mendengarkan ucapannya, tapi tubuhku bergetar tidak karuan. Yang ada di hadapanku saat ini adalah kegelapan tanpa ujung yang tidak pernah kuketahui. Iblis yang selalu berdiri di tengah-tengah kegelapan pekat. Tubuhku tidak bisa berhenti bergetar ketika merasakan status mengerikan milik Secretive Plotter.

“Ah, mungkin lebih tepatnya, aku harus menyebutmu sebagai orang yang mengejar ‘keabadian’.”

[ ■■. ]

Kata itu hanya memiliki dua arti untukku.

Keabadian. Chapter terakhir. Dua arti berbeda yang bisa digambarkan dalam satu kata. Itu adalah pesan yang kudapatkan yang ketika mendapatkan cerita raksasa.

[Kau berhasil mendapatkan kualifikasi ‘keabadian’.]

[Kau mendapatkan kualifikasi ‘chapter terakhir’.]

Anehnya, ‘akhir’ milikku memiliki dua arti. Ketika para konstelasi, termasuk Mass Production Maker bertanya soal filter informasi, aku memberikan jawaban ‘chapter terakhir’ karena dengan begitu aku bisa membujuk mereka dengan lebih mudah. Aku tidak pernah berkata jika ■■ ku memiliki dua arti.

“Ketika kau sudah hidup selama ribuan bahkan jutaan tahun, hal-hal yang tidak bisa dikatakan adalah sesuatu yang terdengar paling keras.”

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ bergetar dengan sangat keras!]

[Fourth Wall melindungimu dengan cara membesarkan badannya.]

[Fourth Wall menunjukkan giginya kepada ‘Secretive Plotter’.]

“Fragmen dari ‘Last Wall’… jangan khawatir. Aku tidak berniat untuk melukaimu.”

Suara tawa yang aneh muncul dari mulut siluet itu.

Secretive Plotter, bersama dengan Great Sage the Equal of Heaven, the Abyssal Black Flame Dragon dan Uriel adalah para konstelasi yang melihat perjuanganku sejak awal. Dia adalah eksistensi yang tidak pernah muncul di novel asli Cara Bertahan Hidup.

Aku menarik nafas panjang. Aku sudah berlatih beberapa kali untuk menghadapi outer god ini. Tapi aku tidak tahu jika situasinya akan separah ini.

“Senang bertemu denganmu, Secretive Plotter.”

Aku tidak mengenalnya. Tapi itu tidak berarti jika aku tidak bisa membuat beberapa tebakan.

“’Crawling Chaos’ di kedalaman skenario.”

 

Chapter 281     Daftar Isi     Chapter 283


Komentar

Postingan Populer