ORV Chapter 281: Episode 53 – Demon King of Salvation (3)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya

Orv 281


 

Jung Heewon bergumam pelan. “…. Dokja-ssi?”

Di depan Kim Dokja, mata raksasa itu sedang menatap demon realm ke-73 dan seluruh penghuninya. Saat Jung Heewon melihat mata itu, tubuhnya bergetar hebat. Wanita itu merasa jika tanah yang ada dibawahnya tiba-tiba bergetar kencang dan tsunami semakin mendekat ke arahnya.

[Demon realm ke-73 berteriak kesakitan!]

Lava mulai muncul dari balik kerak planet, tapi lava yang amat sangat panas itu kembali menghilang ke dalam perut planet yang kosong. Seluruh planet menjadi semakin sempit dan menjepit kompleks industri. Dari fenomena ini saja, semua orang tahu apa yang sudah terjadi pada kompleks industri lain yang ada di demon realm ke-73 ini.

Energi para transenden yang diamplifikasi oleh cerita lain mulai bergerak. Melawan ‘mata’ itu secara langsung memang tidak masuk akal, tapi setidaknya mereka bisa memperlambat gelombang seismik yang berasal dari dalam planet.

“Cepatlah! Dasar murid bodoh!”

Kyrgios berteriak dan ruang yang ada di balik dinding kompleks industri mulai terdistorsi. Ufuk langit sudah ditelan oleh kabut dan menghilang ke dalam kegelapan. Tidak, lebih tepatnya ufuk itu sudah menghilang tanpa jejak.

Meski begitu Jung Heewon tidak melepaskan harapan terakhir yang dia miliki. Jika yang dia dengar itu benar, para transenden dan Kim Dokja sudah memprediksi situasi ini.

“Paman! Apa yang sedang terjadi disini!?”

Tubuh Cheok Jungyeong menghilang, sedangkan kondisi Kyrgios dan Breaking the Sky Sword Saint terlihat tidak baik-baik saja. Meski begitu, Kim Dokja masih belum melakukan apa-apa.

Bibir Kim Dokja bergerak seakan dia sedang mengatakan sesuatu. Selain itu, matanya bergerak sangat cepat seakan dia sedang melihat sesuatu yang ada di balik alam semesta yang sangat jauh.

Jung Heewon menyadarinya. Sama seperti mereka yang tidak menyerah, Kim Dokja juga sama. Perlahan laki-laki itu turun dari atas dinding. Jung Heewon langsung berteriak memberikan sinyal. “Bersiap!”

Lee Hyunsung mengaktifkan Steel Transformation. Setelah itu dia berteriak. “Dokja-ssi! Apa yang harus kami lakukan?”

Mereka semua terus menatap Kim Dokja. Mereka tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tapi yang pasti mereka yakin jika Kim Dokja memiliki suatu rencana.

Kim Dokja perlahan mengedipkan matanya dan melihat ke seluruh anggota party. Selama beberapa hari ini Kim Dokja sudah memberikan banyak item pada mereka. Lee Hyunsung mendapatkan perisai baru dan Jung Heewon mendapatkan skill baru. Energi sihir Lee Jihye berhasil naik beberapa level sedangkan Shin Yoosung dan Lee Gilyoung berhasil mempelajari beberapa skill kontrol. Mereka semua mempercayai Kim Dokja.

[Cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ bergerak ke arah pemilik cerita.]

Selama mereka memiliki cerita raksasa yang mereka bangun bersama dan rencana milik Kim Dokja, mereka pasti bisa mengalahkan lawan yang paling kuat di alam semesta ini. Bukankah beberapa hari yang lalu mereka berhasil menghancurkan kereta Surya? Kalau begitu, musuh kali ini juga…

“…. Pa… man..?”

The earliest one to sense something unusual was Shin Yoosung. There were rough sparks as Shin Yoosung’s knees sank downwards. Her body couldn’t move, like there was a chain tied around her.

Orang pertama yang sadar jika ada sesuatu yang aneh adalah Shin Yoosung. Percikan cahaya mulai menyelimuti tubuhnya dan kakinya menjadi kaku. Tubuhnya tidak bisa bergerak seakan ada rantai yang menahannya.

< Ini adalah cerita milik Kim Dokja. >

Cerita raksasa itu mengalir dari tubuh Kim Dokja dan menjadi rantai kuat yang mengikat semua anggota party. Tubuh Lee Hyunsung menjadi lebih berat hingga dia tidak bisa berdiri tegap. Tatapannya terlihat kosong ketika dia bertanya. “Dokja-ssi? Ada apa ini…?”

Ekspresi Kim Dokja tetap tidak bisa dibaca. Dia ada disini bersama mereka, tapi rasanya jiwanya sudah pergi entah kemana. Semua anggota party berpikir jika mereka akan melewati semua masalah ini bersama, kalau begitu kenapa?

Kalau begitu kenapa Kim Dokja terlihat sendirian disana? Tidak ada ‘cerita’ yang berdiri sendiri. Cerita ‘King of a Kingless World’ milik Kim Dokja berkaitan dengan cerita ‘One Who Succeeded the Name of the King’ milik Yoo Joonghyuk. Begitu juga dengan Jung Heewon, cerita ‘Exclusion of Future Evil’ miliknya berkaitan dengan cerita ‘One Who Showed Contempt for a Streamer’ milik Kim Dokja.

Begitu juga dengan cerita raksasa yang baru saja mereka dapatkan. Cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ berisi cerita semua orang yang berpartisipasi dalam skenario Demon King Selection. Tapi anehnya, sekarang cerita ‘Demon World’s Spring’ menjadi milik Kim Dokja seorang.

[Narator utama dari cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ telah memulai ceritanya.]

Semua bagian dari cerita raksasa yang diberikan pada anggota party sedang dikontrol secara paksa, karena itu mereka mencoba melawan kontrol Kim Dokja dengan cara menyatukan cerita-cerita yang mereka miliki. Jung Heewon, Yoo Sangah, Lee Hyunsung, Lee Gilyoung, Shin Yoosung…

Bahkan dengan semua bagian yang mereka miliki, mereka tidak bisa mengalahkan tekad raksasa milik satu orang itu. Situasinya mungkin akan berbeda jika Yoo Joonghyuk ada disini, tapi sekarang, laki-laki itu tidak ada disini.

Jung Heewon berlutut di tanah dan berteriak kesakitan. “Tunggu! Apa ini!? Apa yang sedang terjadi!?”

Jung Heewon mengangkat kepalanya dan melihat ekspresi wajah Kim Dokja. Saat itulah dia menyadari sesuatu.

Sebelum krisis terjadi, Kim Dokja selalu memasang ekspresi tertentu di wajahnya. Biasanya ujung bibirnya akan sedikit terangkat dan membentuk senyum aneh. Meski ekspresi seperti itu membuatnya terlihat seperti orang yang sangat kesepian, dia berhasil meyakinkan mereka semua. Tapi sekarang…. ekspresinya…

Kenapa?

“Kalau kau ingin melakukan ini sejak awal, kenapa kau mempersiapkan kami semua?? Kenapa kau memberiku skill-skill ini!?”

Ketika mendengar pertanyaan Jung Heewon, Kim Dokja membuka mulutnya dan menjawab. “Aku sudah mengatakan padamu cara untuk mengatasi sasquatch di skenario ke-28.”

“Ka-kalau begitu perisaiku…”

“Perisai itu akan sangat berguna untuk menangkap ‘algonkin snake’ di skenario ke-35. Jangan lupakan skillmu. Bukankah aku sudah memberitahumu cara menggunakannya?”

As always, there was a reason for the arrangement. To the companions who were looking bewildered, Kim Dokja gave reasons one by one.

Seperti biasa, semua perbuatannya memiliki alasan tersembunyi. Kim Dokja menjelaskan alasannya satu per satu pada para anggota party nya yang terlihat bingung.

“Kalau begitu…. Skenario ini…”

Tapi Kim Dokja tetap tidak mengatakan apa alasan dia memilih cara seperti itu untuk mengatasi krisis ini.

Kegelapan dari arah ufuk semakin mendekat. Kim Dokja melihatnya selama beberapa detik dan kemudian berkata, “Aku akan mengurus masalah ini.”

“Sialan kau! Jangan asal bicara!”

Jung Heewon berteriak. “Aku tidak bisa membiarkanmu pergi! Jangan menghilang lagi! Kumohon!”

Kim Dokja tidak mungkin bisa mengalahkan outer god itu sendirian. Dua transenden dan satu konstelasi saja tidak bisa melakukannya. Kalau begitu tidak mungkin Kim Dokja bisa melakukannya sendirian.

“Aaaaaargh!!! Aku tidak suka ini! Dokja-hyung!”

Jung Heewon ingin menjadi lebih kuat karena dia tidak ingin berhutang pada Kim Dokja seperti waktu itu. Jung Heewon melakukan skenario pribadi yang sangat sulit dan mengalahkan banyak monster demi mencapai tujuan itu. Jung Heewon kembali berteriak meski mulutnya dipenuhi dengan darah. “Kau yang bilang kita tidak bisa melakukan semua ini sendirian! Kau yang sudah mengumpulkan kami semua! Kau orang yang mengatakan semua itu pada kami!!”

Beberapa saat kemudian Kim Dokja menjawab teriakan wanita itu dengan suara aslinya. “Aku tahu.”

“Kalau begitu kenapa…? Kau sudah mengetahui semua ini, kan…. Kalau begitu kenapa…?”

“Aku tidak mengetahui semuanya.”

Lee Hyunsung berteriak. “Aku tidak mau ini! Aku tidak mau bantuan seperti ini! Aku lebih memilih mati disini bersama Dokja-ssi!!”

Mati disini. Kim Dokja yang sedari tadi menatap langit pun mengarahkan pandangannya pada semua anggota party nya.

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ melihat anggota party nya.]

Mereka semua melihat pesan itu. Mereka juga melihat mantel Kim Dokja yang ditiup oleh angin. Mereka melihat alis panjangnya, matanya, pipi putihnya, dan senyum sedih di wajahnya. Tiba-tiba mereka sadar jika Kim Dokja terbiasa hidup di dunia ini dengan ekspresi seperti itu.

“Kumohon, hiduplah.”

Mereka mendengarkan pesan itu dengan wajah yang dipenuhi rasa putus asa.

[Demon king ‘Demon King of Salvation’ sedang menatap langit.]

Ekspresi Kim Dokja berubah. Kekuatan demon king yang tertidur dalam tubuhnya mulai bangun.

[Cerita ‘Demon King of Salvation’ sudah dimulai.]

Cerita dari demon realm ke-73 mulai menyelubungi tubuh Kim Dokja. Mantel putih yang dia kenakan terlihat sangat kontras dengan energi iblis berwarna hitam pekat yang menyelubungi badannya. Tidak lama setelah itu ada dua tanduk yang muncul di atas kepala Kim Dokja. Ini adalah ‘Demon King Transformation’ yang hanya bisa dilakukan oleh para demon king.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ melihat temannya dengan tatapan sedih.]

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ memberikan penghormatan pada rivalnya.]

[Konstelasi ‘Goryeo’s First Sword’ berteriak marah.]

[Konstelasi ‘Supreme God of Light’ menatap akhir demon realm ke-73.]

Sayap hitam muncul dari bahu Kim Dokja, setelah itu dia langsung terbang menuju langit. Jarum jam terasa bergerak lebih lambat ketika tubuh Kim Dokja membumbung tinggi di angkasa, seakan waktu sendiri ingin berkata jika Demon King of Salvation telah berubah menjadi cahaya dan tak terikat dengan waktu yang ada di demon realm.

Ketika Kim Dokja sampai di area dekat tubuh Indescribable Distance, petir mulai menyambar silih berganti. Beberapa petir menyambar dengan cepat dan kabut yang mendekat dari arah ufuk berhenti untuk sementara waktu.

Semua berhenti bergerak seakan waktu sendirilah yang menghentikan mereka. Semua anggota party menatap langit sambil menahan nafas. Beberapa saat setelahnya waktu di demon realm ke-73 kembali bergerak. Satu menit, dua menit, tiga menit….

Tidak peduli berapa lama waktu berjalan, Kim Dokja tidak pernah kembali. Jung Heewon langsung berteriak. “Kim Dokjaaaaa!!!”

Di saat yang bersamaan, Breaking the Sky Sword Saint dan Kyrgios terlempar ke sebuah dinding. Nafas mereka tersengal dan kaki mereka tidak bisa berdiri dengan tegap.

Kabut kembali menyelimuti demon realm ke-73. Outer god itu memakan semua dari arah ufuk dan terus mendekati dinding kompleks industri. Perlahan, dinding-dinding itu juga menghilang. Orang-orang mulai berteriak.

Pikiran Jung Heewon tidak bisa berhenti berpikir. ‘Dia tidak bisa menghentikannya. Kim Dokja tidak bisa menghentikan outer god itu.’

Kabut mulai menyelimuti seluruh kompleks industri. Beberapa saat setelahnya, Jung Heewon merasa jika tubuhnya dipindahkan ke tempat lain secara paksa.

Yoo Sangah menutup matanya dengan ekspresi menyerah sedangkan Lee Hyunsung terus berteriak sambil menatap langit.

Han Myungoh duduk diam sedangkan Gong Pildu mulai menghancurkan kastil yang dia buat sendiri.

Semua orang memancarkan cahaya putih. Beberapa saat setelah itu, semua orang yang ada di kompleks industri Yoo Joonghyuk – Kim Dokja dipindahkan ke tempat lain secara paksa.

Tidak lama setelah itu, teriakan marah yang terdengar mengerikan muncul dari dalam kabut.

[■■■■ ■■■■■■!]

Kemudian, kegelapan menelan segalanya.

***

Di tengah keributan itu, Yoo Joonghyuk membuka matanya. Ototnya terasa sangat kaku dan tidak bisa digerakkan dengan baik. Sepertinya itu efek dari penggunaan Recovery untuk lukanya yang terlalu parah.

Dia melihat atap yang ada di atasnya dan langsung menarik nafas untuk menenangkan diri. Setelah itu dia mengingat apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Mereka berada di skenario Demon King Selection. Dia menolak untuk melakukan regresi. Dia bertarung bersama Kim Dokja dan berhasil menang dari Surya. Perlahan, kekuatan kembali memenuhi tubuhnya.

Mereka menang. Mereka sudah menang.

Energi sihir mulai bergerak di sekujur tubuh Yoo Joonghyuk dan hal itu membuat kepalanya sedikit berdenyut. Perlahan indranya kembali bekerja dengan baik. Dia mengedipkan matanya beberapa kali sampai dia bisa melihat sekelilingnya dengan lebih jelas.

Sekarang Yoo Joonghyuk berada di sebuah kamar rumah sakit. Dia bisa merasakan kasur empuk yang ada dibawahnya dan juga sebuah benda keras yang menyentuh tangan kanannya

Yoo Joonghyuk mendudukkan dirinya sambil mengerang kesakitan. Setelah itu dia melihat jika sebuah jam saku melilit erat disana. Saat dia memperhatikan dengan lebih seksama, jarum jam itu bergerak seirama dengan detak jantungnya. Yoo Joonghyuk terus menatap jam itu dengan wajah serius.

Sekilas, Yoo Joonghyuk juga bisa melihat cahaya matahari dari luar jendela. Anehnya, cahaya matahari itu terlalu terang untuk ukuran demon world.

Yoo Joonghyuk menurunkan kakinya dari kasur dan berdiri perlahan, setelah itu dia berjalan ke arah jendela. Di balik dinding kompleks industri yang sudah runtuh, dia melihat pemandangan aneh yang cukup familiar. Di sana ada patung Admiral Yi Sunsin yang sudah roboh dan reruntuhan Istana Gyeongbok. Yoo Joonghyuk juga bisa melihat asap yang muncul dari reruntuhan bangunan di Gwanghwamun.

Ini Seoul.

Yoo Joonghyuk menoleh sedikit dan melihat anggota party nya sedang duduk di luar kamarnya. Dia merasa bingung saat melihat kondisi mereka.

Kenapa…. Mereka ada di Seoul? Bukankah seharusnya mereka ada di demon realm ke-73?

Yoo Joonghyuk melihat mereka dengan tatapan bingung. Beberapa saat kemudian dia menyadari jika ada satu orang yang tidak ada di sana bersama mereka. “…. Kim Dokja?”

Setelah dia menggumamkan nama itu, ada sebuah pesan yang muncul di depannya.

[Cerita ‘Life and Death Companions’ terdiam.]

Yoo Joonghyuk membaca pesan itu dengan wajah kosong. Beberapa saat kemudian dia membaca pesan itu sekali lagi.

‘…. Dia tidak ada disini. Aku tidak bisa melihatnya dimanapun.’

Yoo Joonghyuk menatap langit. Langit yang ada di atasnya sudah cukup terang hingga dia tidak butuh cahaya bintang untuk melihat apa yang terjadi di atas sana. Dia menghitung jumlah bintang lagi dan lagi, akan tetapi dia tidak mengerti. Kenapa dari sekian banyak bintang, dia tidak bisa menemukan bintang milik orang itu?

Yoo Joonghyuk membuka mulutnya seakan ingin mengatakan sesuatu. Kemudian dia menggunakan item yang sudah lama tidak dia gunakan.

[Item: Midday Tryst telah digunakan.]

Sudah lama dia tidak menggunakan item itu untuk mengirim pesan.

[Pesanmu telah dikembalikan.]

Pasti ada error yang terjadi. Yoo Joonghyuk mengirimkan pesan yang sama berulang kali, lagi dan lagi. Dia mengirimnya, lagi, lagi, lagi, dan lagi. Tapi sayang, semua pesan itu kembali lagi padanya. Yoo Joonghyuk menatap semua pesan itu dengan tatapan hampa. Dan pada akhirnya…

[Kau sudah menghabiskan kuota pesan untuk hari ini.]

Beberapa saat kemudian, ada banyak pesan yang muncul dalam layarnya. Yoo Joonghyuk membaca semua pesan itu sambil mendengarkan detak jam saku yang terus ia bawa bersamanya.

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ tidak ada dalam sistem Star Stream.]

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ tidak ada dalam sistem Star Stream.]

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ tidak ada dalam sistem Star Stream.]

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ tidak ada dalam sistem Star Stream.]

.

.

.

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ tidak ada dalam sistem Star Stream.]

 

Chapter 280     Daftar Isi     Chapter 282


Komentar

Postingan Populer