ORV Chapter 316: Episode 60 -Taste of Ruin (1)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
< Da sar a neh. >
Sepertinya Fourth Wall mengenal dinding milik Metatron. Ini
juga sedikit dijelaskan dalam novel Cara Bertahan Hidup. Sama seperti Unidentified
Wall milik Jang Hayoung, dinding milik Metatron memiliki kekuatan yang kuat,
namun asal usulnya masih belum diketahui.
[Wall Dividing Good and Evil mengukur kebaikan dan
kejahatanmu.]
[Fourth Wall mendengus.]
[Wall Dividing Good and Evil kebingungan menilai
eksistensimu.]
Wall Dividing Good and Evil adalah standar yang membagi
kebaikan dan keburukan yang ada di dunia ini. Kekuatan untuk menentukan baik
dan buruk dalam Star Stream merespon keraguan rasional dari Metatron. Jika
sebuah skill/atribut membranding seseorang sebagai sosok jahat, maka konstelasi
yang ada dalam sistem kebaikan absolut memiliki hak untuk melakukan voting pada
keputusan itu dan hasilnya akan langsung diterapkan dalam kehidupan nyata. Judgment
Time milik Jung Heewon adalah salah satu contoh dari kekuatan yang berbagi
probabilitas dengan dinding itu.
“Kenapa kau bingung? Ini bukan kali pertama kau bertemu
dengan pemilik dinding, kan.”
“Aku tidak tahu kenapa kau tiba-tiba menunjukkannya padaku. Apa
kau akan memasukkanku ke dalam kategori ‘orang jahat’? Aku tahu kalian belum
memutuskannya.”
“Kurasa tidak begitu. Seperti yang kau katakan tadi, kau
berguna untuk kami.”
Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Metatron.
Tapi ada satu hal yang pasti. Dia ingin menggunakanku untuk bersiap menghadapi
kemungkinan kehancuran Eden di masa depan.
“Dinding di mana semua ■■
ditulis. Kau pasti sudah membaca kehancuran Eden di sana, bukan?”
Aku terkejut saat mendengarnya. Metatron yang ada di depanku
terasa berbeda dari Metatron yang kukenal. Dia tahu eksistensi novel Cara
Bertahan Hidup. Dia juga menyebut dinding itu dengan nama ‘Last Wall’. Saat aku
ingin menjawab pertanyaannya, Fourth Wall berkata.
< Kim Dok ja, jang an bi ca ra o mong ko song. >
Aku langsung menutup mulutku. Metatron berkata, “Sepertinya
dinding itu mencegahmu mengatakan apa-apa. Dia memang layak menjadi fragmen
terbesar dari Last Wall.”
“Apa kau tahu apa itu Last Wall?”
Metatron menunjukkan ekspresi yang sulit dijelaskan. Dia
bertanya,
“Apa kau bertanya karena penasaran? Atau mungkin kau
punya tujuan lain?”
Aku menatap mata Metatron tanpa mengatakan apa-apa. Metatron
tersenyum kecut, “… Oke. Bagaimana kalau kita matikan dulu channelnya?
Mereka pasti sudah melihat banyak hal di Eden.”
Detik berikutnya, ada banyak pesan tidak langsung yang
muncul dari langit.
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menggaruk
kepalanya.]
[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ mengeluarkan
cahaya dari ujung jarinya.]
[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ terkesan dengan
pemandangan surgawi.]
[Beberapa konstelasi senang dengan tur Eden!]
[50.000 koin berhasil di dapatkan.]
Sama seperti Underworld, ada banyak konstelasi yang
penasaran dengan Eden. Biyoo mengeluarkan suara dan langsung menutup
channelnya.
Metatron menyentuh sebuah tumpukan buku yang cukup tebal dan
kemudian berkata, “Last Wall adalah dinding yang tersusun dari esensi dunia
ini. Dinding itu sudah ada sejak dahulu kala dan kemudian hancur. Dari sana
muncullah banyak kepingan-kepingan dinding seperti milik kita.”
Metatron menyentuh sebuah buku yang terlihat sangat tua
hingga aku berpikir jika buku itu akan langsung hancur jika ada seseorang yang
menyentuhnya.
“Wall Dividing Good and Evil adalah salah satu dari
fragmen dinding itu.”
“Ada berapa banyak fragmen yang dimiliki dinding itu?”
“Aku tidak tahu pastinya. Aku juga tidak mendengar
apa-apa dari ’dia’. Hanya saja…”
Siapa yang dimaksud ‘dia’ oleh Metatron? Ah, tapi sepertinya
aku tidak perlu bertanya. Di Eden ini hanya ada satu sosok yang dipanggil
dengan sebutan ‘dia’.
Metatron melanjutkan penjelasannya. “Semua dinding
memiliki kemampuan yang berbeda. Beberapa dinding bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk, sedangkan dinding lain bisa mengontrol jalur komunikasi.
Beberapa dinding juga bisa merubah masa depan yang diberikan kepada sebuah
dunia.”
Metatron menatapku dan berkata dengan nada serius. “Kupikir
kau adalah kunci untuk mengubah ‘setting’ kehancuran itu.”
Ekspektasi Metatron padaku membuatku merasa terbebani. Aku
sengaja meresponnya dengan nada percaya diri. “Scribe, kau pasti sedang membuat
cerita ‘A Single Story’.”
“… Ya.”
“Saat ini aku hanyalah seorang pendatang baru yang baru saja
menyelesaikan fase ‘suksesi’. Kau pikir aku bisa melakukannya?”
“Tidak ada yang tahu cerita mana yang akan dipilih di
akhir perjalanan ini.”
Metatron mengalihkan tatapannya ke taman yang ada di balik
jendela. Sinar matahari menyinari wajah tampan milik malaikat itu sehingga sebagian
wajah Metatron ditutupi oleh bayangan sedangkan sebagian yang lain terlihat
sangat jelas dalam balutan cahaya matahari. Dalam kondisi seperti itu, wajah
Metatron terlihat terdistorsi.
“Kami hanya bisa memilih cara berdoa yang tepat dari
kategori yang kami mengerti.”
Mungkin itu adalah cerita yang sedang dipikirkan Metatron.
Aku menatapnya selama beberapa detik dan mulai membuka mulutku. Ini adalah
waktu untuk masuk ke dalam poin utamanya. “Aku tidak peduli dengan cara seperti
apa kau akan memanfaatkanku. Sebagai gantinya ada satu syarat yang kuminta.”
“Kau datang kemari untuk menyelamatkan inkarnasi Yoo
Sangah.”
Untung dia cepat tanggap. Metatron sepertinya sudah
mengetahui kondisi Yoo Sangah melalui siaran Star Stream.
“Flow of consciousness adalah penyakit yang berbahaya,
menggunakan probabilitas tanpa dibatasi juga akan menyebabkan penyakit ini
menjadi semakin parah. Mereka akan terbawa arus dari cerita-cerita yang sudah
ada.”
“Is there no solution?”
“Apa tidak ada cara untuk menyembuhkannya?”
“Tentu ada. Jika kau percaya dan mempraktekkan firman
yang agung seperti archangel lain yang ada di taman…”
“Kalau itu artinya aku harus bergabung dengan Eden… Itu
tidak mungkin.”
“Untuk saat ini cara terbaik adalah memperkuat tubuh
inkarnasi hingga ke titik batas untuk memperlambat penyakitnya. Sebaiknya kau
mendapatkan beberapa item untuk melakukannya. Tapi kau tidak bisa menggunakan
item seperti Great Return Pill yang dibuat oleh manusia dari Murim. Sebaiknya
kau menggunakan star fruit atau star fluid yang berisi keajaiban sebuah cerita
raksasa.”
Star fruits dan star fluids…
Metatron yang sepertinya bisa membaca pikiranku pun
tersenyum.
“Eden memiliki sedikit sisa dari nektar star fruit,
sayangnya aku tidak bisa memberikannya padamu. Star fruit dari Eden sedikit
spesial.”
Aku sudah tahu itu. Tidak ada seorangpun dari Bumi yang
tidak tahu identitas sebenarnya dari star fruit Eden. “… Ya, aku tidak mungkin
menggunakan itu.”
Aku sedikit kecewa setelah mendengar penjelasan Metatron.
Kukira Eden bisa menyembuhkan Yoo Sangah, tapi sepertinya harapanku agak
berlebihan. Metatron menambahkan, “Maksudku, kau tidak akan menemukan cara
itu di Eden.”
Pintu kantor Metatron tiba-tiba terbuka dan ada seorang
laki-laki yang masuk ke dalam sambil menabrak beberapa tumpukan buku. Saat aku
melihat sosok yang muncul dari balik tumpukan buku, aku langsung mengaktifkan
statusku.
“Sudah lama tidak bertemu, Demon King of Salvation.”
***
Jung Heewon sekarang sedang berjalan-jalan di Eden.
Kebanyakan malaikat bersikap ramah padanya, bahkan ada beberapa yang bertanya
kepadanya. Meski kebanyakan pertanyaan itu berkisar pada Kim Dokja dan Yoo
Joonghyuk, Jung Heewon merasa jika itu sesuatu yang lumrah. Apalagi dua orang
itu adalah sosok paling populer di Semenanjung Korea.
Selama perjalanan ini ada beberapa hal yang mengganggunya,
yang paling mencolok adalah sponsornya yang terlihat seakan telah kehilangan
jiwanya.
“Uriel.”
“Ya, Heewon.”
“Aku mengerti.”
“Ya, Heewon.”
“Kau tidak mendengarkan ucapanku, kan?”
“Ya Heewon…. Eh?”
Uriel yang kaget langsung bolak-balik melirik daftar
peringkat yang dibawa Jung Heewon dan istana yang berada tidak jauh dari
mereka.
“A-ah itu… kau benar. Aku sedang menjelaskan susunan para
malaikat ya. Jadi peringkat kami…”
“Jika kau merasa khawatir, kenapa tidak pergi dan melihatnya
sendiri?”
Yang dimaksud Jung Heewon adalah Jika Uriel ingin bertemu
dengan Kim Dokja, kenapa dia tidak pergi ke kantor Metatron dan pergi menemui laki-laki
itu.
“I-itu… Tidak. Aku harus bisa memisahkan tugas dan
hobiku….”
“Kau bisa memberikan penjelasan setelah menemuinya. Kim
Dokja pasti merasa sangat berterima kasih jika kau pergi menemuinya.”
Jung Heewon melihat sosok Demon-like Judge of Fire yang
biasanya terlihat gahar dan menakutkan, sekarang tersipu malu dan tertawa bak
gadis remaja yang sedang kasmaran. Uriel adalah sponsor yang sulit untuk
dibenci. Uriel menyentuh antingnya sambil menggigit bibirnya. Beberapa saat
kemudian dia bertanya, “…. Apa aku boleh pergi menemui Kim Dokja?”
“Tentu saja.”
Ekspresi Uriel menjadi semakin sumringah saat dia
mendapatkan permisi dari Jung Heewon. Detik berikutnya, Uriel tersentak dan
wajahnya menjadi sedih.
“Tidak. Aku tidak bisa melakukannya.”
“Kenapa?”
“Itu…”
Uriel memutar matanya dan memainkan jarinya. Dia terlihat
sangat imut hingga membuat Jung Heewon tertawa. Di mata wanita itu, Uriel
terlihat seperti seorang kakak. Jung Heewon menatap Uriel yang terlihat sedih
dan berkata, “Jika kau menyukai Dokja-ssi sampai sebegitunya, pergi saja dan temui
dia. Kenapa malah ragu-ragu di tempat seperti ini?”
Uriel tersipu saat mendengar pertanyaan Jung Heewon. Dia
membuat gerakan-gerakan tidak jelas dan kemudian menundukkan kepala sambil
menghela nafas.
“Tapi aku malu.”
“Kenapa malu? Bukannya kau sering mengiriminya pesan?”
“Mengirim surat penggemar berbeda jauh dengan berbicara
langsung dengan idolamu.”
“Tapi, kau pernah bertemu dengannya kan? Di jamuan apalah
itu.”
“Saat itu aku hanya menggunakan tubuh inkarnasi. Sekarang
tidak begitu. Mudahnya, ini seperti bertemu dengannya di game online vs kopi
darat.”
Sungguh analogi yang sangat lugas dari seorang konstelasi.
“Aku tidak bermaksud menganggap seluruh waktu yang kuhabiskan
bersamamu seperti bermain game!! Aku cuma membuat pengandaian saja…”
Jung Heewon tersenyum saat melihat Uriel yang terbata-bata.
Mungkin inilah perbedaan yang dimiliki sponsornya jika dibandingkan dengan
konstelasi lain. Dan mungkin ini juga adalah alasan kenapa Kim Dokja tidak
sebegitu menjaga jarak dari Uriel.
Saat Jung Heewon ingin memberikan respon pada perkataan
Uriel, bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Perasaan tidak enak mulai menjalar ke
seluruh punggungnya. Di kejauhan, seseorang sedang berjalan di koridor yang
menuju kantor Scribe Eden—dengan kata lain dia menuju tempat Kim Dokja berada. ‘Status’
yang dipancarkan sosok itu sangat kuat dan Jung Heewon langsung mengenali identitasnya.
“Uriel! Konstelasi itu…!”
Jung Heewon tahu siapa dia. Tidak mungkin dia tidak tahu.
Sosok itu adalah penyebab terjadinya mimpi buruk selama skenario Demon King
Selection berjalan. Dia menoleh ke arah Uriel yang sedang menatapnya balik
dengan ekspresi serius.
“Aku ingin pergi melihat.”
Uriel menganggukkan kepalanya.
***
Suara kereta raksasa yang keluar dari jalurnya terngiang di
telingaku. Ingatan mengenai pertempuran di Demon Realm ke-73 pun kembali muncul
di permukaan. Meskipun begitu aku mencoba menenangkan diriku. Ini adalah Eden….
Konstelasi itu tidak mungkin menyerangku di sini. Meski begitu insting dan
tubuhku masih mengingat dengan jelas betapa kuat dan ngerinya sosok yang sekarang
sedang berdiri di depanku ini.
Suara sosok itu terdengar sangat jelas dan membakar, mirip
seperti sinar matahari. “Kau tidak sesopan yang kukira. Apa kau masih
mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu?”
“Aku akan menabrakkan kepalaku ke Star Stream jika aku
sampai melupakannya.”
“Padahal kau sudah menjadi konstelasi, tapi sepertinya
kau belum bisa melepaskan mentalitas seorang manusia. Konstelasi tidak akan tenggelam
dalam sejarah remeh semacam itu.”
Sosok itu memiliki empat lengan dan tiga mata. Padahal mata
ketiga yang ada di dahinya menatapku dengan lembut, akan tetapi ingatan
mengenai pertempuran yang terjadi di Demon Realm ke-73 masih membuatku
merinding.
“Surya, apa perburuan iblisnya berlangsung dengan lancar?”
Metatron berkata dan Surya berjalan melewatiku seakan tidak memedulikan
keberadaanku. Kepala beberapa grand duke demon menggantung di pinggangnya. Surya
mengangkat kepala-kepala itu dan meletakkannya di meja Metatron.
Metatron memeriksa kondisi kepala-kepala itu dan berkata, “Hadiahnya
akan dikirim melalui nebulamu.”
Mungkin Surya menerima sebuah sub-skenario melalui Eden.
Sama seperti Michael dan Uriel, Supreme God of Light juga menjadi momok
mengerikan bagi para iblis.
“Tidak. Aku ingin hadiahnya sekarang. Belakangan ini, hubunganku
dengan nebulaku tidak begitu bagus.”
Surya melirikku ketika dia berkata seperti itu. Metatron
menjawab, “Kalau begitu datanglah ke Eden…”
“Berhenti bercanda seperti itu. Kesepakatan kita sudah
berakhir, aku akan pergi.”
Surya berjalan menuju pintu keluar dan Metatron hanya
menatap kepergiannya sambil tersenyum tipis. Aku sedikit kaget ketika melihat
interaksi antara mereka berdua. Awalnya aku merasa was-was saat melihat
kedatangan Surya, tapi sepertinya kedatangannya kemari bukan karena aku.
Beberapa saat kemudian Surya berhenti tepat di depan pintu. Dia berkata tanpa
membalikkan badannya.
“Demon King of Salvation, kudengar salah satu temanmu
menderita penyakit yang tidak biasa.” Setelah itu dia berbalik dan
menatapku. “Jika kau mau, aku bisa membantumu.”
Di saat yang sama, sepenggal informasi dari novel Cara
Bertahan Hidup melintas dalam kepalaku.
< Surya adalah salah satu dari delapan Lokapala
Vedas. >
< Dia dan Lokapala lainnya adalah sumber dari star
fluid yang ada di Vedas—namanya Soma. >
Star fluid milik Vedas—Soma. Item itu pasti bisa
meningkatkan kondisi Yoo Sangah. Aku melirik Metatron. Malaikat itu hanya
tersenyum ketika melihat perubahan ekspresi di wajahku.
Scribe Eden sudah tahu sejak awal jika Surya akan datang
hari ini. Tapi entah kenapa ahli strategi sepertinya tidak bisa mencegah
kehancuran Eden…. Di sini lah aku sadar, nasib yang sudah tertera di Star
Stream memang sangat kejam.
Aku bertanya tanpa menatap Surya, “Apa yang kau inginkan?”
Soma adalah minuman yang hanya bisa dinikmati oleh dewa-dewa
tertentu dalam nebula Vedas. Surya tidak akan memberiku item seberharga itu
tanpa bayaran sepeser pun. Supreme God of Light kemudian berbalik. Sebuah
senyum licik mirip seperti senyum iblis menghiasi wajahnya.
“Aku ingin Olympus hancur lebur.”
Chapter 315 Daftar Isi Chapter 317
Komentar
Posting Komentar