Dan Brown -- Origin
Setelah sekian lama~~~ I'm back, blog...
Beberapa bulan yang lalu saya baru tahu kalo ada novel Baru dari Dan Brown yang judulnya Origin.
Seperti novel-novel sebelumnya novel Origin kali ini juga sebuah kasus besar yang kode pemecahannya di dapatkan oleh Prof Langdon dari beberapa karya seni literatur, lukisan, dan arsitektur yang tersebar di Spanyol yang dijadikan latar tempat di novel kali ini. Tentu saja, kasus yang disajikan juga bersinggunga dengan beberapa prinsip agama seperti pada beberapa novelnya yang sudah-sudah.
Jadi ceritanya, Prof Langdon diundang oleh salah satu mantan muridnya yang bernama Edmond Kirsch untuk menghadiri seminar penelitiannya yang diadakan di suatu museum seni modern yang bertempat di Spanyol. Edmond mengatakan jika penemuannya akan menyebabkan dunia menjadi gempar karena hasil yang dia temukan bisa dibilang menyinggung kepercayaan dari 3 agama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Karena itulah sebelum hari H dimana Edmond menyampaikan presentasinya ke publik dia berkonsultasi dengan masing-masing perwakilan pemuka agama tersebut.
Beberapa hari setelah acara konsultasi itu, akhirnya hari H datang. Prof Langdon tiba di Musium Bilbao (kalo nggak salah) dimana acara Edmond dilaksanakan. Setelah mengisi buku tamu, sang profesor diberi sebuah alat komunikasi jarak jauh yang akan digunakan oleh sang guide untuk memberikan arahan secara langsung. Setelah diantar berkeliling kesana-kemari, akhirnya Langdon memasukiruang utama dimana Edmond akan menyampaikan presentasinya. Tapi, tepat sebelum Edmond menyampaikan hasil penelitiannya dia tertembak dan meninggal di tempat.
Para prajurit kerajaan yang ada di lokasi langsung melakukan pengamanan, dan Langdon yang namanya disebut-sebut dalam preambule yang disampaikan oleh Edmond sempat dituduh sebagai tersangka utama. Langdon kemudian berkenalan dengan sang direktur museum yang bernama Ambra Vidal. Seorang wanita cantik yang juga merupakan tunangan dari pangeran Spanyol saat itu. Langdon mengatakan kepada Ambra jika buka dia yang membunuh Edmond dan sepertinya Ambra mempercayainya. Ambra kemudian meminta bantuan Langdon untuk menemukan data penelitian yang telah disembunyikan oleh Edmond di suatu tempat. Dengan bantuan sang 'guide' yang ternyata adalah AI super bernama Winston (kalo nggak salah) keduanya pun kabur dari museum untuk menemukan data penelitian dari sahabat mereka yang baru saja meninggal.
Di belahan dunia lain, sang Syekh dan Rabi yang diajak Edmond untuk berkonsultasi tiba-tiba terbunuh. Sang Syekh mati karena diterlantarkan di padang pasir, saya lupa apakah beliau sudah terluka saat dilempar ke padang pasir atau nggak yang pasti beliau meninggal di tengah padang pasir. Sang Rabi yang mendengar kematian sang Syekh pun mulai gusar dan ketakutan hingga membuatnya berlarian ke sana-kemari, tapi sayangnya Beliau tidak berhasil menghindari kejaran sang pembunuh bayaran dan kehilangan nyawanya karena racun. Sang pendeta besar dari katedral Spanyol yang juga orang kepercayaan raja berhasil lepas dari kejaran si pembunuh bayaran ini karena ternyata si pembunuh ini lebih fokus untuk mengejar Langdon dan Ambra ketimbang menghabisi nyawa sang pendeta.
Langdon dan Ambra pun berkeliling Spanyol untuk mencari petunjuk sambil menghindari kejaran prajurit kerajaan dan juga pembunuh Edmond yang sepertinya mengincar nyawa mereka berdua. mulai dari apartemen Edmond yang ada di Casa Mila hingga ke sebuah katedral bernama Sagrada Familia yang diarsiteki Antoni Gaudi. Setelah beberapa kali berhasil lari dari kejaran dan maut mereka berdua sampai di sebuah kapel kecil yang telah dirubah menjadi sebuah markas superkomputer raksasa yang juga menjadi pusat kendali dari AI Winston.
Setelah melakukan beberapa hal dengan super komputer milik Edmond, akhirnya hasil penelitian Edmond pun berhasil viral di dunia maya dengan jumlah penonton yang membludah dari seluruh dunia. Inti dari penemuan Edmond adalah bahwa dia membenarkan teori dimana kehidupan di bumi ini mungkin memang benar-benar terbentuk tanpa campur tangan Tuhan. Nggak heran kalau para pemuka agama yang diajak Edmond untuk berdiskusi menjadi gusar saat mendengarnya, Langdon pun juga berpikir seperti itu.
Setelah bicara ngalor-ngidul bersama dengan Winston, Langdon dan Ambra pn mengetahui bahwa ternyata Edmond sedang mengidap kanker stadium akhir dan tidak memiliki sisa waktu yang banyak dan fakta bahwa AI itulah yang membayar seorang pembunuh untuk menghabisi Edmond, tuannya sendiri. Dia jugalah yang membayar pembunuh lain untuk mengincar Syekh dan Rabi yang telah mati terbunuh. Langdon tertegun mendengarnya, dan saat dia menanyakan alasannya kepada Winston si AI menjawab jika kematian Edmond akan membuat penemuannya menjadi lebih viral. karena orang-orang akan menjadi semakin penasaran dengan apa isi presentasi Edmond hingga membuat nyawanya diincar oleh orang lain. Singkat kata setelah Winston melaksanakan perintah Edmond yaitu "Sebarkan Presentasinya apapun yang terjadi. Lebih viral lebih baik." Winston menghapus data-datanya yang berkaitan dengan hal itu.... kalau nggak salah.
kira-kira begitulah ceritanya.
By the Way saya suka sama novel-novel Dan Brown sejak Da Vinci Code. Pas SMA setelah namatin Harry Potter, Bourne, novelnya Stephanie Mayer yang alien itu, Lord of the Rings (yang semuanya pinjem dari perpus) saya pun akhirnya ketemu sama Da Vinci Code itu. Karena novel inilah saya jadi suka sama novel-novel yang berbau sama seperti ini,, yang penuh konspirasi.
sekian dulu. terima kasih sudah membaca ~~
Bye bye~~~
Beberapa bulan yang lalu saya baru tahu kalo ada novel Baru dari Dan Brown yang judulnya Origin.
Seperti novel-novel sebelumnya novel Origin kali ini juga sebuah kasus besar yang kode pemecahannya di dapatkan oleh Prof Langdon dari beberapa karya seni literatur, lukisan, dan arsitektur yang tersebar di Spanyol yang dijadikan latar tempat di novel kali ini. Tentu saja, kasus yang disajikan juga bersinggunga dengan beberapa prinsip agama seperti pada beberapa novelnya yang sudah-sudah.
Jadi ceritanya, Prof Langdon diundang oleh salah satu mantan muridnya yang bernama Edmond Kirsch untuk menghadiri seminar penelitiannya yang diadakan di suatu museum seni modern yang bertempat di Spanyol. Edmond mengatakan jika penemuannya akan menyebabkan dunia menjadi gempar karena hasil yang dia temukan bisa dibilang menyinggung kepercayaan dari 3 agama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Karena itulah sebelum hari H dimana Edmond menyampaikan presentasinya ke publik dia berkonsultasi dengan masing-masing perwakilan pemuka agama tersebut.
Beberapa hari setelah acara konsultasi itu, akhirnya hari H datang. Prof Langdon tiba di Musium Bilbao (kalo nggak salah) dimana acara Edmond dilaksanakan. Setelah mengisi buku tamu, sang profesor diberi sebuah alat komunikasi jarak jauh yang akan digunakan oleh sang guide untuk memberikan arahan secara langsung. Setelah diantar berkeliling kesana-kemari, akhirnya Langdon memasukiruang utama dimana Edmond akan menyampaikan presentasinya. Tapi, tepat sebelum Edmond menyampaikan hasil penelitiannya dia tertembak dan meninggal di tempat.
Para prajurit kerajaan yang ada di lokasi langsung melakukan pengamanan, dan Langdon yang namanya disebut-sebut dalam preambule yang disampaikan oleh Edmond sempat dituduh sebagai tersangka utama. Langdon kemudian berkenalan dengan sang direktur museum yang bernama Ambra Vidal. Seorang wanita cantik yang juga merupakan tunangan dari pangeran Spanyol saat itu. Langdon mengatakan kepada Ambra jika buka dia yang membunuh Edmond dan sepertinya Ambra mempercayainya. Ambra kemudian meminta bantuan Langdon untuk menemukan data penelitian yang telah disembunyikan oleh Edmond di suatu tempat. Dengan bantuan sang 'guide' yang ternyata adalah AI super bernama Winston (kalo nggak salah) keduanya pun kabur dari museum untuk menemukan data penelitian dari sahabat mereka yang baru saja meninggal.
Di belahan dunia lain, sang Syekh dan Rabi yang diajak Edmond untuk berkonsultasi tiba-tiba terbunuh. Sang Syekh mati karena diterlantarkan di padang pasir, saya lupa apakah beliau sudah terluka saat dilempar ke padang pasir atau nggak yang pasti beliau meninggal di tengah padang pasir. Sang Rabi yang mendengar kematian sang Syekh pun mulai gusar dan ketakutan hingga membuatnya berlarian ke sana-kemari, tapi sayangnya Beliau tidak berhasil menghindari kejaran sang pembunuh bayaran dan kehilangan nyawanya karena racun. Sang pendeta besar dari katedral Spanyol yang juga orang kepercayaan raja berhasil lepas dari kejaran si pembunuh bayaran ini karena ternyata si pembunuh ini lebih fokus untuk mengejar Langdon dan Ambra ketimbang menghabisi nyawa sang pendeta.
Langdon dan Ambra pun berkeliling Spanyol untuk mencari petunjuk sambil menghindari kejaran prajurit kerajaan dan juga pembunuh Edmond yang sepertinya mengincar nyawa mereka berdua. mulai dari apartemen Edmond yang ada di Casa Mila hingga ke sebuah katedral bernama Sagrada Familia yang diarsiteki Antoni Gaudi. Setelah beberapa kali berhasil lari dari kejaran dan maut mereka berdua sampai di sebuah kapel kecil yang telah dirubah menjadi sebuah markas superkomputer raksasa yang juga menjadi pusat kendali dari AI Winston.
Setelah melakukan beberapa hal dengan super komputer milik Edmond, akhirnya hasil penelitian Edmond pun berhasil viral di dunia maya dengan jumlah penonton yang membludah dari seluruh dunia. Inti dari penemuan Edmond adalah bahwa dia membenarkan teori dimana kehidupan di bumi ini mungkin memang benar-benar terbentuk tanpa campur tangan Tuhan. Nggak heran kalau para pemuka agama yang diajak Edmond untuk berdiskusi menjadi gusar saat mendengarnya, Langdon pun juga berpikir seperti itu.
Setelah bicara ngalor-ngidul bersama dengan Winston, Langdon dan Ambra pn mengetahui bahwa ternyata Edmond sedang mengidap kanker stadium akhir dan tidak memiliki sisa waktu yang banyak dan fakta bahwa AI itulah yang membayar seorang pembunuh untuk menghabisi Edmond, tuannya sendiri. Dia jugalah yang membayar pembunuh lain untuk mengincar Syekh dan Rabi yang telah mati terbunuh. Langdon tertegun mendengarnya, dan saat dia menanyakan alasannya kepada Winston si AI menjawab jika kematian Edmond akan membuat penemuannya menjadi lebih viral. karena orang-orang akan menjadi semakin penasaran dengan apa isi presentasi Edmond hingga membuat nyawanya diincar oleh orang lain. Singkat kata setelah Winston melaksanakan perintah Edmond yaitu "Sebarkan Presentasinya apapun yang terjadi. Lebih viral lebih baik." Winston menghapus data-datanya yang berkaitan dengan hal itu.... kalau nggak salah.
kira-kira begitulah ceritanya.
By the Way saya suka sama novel-novel Dan Brown sejak Da Vinci Code. Pas SMA setelah namatin Harry Potter, Bourne, novelnya Stephanie Mayer yang alien itu, Lord of the Rings (yang semuanya pinjem dari perpus) saya pun akhirnya ketemu sama Da Vinci Code itu. Karena novel inilah saya jadi suka sama novel-novel yang berbau sama seperti ini,, yang penuh konspirasi.
sekian dulu. terima kasih sudah membaca ~~
Bye bye~~~
Komentar
Posting Komentar