ORV Chapter 142: Episode 28 – The Ultimate Sacrifice (2)

 Dislcaimer: Novel isn't mine

 

Monster memenuhi perbatasan kota Seoul. Mungkin ada gate yang menghubungkan kota Seoul dengan tempat monster-monster itu diciptakan. Jika itu benar-benar terjadi, maka masuk akal kalau jumlah monster-monster itu menjadi semakin banyak.

Dengan kata lain, waktu yang kami miliki mungkin hanya 8 jam saja. Aku harus memancing Nirvana dan membuatnya melawan Yoo Joonghyuk.

 “Kurasa aku bisa melakukannya.”

Aku meninggalkan kelompokku dan memanggil Bihyung melalui saluran komunikasi mereka. Tapi, suara yang muncul adalah suara Youngki.

{Maaf. Bihyung agak sibuk sekarang....}

Bihyung sialan. Sekarang dia malah bersantai setelah dapat promosi? Dasar tidak tahu terima kasih. Aku sudah mencoba menaikkan performanya, tapi dia tidak tahu caranya berterima kasih.

-Ada kotak random dalam skenario baru ini, kan?

{Ya. Kotak itu sudah keluar.}

-Aku ingin 10 kotak.

Kupikir aku bisa mendapatkan kotak-kotak itu dengan mudah, tapi Youngki malah terdengar ragu.

{Kemungkinan kau mendapat item bagus sangat rendah.... Apa itu oke?}

-Tidak apa-apa.

Aku tahu apa yang dikhawatirkan dokkaebi itu. Apa ada orang seperti ini bisa bertahan?

 [Kau sudah membeli 10 Kotak Random Spesial dari Skenario Utama #8!]

 [Kau menghabiskan 30.000 koin.]

-Oke. Terima kasih.

{Ya. Semoga kau mendapat banyak berkah dari cerita ini.}

Suara Youngki menghilang dan 10 kotak bersinar muncul di depanku. Di tengah kotak itu aku bisa melihat tanda tanya yang cukup besar.

Lee Gilyoung bertanya, “Hyung, apa itu yang sering kita lihat di game? Jika kau membukanya, kau bisa mendapat item randon yang bagus...”

Anak-anak lah yang pertama kali menyadarinya.

 “Ya, kau benar.”

 [Kotak random.]

Item judi yang punya kemungkinan rendah mengeluarkan item grade SSS dan senjata dengan skill grade SSS. Ini adalah item yang dibuat dokkaebi untuk menipu para konstelasi. Lalu kenapa aku membeli kotak itu?

 [Konstelasi ‘Maritime War God’ merasa sedikit kecewa padamu.]

 [Konstelasi ‘Maritime War God’ berkata jika rahasia hidup panjang adalah integritas.]

 [Konstelasi ‘Bald General of Justice’ menasehati agar kau berhati-hati dengan barang mewah.]

 [Konstelasi ‘Lady of the Brocade Sleep’ ingin kau memberikan donasi jika kau memiliki koin.]

Wajah Min Jiwon langsung memerah setelah dia melihat pesan dari sponsornya itu.

 “Ma-maafkan aku. Sponsor ku itu agak...”

 “Tidak apa-apa. Sebenarnya ini tidak terlalu mahal. Kalau kau ingin, aku bisa memberimu satu.”

 “Kau benar-benar akan memberikannya padaku? Benarkah?”

 “Ya. kau bisa menyimpan item apapun yang muncul. Tapi aku akan senang jika kau memberikan item sekali pakai yang ikut muncul dengan item utama.”

Sebenarnya aku ingin menjual kotak-kotak ini untuk mendapatkan koin, tapi semua orang yang ada di sini memiliki hubungan yang cukup baik denganku. Lagipula aku juga akan terbantu jika kekuatan tempur mereka ikut meningkat. Karena itu, ini bukan bisnis yang merugikan.

Le Jihye merasa senang karena bisa mendapatkan barang dengan gratis. Dia mengambil salah satu kotak dan berkata, “Wow, karena paman sudah bilang begitu... Aku akan memanfaatkannya dengan baik!”

Setelah itu Gong Pildu dan Lee Gilyoung mengambil masing-masing satu kotak.

 “Hyung, bagaimana jika aku dapat item grade SSS?”

 “Tapi kemungkinannya sangat kecil. Mungkin sekitar 0,00001%.”

 “.... Benarkah?”

 “Ini namanya insting bisnis. Anggap saja ini hiburan untuk kita.”

Yoo Joonghyuk menatapku tajam dan berkata, “Kim Dokja. Apa kau pikir item yang akan muncul akan membantuku mengalahkan Nirvana?”

 “Yah, bukannya itu mirip?”

 “.... Itu rencana menyedihkan.”

Tapi Yoo Joonghyuk juga mengambil satu kotak random itu...

Akhirnya. Shin Yoosung adalah orang terakhir yang mengambil kotak.

 “Aku akan memberimu2 kotak.”

Mata Shin Yoosung membelalak karena kaget. “Benarkah?”

“Ya.”

Shin Yoosung merasa ragu selama beberapa saat, tapi akhirnya dia mengambil 2 kotak dariku. Entah kenapa, aku merasa jika ekspresinya sedikit aneh. Ternyata gadis itu sedang menangis.

 “Apa aku boleh mendapatkan hadiah seperti ini...”

Shin Yoosung yang dulu muncul di kepalaku. Mungkin ini adalah hadiah pertama yang diterima sejak dia lahir.

Ada banyak orang dengan masa lalu seperti ini di novel Cara Bertahan Hidup. Kesenangan orang lain ada karena ketidakbahagiaan orang lain.

Aku menyerahkan 2 kotak pada Shin Yoosung yang sedang mengusap air matanya. “Ambillah. Kau adalah inkarnasi ku. Alasan itu sudah cukup.”

Aku menyesal karena tidak bisa menjaganya dengan terlalu baik. Tapi aku lega saat melihat wajah si gadis yang terlihat bahagia. Aku belum bisa disebut sebagai ‘konstelasi’, karena itu aku tidak bisa memberikan stigma pada Shin Yoosung.

Apa merawat gadis ini adalah pilihan yang tepat? Mungkin gadis ini akan merasa tidak bahagia karena perbuatanku. Mulai sekarang aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, aku akan melakukan semua yang kubisa untuk melindungi gadis ini.

 “Kalau begitu ayo buka kotaknya. Anggap saja ini hadiah natal.”

Mereka semua mengangguk dan membuka kotak yang ada di tangan masing-masing.

 [Kotak random spesial dari skenario utama ke-8 sudah dibuka!]

 [Kau mendapatkan 2 Ellain Forest Essence.]

 [1 Fairly Usable Pair of Boots (E) berhasil didapatkan!]

 [Item sekali pakai lainnya berhasil didapatkan.]

... Ini dia. Item yang muncul hanya item grade E dan item sekali pakai. Hal yang sama juga terjadi pada anggota kelompokku. Yah, aku sudah menduganya. Namanya juga kotak random...

 [Selamat! Seseorang berhasil mendapatkan kemungkinan 0,00001%!]

Kembang api muncul di langit. Aku berbalik dan menatap wajah Shin Yoosung.

.... Jangan bilang.... Benarkah?

 “Pa-paman?”

Buah kecil yang ada di tangan Shin Yoosung bersinar terang. Aku berjalan mendekat untuk melihat item itu dengan lebih jelas. Ya Tuhan, apa benar itu yang Shin Yoosung dapatkan?

.... Kenapa inkarnasi ku sangat beruntung?

Yoo Joonghyuk yang melihatnya juga terlihat kaget. “Kau mendapatkan item yang bagus.

Item grade SSS. Ancient Beast’s Fruit.

Diantara semua item grade SSS yang memiliki kemungkinan muncul sebesar 0,00001$ itu, yang memiliki kemungkinan paling kecil untuk muncul adalah Ancient Beast’s Fruit. Itu adalah item sekali pakai, tapi nilainya sama dengan item grade SSS lainnya.

 “Jika kau memberikan buah ini pada monster yang tidak bisa kau jinakkan, maka kau bisa melakukannya dengan mudah. Selamat. Simpan dan gunakan di waktu yang tepat.”

Tidak ada item yang lebih bagi Shin Yoosung yang menggunakan skill Taming. Jika item ini digunakan pada monster yang bisa berevolusi menjadi grade 1, Shin Yoosung mungkin bisa menjadi lebih kuat dari Shin Yoosung ke-41. Gadis itu melihatku dengan mata berkaca-kaca.

 “Paman, ini hebat... Tapi apa ini hanya bisa digunakan pada monster?”

 “Mungkin. Kenapa?”

 “.... Tidak apa-apa.” Wajah Shin Yoosung mulai memerah dan dia memalingkan wajahnya dariku.

Lee Gilyoung yang melihat pun berlari ke arah Shin Yoosung dan berkata, “Hei, apa kau tidak mau memberikannya padaku? Aku akan memberimu Titano ku.”

 “Aku benci serangga.”

Lee Jihye hanya menatap dengan wajah iri. “Paman, kenapa kau melakukan ini? Apa kau benar-benar ingin merubah mood kami?”

 “Tentu saja tidak. Berikan item sekali pakai yang keluar dari kotak.”

Sejak awal aku memang mengincar item sekali pakai yang keluar dari kotak random.

[Loudspeaker (Dome Channels) x 4 berhasil didapatkan!]

[Loudspeaker (General Channels) x 4 berhasil didapatkan!]

[Loudspeaker (Area Only) x 2 berhasil didapatkan!]

Yoo Joonghyuk menyipitkan matanya, “Aku tahu apa yang ingin kau lakukan.

[Loudspeaker.]

Itu adalah item sekali pakai yang bisa mengirimkan pesan ke channel tertentu atau ke seluruh area, tergantung pada opsinya.

 “Tapi, kurasa dia tidak akan datang hanya dengan beberapa pengumuman...”

Aku berkata pada Yoo Joonghyuk, “Yang penting adalah apa yang kau sampaikan.”

Aku menggunakan loudspeaker dan memulai rencanaku. Aku mulai menuliskan cerita yang bisa menarik perhatian Nirvana.

***

Saat ini, Nirvana ada di sebuah gereja yang dia buat menjadi sebuah markas sementara. Nirvana menutup mata di depan patung Avalokiteśvara yang sedang menatapnya.

Jangan selalu menatap masa lalu atau menatap masa depan. Masa lalu sudah menghilang dan masa lalu belum mendatangimu.

Nirvana mengingat semua 3 frasa itu, tapi doktrin itu tidak disebarkan dengan kata-kata. Keringat menutupi dahinya. Percikan cahaya muncul di sekeliling tubuhnya. Beberapa saat kemudian, matanya berubah menjadi putih dan sebuah pesan muncul di depannya.

 [Kau berhasil mempelajari skill baru!]

Nirvana membuka matanya. “.... Ini tidak masuk akal.”

Stigmanya—Succession—memerlukan probabilitas untuk diaktifkan. Karena itu dia tidak bisa menggunakannya tanpa mengkonsumsi ‘cerita’ yang sudah dia kumpulkan melalui semua reinkarnasinya karena hanya dengan itulah dia bisa mendapatkan probabilitas tambahan.

 ‘Aku kehilangan terlalu banyak cerita.’

Masa lalunya sudah menghilang, tapi Nirvana bisa mendapatkan ketenangannya dengan cukup mudah. Ada beberapa yang harus dia korbankan agar dia bisa hidup di masa kini.

Dia berusaha beradaptasi dengan energi yang baru saja dia dapatkan, dan lalu dia berjalan ke dalam gereja. Dia turun ke ruang bawah tanah setelah melewati koridor panjang. Beberapa saat kemudian, ada sebuah cahaya yang muncul.

Nirvana memasuki sebuah ruangan yang ditutup oleh 2 pintu besar. Ada sebuah meja bergaya klasik di dalamnya. Suasana ruangan itu terasa hangat dan nyaman.

 “Aku sudah membuatmu menunggu. Bagaimana jika kita mulai sesi hari ini?”

Ada 2 wanita yang duduk di depan meja itu. mereka adalah King Wanderer yang menghilang—Lee Sookyung dan Yoo Sangah. Mata Yoo Sangah membelalak lebar saat dia menatap ke arah langit-langit. Lee Sookyung bertanya.

 “Kapan kau akan melepaskan wanita ini dari skillmu?”

[Thought Infection.]

Seminggu telah berlalu, tapi Yoo Sangah masih tetap melawan. Nirvana tertawa.

 “Aku tidak akan melepaskannya. Kau harus menanganinya sendiri.” Apa yang terjadi pada mereka berdua sangat menyenangkan di mata Nirvana. “Itu hal bodoh. Dia terus bertahan padahal dia hanya perlu hidup di masa kini.”

 “Nilai dari masa lalu itu sangat berbeda bagi mereka yang bernyawa pendek.”

 “Karena nyawa pendek itulah kau harus lebih menghargai masa kini. Kau diberkahi dengan kematian, tapi kau tidak tahu seberapa besar nilainya.”

 “Jangan menilai masa sekarang seseorang seenak hatimu. Dia sudah cukup hidup di masa ‘sekarang’. Kau lah yang tidak mengerti nilai masa sekarang karena kau terus bereinkarnasi lagi dan lagi.”

 “Jangan lupa. Aku membiarkanmu hidup karena ceritamu yang berharga.”

Wajah Lee Sookyung mengendur meski dia baru saja menerima ancaman itu. Bisa dibilang dia mirip seperti Scheherazade dari cerita 1001 malam.

Perlahan, Nirvana menarik sebuah kursi dan duduk di atasnya. Dia memberi perintah. “Katakan informasi yang kuinginkan.”

 “Apa yang kau inginkan?”

 “Informasi tentang inkarnasi Kim Dokja.”

Senyum Lee Sookyung berubah kaku. “Aku tidak tahu siapa itu.”

 “Tidak usah berbohong. Aku sudah tahu kalau dia adalah anakmu. Si ‘netral itu yang memberitahuku.”

 “.... Dia dan aku berpisah saat dia masih kecil. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan untuk bertahan hidup.”

 “Kalau begitu aku akan melihatnya sendiri.”

Roda besar muncul di belakang Nirvana. Di dalam roda kehidupan itu, ribuan tangan Avalokiteśvara mulai muncul dan mencoba meraih Lee Sookyung.

Tangan-tangan raksasa itu menutupi kepala Lee Sookyung. Wanita itu menatap tangan-tangan itu dengan tajam. Sudah jelas jika dia tidak menyukainya.

Nirvana kembali mengancam. “Buka ingatanmu atau wanita di sebelahmu mati.”

 “Ancamanmu sangat kekanakan.”

 “Dan kau menyerah karena ancaman kekanakan ini. Itulah manusia.”

Lee Sookyung menatap mata Yoo Sangah yang terbuka lebar dan kemudian menghela nafas. “.... Lakukan sesukamu.”

 [Skill eksklusif Origin of Principle and Secondary Causes Lv. 6 telah diaktifkan.]

Tangan Avalokiteśvara mencengkeram kepala Lee Sookyung dengan sangat erat. Perlahan, cerita milik wanita itu mulai mengalir dan menyatu dengan cerita Nirvana. Ada perasaan menjadi ‘satu’ di sana. Dia benar-benar epicurean dari Star Stream.

 “Ini menakjubkan. Bagaimana manusia sepertimu bisa memiliki informasi tersembunyi dari masa depan?”

Lee Sookyung mati-matian melindungi ingatan itu, tapi kepingan-kepingan masa depan yang dia dapatkan dari Kim Dokja tidak bisa melawan aliran Origin of Principle and Secondary Causes. Semuanya telah disedot oleh Nirvana.

 “Menarik. Jadi inilah inti dari Kim Dokja.”

“…”

 “Kau ibu yang menyedihkan. Kau berbohong pada anakmu. Kau menipunya dengan dogma mu sendiri.”

Kemarahan yang amat sangat muncul di wajah Lee Sookyung. Dia berkata, “Kau tidak akan bisa menang melawan anak itu.”

 “.... Kuakui dia adalah inkarnasi yang menarik.”

Kim Dokja adalah salah satu inkarnasi yang bisa memaksa Nirvana menggunakan Succession. Tapi dia cuma manusia. Beberapa saat kemudian ada sebuah pesan yang muncul.

 [Mengajukan tantangan duel pada pimpinan Salvation Church—Nirvana Moebius.]

Nirvana sangat kaget saat melihat pesan itu. Yang barusan menggunakan loudspeaker adalah Kim Dokja.

Lee Sookyung berbicara seakan dia sudah menunggu momen ini. “Anak itu kuat dan bijaksana. Dia tahu apa yang dia butuhkan dan apa yang bisa dia lakukan.”

 [Tempat duel kita adalah Gwanghwamun jam 2 siang, hari ini. Orang yang akan melawanmu adalah Supreme King Yoo Joonghyuk. Kalian sebagai 2 orang terkuat di Seoul akan bertarung untuk melindungi dome Seoul. Jika kau benar-benar ingin hidup di masa kini, jangan lari dari duel ini.]

Menggunakan ‘masa kini’ sebagai alasan? Itu adalah pertarungan yang tidak bisa dihindari olehnya—‘penyelamat’ yang sebenarnya. Terlebih lagi Kim Dokja sangat cerdas karena menggunakan loudspeaker untuk mengumumkannya. Jika Nirvana menghindari duel ini, dia akan menerima hinaan dari seluruh inkarnasi yang ada di dome Soul, tidak terkecuali anggota Salvation. Tapi dia akan tetap pergi meski itu adalah perangkap. Nirvana tertawa.

 “Provokasi ini lumayan juga. Lalu apa yang harus kulakukan? Yah, tujuanku bukan menyelesaikan skenario ini. Tujuanku adalah....”

 [Tentu saja, rencana besarmu tidak berpengaruh pada duel ini. Tapi...]

Nirvana terlihat tegang saat menunggu pesan Kim Dokja yang selanjutnya.

 [Jika kau datang sekarang, aku bisa memberimu kesempatan untuk menjadi satu dengan Yoo Joonghyuk.]

Nirvana sangat kaget hingga dia melepaskan Origin of Principle and Secondary Causes dari Lee Sookyung. Tubuhnya gemetar hebat karena marah. Perasaan malu yang tidak bisa digambarkan mulai menyeruak keluar dan dia menggigit bibirnya.

Lee Sookyung merasakan aura Nirvana dari benang yang menghubungkan mereka berdua. Itu adalah keinginan kuat untuk bersatu dengan sebuah cerita yang lebih besar.

Lee Sookyung tertawa saat merasakan keinginan itu. “Sudah kubilang kau akan kalah.”

***

 [Baiklah.]

Jawaban Nirvana sangat singkat. Kelompokku hanya menatap pesan itu dengan wajah datar seakan mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Aku berdiri dan memijak pelipisku.

 “Dokja-ssi, bagaimana... Tidak. Apa kau baik-baik saja?”

Min Jiwon terlihat khawatir saat melihat luka lebam di mata kiriku.it adalah bekas yang diberikan Yoo Joonghyuk karena aku sudah menjual namanya. Aku mengusap mata kiriku dan bertanya, “Apa bajingan itu sudah berangkat?”

Aku bahkan sempat tidak sadarkan diri. Sial. Kekuatan protagonis memang sangat kuat.

 “Dia pergi setelah mendengar jawabannya.”

 “Kalau begitu kita juga akan pergi.”

Wajah Lee Gilyoung yang awalnya manyun sekarang terlihat bersemangat. “Dokja-hyung, aku senang kita bisa bertarung bersama kali ini.”

“Ya.”

Aku tidak bisa tertawa. Nirvana pasti akan mendapatkan skill baru dan dia tidak akan bisa dikalahkan dengan mudah. Tentu, Yoo Joonghyuk juga tidak mudah diprediksi. Dan faktanya aku tidak tertarik dengan pertarungan mereka berdua.

Masalah utamanya adalah pesan yang muncul di depanku.

 [Saat ini kau adalah inkarnasi terkuat di Seoul.]

.... Sekarang, apa yang harus kulakukan?

 

Chapter 141     Daftar Isi     Chapter 143


Komentar

Postingan Populer