Akhir Gintama

akhirnya manga Gintama tamat. Tamat yang sebenar-benarnya dan bukan lagi tipu-tipu.

Apakah 20-an chapter terakhir itu bakal dijadiin anime ato nggak... mungkin movie gitu... entahlah. Tapi ya, karena tinggal sedikit lagi kalau nggak dijadiin animasi rasanya sanyang banget.

Arc terakhir Gintama menceritakan pertempuran besar yang terjadi di bumi antara Yorozuya dan kawan-kawan melawan pasukan pembebasan altana dan Utsuro yang menjadi dalang dibalik semuanya.

pertempuran terjadi di 2 tempat. Yang pertama adalah di Kabukicho dan yang kedua ada di luar angkasa, tepatnya di kapal induk milik pangeran Enshou [Ame no Tori Fune] dan sekitarnya.

Tentara pembebas altana yang dipimpin oleh Enshou bermaksud untuk membebaskan bumi dari cengkraman Tendoshuu. Alasan mereka melakukan pertempuran ini karena menurut mereka para Tendoshuu telah menghancurkan portal altana di planet-planet lain, salah satunya adalah planet tempat Enshou berasal. Enshou dan para Amanto lainnya yang tidak ingin kehilangan altana pun memulai perang untuk mengalahkan Tendoshuu, dan bumi [Edo] adalah salah satu markas milik Tendoshuu.

Para tentara pembebas Altana pun mulai berdatangan ke Edo. Mereka adalah orang-orang sok berkuasa yang menindas rakyat Edo untuk memberikan mereka semua kebutuhan perang dengan alasan bahwa mereka akan membantu rakyat Edo untuk lepas dari cengkraman Tendoshuu, jika ada yang tidak menuruti perkataan dan perintah mereka maka orang itu akan dianggap bersekongkol dengan Tendoshuu.

Kabukicho pun tidak ketinggalan. Para tentara itu mulai memporak-porandakan toko-toko dan rumah-rumah yang ada di kabukicho, tidak terkecuali markas Yorozuya dan kedai milik bu Otose. Saat keadaan mulai memburuk, Gin-chan dan yang lainnya pun datang dan mulai melakukan perlawanan pada para tentara.

Perlawanan mereka tidak sendirian. Shinsengumi dan pawang mereka, Matsudaira pun hadir memeriahkan suasana dengan semua kegilaan para anggotanya. Mulai dari tingkah Okita dan Hijikata yang absurd, hingga transformasi Kondo dan Yamazaki. Tidah hanya di bumi, di luar angkasa Shogun Nobunobu bersama dengan Katsura dan Sakamoto memulai negosiasi mereka dengan pimpinan tentara pembebas. Setelah bicara panjang lebar dan buang air besar bersama Laksamana Shijaku, akhirnya Shijaku bersedia untuk menahan serangan ke bumi.

Sayang negosiasi mereka akhirnya tidak bisa diteruskan karena Enshou selaku pimpinan tertinggi mem-veto keputusan Shijaku. dia lalu memenjarakan sang laksamana dan membawa Shogun dan Sakamoto untuk melihat kehancuran bumi.

Enshou pun memerintahkan 1 armada kapal perang untuk menghancurkan Edo dan sekitarnya, tapi sayang rencana mereka digagalkan oleh kakek Gengai dan para robot kesayangannya. kakek Gengai menggunakan meriam Neo Amstrong Cyclone Jet Amstrong versi Gengai yang nantinya akan digunakan untuk menembakkan nanomachine yang bisa membuat semua robot dan mesin menjadi tidak bekerja. Karena kemampuan bom Gengai yang bisa me-nonaktifkan semua robot, kakek tua itu membutuhkan 2 robot dengan spec luar biasa untuk mengendalikannya, mereka adalah Kintoki dan Tama. Meriam ciptaan Gengai pun bekerja dengan baik, semua kapal, alat komunikasi, dan senjata para amanto rusak dan tidak bisa digunakan, tapi sebagai gantinya Tama, Kintoki dan para robot lainnya juga mengalami nasib yang sama.

Gin-chan dan yang lainnya pun tidak menyia-nyiakan pengorbanan Tama dan para robot yang lain. Mereka mulai memukul mundur pasukan amanto yang berada di sekitar Kbukicho. Tapi pertempuran mereka tidak berjalan mulus. 3 ras petarung terkuat di muka bumi juga ikut berperang melawan mereka. Klan Yato, Klan Dakini, dan Klan Shinra mereka ikut menjadi bagian dari tentara pembebasan altana.

Pertarungan melawan klan Dakini yang diketuai oleh Ougai berlangsung dengan sengit. Meskipun Gin-chan dan yang lainnya bisa memukul mundur para Dakini lain dengan susah payah, tapi Ougai merupakan Dakini dengan level diatas mereka semua. Kombinasi antara Gin-chan, Tsukuyo, Kyuubei, dan yang lainnya hanya bisa membuat Ougai pingsan untuk sesaat.

Saat pertempuran dengan klan Dakini belum selesai klan Shinra muncul dan menyandra para gadis kabaret lalu meminta agar pencipta [Lebah]--nanomachine milik Gengai-- dibawa ke hadapan mereka. Para penduduk Kabukicho, termasuk Otose mencoba mengulur waktu hingga salah satu sekutu mereka boss Jirocho datang. Tidak lama kemudian, Jirocho datang bersama dengan Pirako dan para anak buahnya untuk membantu pasukan pertahanan terakhir milik bumi.

Kombinasi mengerikan antara boss Jirocho, Gin-chan , dan yang lainnya berhasil membunuh pimpinan klan shinra dan membuat pasukan pembebasan altana kocar-kacir. Mereka yang awalnya sangat percaya diri bisa menaklukkan Edo dan Bumi sekarang lari tunggang-langgang karena takut. Ougai yang melihatnya pun merasa heran dan marah. dia lalu berusaha membuat para tentara kembali menyerang dengan mengancam mereka: 'Jika kalian mundur dari medan perang maka kalian akan berhadapan denganku!'.

Ucapan Ougai membuat takut para tentara dan sekaligus membuat mereka kembali mendapatkan keberanian mereka yang sempat hilang. Mereka kembali menyerang Kabukicho, tapi semua berubah sejak negara api menyerang...

whops... salah. Maksudnya semua berubah saat sebuah bunga menjadi korban injak seseorang hingga membuat Hedoro datang ke medan perang. Ougai yang mengenali Hedoro sebagai Dakini terkuat pun mulai memerintahkan semua prajurit untuk menyerang hedoro, tapi semua itu percuma karena Ougai sendiri KO setelah menerima 1 pukulan dari tetangga Gin-chan itu.

Pembantaian sepihak dari Hedoro membuat tentara amanto dan tentara Kabukicho ketakutan setengah mati, mereka pun mulai berlarian menjauhi Hedoro. Hedoro masih terus mengejar tentara amanto karena menganggap mereka bersalah dalam insiden bunga tadi, sedangkan Gintoki lari ke arah yang berlawanan. Sayangnya acara kabur Gin-chan tidak berlangsung lama. Gedomaru dan para Onmyoji lain mulai memanggil shiki iblis mereka dan membuat Gin-chan berbalik arah hingga akhirnya tidak sengaja nemplok ke badan Hedoro. Kecalakaanpun terjadi, Gin-chan tidak sengaja mematahkan parasit bunga yang ada di atas kepala Hedoro dan menyebabkan kepribadian kejam sang Dakini yang bernama [Hedora] bangkit. Untungnya masalah itu bisa diatasi dan tidak ada raja iblis baru yang muncul di bumi.

Malam turun menyelimuti bumi, waktunya para kelinci beraksi. Klan Yato akhirnya berhasil menculik Gengai, tapi mereka tidak bisa mendapatkan 'antidote' untuk melawan lebah milik sang kakek. Meski begitu, saat itu pengaruh lebah mulai menghilang sehingga sistem komunikasi mulai kembali normal. Tapi, Enshou yang tidak sabaran memutuskan untuk menggunakan senjata utama Ame no Tori Fune untuk menyerang bumi. Setelah melakukan perkiraan, meriam utama kapal Enshou itu akan siap dalam waktu 15 jam (kalau nggak salah).

Kru luar angkasa mulai mencari jalan untuk mengentikan rencana Enshou. dengan bantuan dari Harusame, dan Kiheitai mereka berhasil menghancurkan suplai utama meriam Hi no Kagutsuchi milik Ame no Tori Fune dan memookkan Enshou. pertarunagn antara Enshou vs Katsura, Sakamoto dan Takasugi berakhir dengan kemenangan para murid Shoyo. Saat itulah Nobnobu muncul untuk menghentikan para pasukan dari kedua belah pihak. Salah satu tentara pembebasan altana tidak terima dengan Enshou yang menyerah dan kemudian menembaki jendralnya sendiri. Enshou pun tumbang. Yang tidak mereka sangka, ternyata Nobunobu juga tidak sengaja menerima peluru nyasar, tapi dengan tenaga terakhirnya shogun itu berhasil menghentikan pertempuran darh untuk terjadi kedua kalinya.

Pertarungan dengan klan Yato yang ada di bumi dimenangkan ole Kagura dan Kamui yang datang untuk menjenguk adiknya--sekalian untuk memukul Utsuro karena telah memotong lengan terakhir ayahnya. Tapi pertempuran tidak selesai sampi di situ. Para anggota Naraku dan Untuso pun muncul untuk merusak kedamaian. Mereka berhasil meledakkan terminal yang digunakan untuk meyegel altana bumi dan menyebabkan kekuatan besar itu mengamuk. Gin-chan pun berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Utsuro dengan cepat agar bisa mencegah anggota Naraku lainnya untuk membuka segel terakhir yang menyegel altana yang ada di bumi.

Di lain pihak, Ane Mone dan Komako mulai mengelilingi Edo untuk menenangkan pembuluh naga yang mengamuk. Mereka berhasil menenangkan banyak pembuluh naga berkat bantuan Sadaharu yang telah mendapatkan petuah dari Kagura. Mereka berempat berusaha sekuat tenaga menenangkan semua pembuluh naga yang ada di Edo sambil berusaha menghindari kejaran Naraku. Tapi bagi Ane dan Mone yang tidak memiliki kemampuan bertarung, mereka hanya akan menjadi beban untuk Sadaharu, karena itu mereka menyalurkan semua kekuatan mereka agar Sadaharu bisa bertahan. Sadaharu kemudian menuju terminal pusat Edo untuk menenangkan pembuluh naga terbesar dan tempat dimana altana dalam jumlah luar biasa mengalir keluar.

Sesampainya di sana, Sadaharu sudah ditunggu oleh para anggota Naraku, tapi untungnya Gin-chan dkk berhasil menyelamatkan anjing itu. Pertarungan terakhir pun dimulai. Gin-chan dkk yang sudah mendapatkan hadiah spesial dari umibouzu pun akhirnya bisa mengatasi pasukan zombi milik Utsuro, tapi hadiah itu tidak cukup untuk mengalahkan Utsuro. Setelah bertarung hingga titik darah penghabisan, Gin-chan dkk berhasil menyudutkan Utsuro hingga akhirnya sang immortal itu menerjunkan dirinya sendiri ke arah ledakan energi altana yang ada di bawahnya sambil berkata: "Ini semua belum selesai.'. Di lain pihak, Sadaharu yang telah menerima energi dari semua penduduk Edo pun berhasil menenangkan aliran altana bumi dan membuatnya tidak jadi meledak. di front luar angkasa, Ame no Tori Fune yang kehilangan energi mulai jatuh ke bumi. Semua kapal di bawah perintah Hata dan Hasegawa pun mencoba memperlambat jatuhnya kapal induk amanto itu dengan barier kapal mereka masing-masing dan hasilnya mereka berhasil meminimalisir benturan Ame no Tori Fune dengan bumi.

Malam itu pertempuran berakhir, tapi perjalanan Gin-chan belum selesai. Beberapa hari setelah perang berakhir Gin-chan berkata ada yang harus dia lakukan sendiri. Kagura juga berkata jika dia kan mengikuti papy nya untuk mencari cara mengeluarkan Sadaharu dari kelerengnya. Shinpachi pun hanya bisa mengiyakan kepergian mereka dengan senyuman.

2 tahun setelahnya, Shinpachi masih terus bekerja sebagai Yorozuya dan menerima berbagai macam permintaan mulai dari membetulkan atap hingga mengambil senjata yang akan digunakan untuk membunuh perdana menteri Edo yang baru, Donald Zuramp, saat itulah dia bertemu dengan Kgura yang baru saja mendarat di bumi.

Di sisi lain, sejak 2 tahun yang lalu Gin-chan mengelilingi Jepang dan mengunjungi semua titik pembuluh naga. Di suatu tempat dia menemukan jika Utsuro kembali lahir dalam wujud bayi. Gin-chan pun memutuskan untuk membawa bayi itu bersamanya. Awalnya Gin-chan berniat untuk membunuhnya, tapi dia tidak bisa melakukannya. Bayi Utsuro tumbuh dengan cepat, dan selama 2 tahun ini Utsuro selalu mengikuti kemanapun Gin-chan pergi. Setelah bicara dari hati ke hati Gin-chan yakin jika saat ini kepribadian yang ada di dalam tubuh immortal itu bukanlah Utsuro tapi Shoyo, gurunya dulu.

Suatu hari mereka disergap oleh sisa-sisa pasukan Naraku. Shoyo kecil yang tidak ingin Utsuro kembali bangkit mempercayakan jantungnya pada Gin-chan dan membiarkan dirinya untuk ditangkap. Sejak saat itu Gin-chan pun mulai berkelana untuk menghindari kejaran Naraku. Suatu hari dia sampai di daerah kerja Hijikata dan tidak sengaja melakukan keributan kecil hingga ditangkap. Tapi dia berhasil melarikan diri dan bertemu dengan Takasugi yang ternyata juga mencari jantung sang guru. Takasugi menceritakan bahwa dia menemukan tubuh para Tendoshuu yang ada dalam Ame no Tori Fune, namun pada saat akan menghancurkan mereka dia diserang dan hampir mati. Demi bertahan hidup untuk membereskan semua orang yang telah menodai sang guru, Takasugi pun menggunakan abu Oboro (yang mengandung darah Utsuro) untuk menyembuhkan dirinya dan berhasil. Sejak saat itu dia mencari cara untuk menyelamatkan Shoyo. Setelah ceritanya selesai mereka berdua mulai berebut jantung itu sekali lagi.

Pertengkaran kecil mereka berhasil membawa Gin-chan, Takasugi, dan Hijikata kembali ke Edo. Setelah pembicaraan panjang lebar, ternyata para Tendoshuu yang selamat berencana untuk menghidupkan tubuh Utsuro sekali lagi untuk mendapatkan keabadian yang sempurna. Mereka juga membentuk 1 aliran sesat yang berhasil mendapatkan banyak jamaah. Untuk itu mereka membutuhkan jantung Utsuro, dan jika mereka tidak bisa mendapatkannya mereka harus bisa mendapatkan altana dalam jumlah yang sangat besar. Karena itu mereka berencana untuk mendaratkan kapal induk mereka tepat di atas terminal bumi. Rencana mereka tidak berjalan dengan mulus karena kejatuhan kapal luar angkasa milik ras gorila. Tapi rencanya mereka untuk mendapatkan altana berjalan dengan lancar.

Di luar tower, Gin-chan dan yang lainnya berusaha keras melawan para jamaah aliran sesat para Tendoshuu. Pertarungan terjadi dengan sengit, apalagi anggota Naraku ikut campur untuk mendapatkan jantung Utsuro. Gin-cahn, Takasugi, dan Katsura yang ada di garis depan berusaha keras untuk menjaga jantung Utsuro, tapi usaha mereka menjadi semakin sulit karena para Tendoshuu yang menerima darah Utsuro tiba-tiba memiliki kemampuan berpedang seperti sang immortal, dan menyebabkan mereka bertiga terpisah. Setelah pertarungan sengit, para Tendoshuu pun berhasil dikalahkan, tapi Takasugi mendapatkan luka parah, Utsuro (Shoyo) juga berhasil dibangkitkan. Shoyo yang melihat salah satu muridnya terkapar tak berdaya pun menghampirinya, tetapi itu adalah suatu kesalahan. Kepribadian Utsuro yang ada dalam Takasugi bangkit dan menikam Shoyo. Saat Gintoki datang Shoyo mendapatkan luka yang lumanyan parah dan Utsuro sudah mengambil alih tubuh Takasugi. Tapi untungnya saat Utsuro ingin menghabisi Shoyo Takasugi dan Oboro menghentikannya.

Di tempat lain, salah seorang Naraku mencoba mengambil jantung Utsuro dari Katsura. Pejuang Joi itu beranggapan jika jantung itu akan digunakan untuk membangkitkan Utsuro, jadi dia berjuang mati-matian untuk menjaga jantung tersebut. Tapi yang membuat Katsura terkejut adalah saat sang Naraku malah menghujam jantung itu dengan pedang, bukan membawanya kepada Utsuro. Katsura yang bingung pun menanyakan hal itu kepada Naraku, dan dia menjawab bahwa semua anggota Naraku hanya ingin menghilangkan kutukan keabadian yang dimiliki Utsuro. Mereka melakukannya karena mereka tahu rasanya menjadi abadi dan tidak bisa mati. Mereka juga menjelaskan, tanpa jantung itu Utsuro yang sekarang hanya akan menjadi manusia biasa tidak perduli seberapa banyak altana yang dia serap.

Kembali ke tempat Takasugi, Gin-chan dan Shoyo. Utsuro (yang ada dalam tubuhnya Takasugi) pun berhasil dikalahkan, tapi sebagai gantinya Takasugi mendapatkan luka fatal karena menusuk dirinya sendiri dengan pedang. Takasugi yang merasa hidupnya tak lama lagi pun mengucapkan salam perpisahan kepada Shoyo dan Gin-chan, kemudian dia pun menutup matanya.

Matinya Utsuro ternyata belum menjadikan bumi aman. Energi altana yang dipaksa keluar dari bumi terancam meledak jika tidak diatasi. Shoyo yang tahu akan hal itu bermaksud untuk menggunakan altana yang ada dalam dirinya untuk menekan keluarnya altana bumi. Setelah percakapan alot nan penuh kesedihan, Gin-chan pun akhirnya merelakan kepergian sang guru. Tidak lama kemudian, Shinpachi dan Kagura datang untuk menemani Gin-chan dan Shoyo yang ingin menghentikan amukan altana bumi. Ketiga Yorozuya itu berhasil selamat, tapi Shoyo menghilang karena kehabisan energi altana.

Setelah pertempuran terakhir itu, mereka semua kembali ke kehidupan semula.

Happy Ending. 

Komentar

Postingan Populer