No game no life vol 4
Sesungguhnya
saya pun mulai cari-cari light novelnya setelah lihat film satu itu. Mau tau
gitu lanjutannya gimana…. Karena kalo nungguin season 2 nya muncul kok kayaknya
bakal lama banget…. Hiks.
So, setelah
mencari di berbagai situs dan forum diskusi, akhirnya saya bisa dapet versi
inggrisnya dalam bentuk pdf. Terus, karena pas itu saya lagi males baca
something in english… jadilah saya cari terjemahan bahasa Indonesianya dan
ternyata light novel no game no life versi indo dijual loh.. di tokopedia harganya sekitaran 60K sampai200K keatas. So bagi yang mau beli nabung dulu yes...
Alternatifnya,
ya saya cari situs-situs yang nyediain terjemahan dari novel ini. Ada beberapa
sih.. tapi setelah baca chapter awalnya saya kok mikir lebih nyaman baca yang
versi inggris aja… cos absolutely I can’t read japanese version.
Setelah
menyerah akan terjemahan indonesianya, saya akhirnya mendownload versi inggris yang
untunglah dalam bentuk pdf. Habis nyimpen web page nggak praktis sih (buat saya
pribadi).
Curhatnya
sampai sini aja deh.
No game no
life vol 4 sudah pasti nyeritain Sora, Shiro dkk setelah kemenangan mereka
berdua dari Miko-sama yang merupakan representatif Werebeast. Setelah
kemenangan mereka, Steph yang ditemani oleh Hatsuse Ino, kakeknya Izuna pelang
ke Elkia untuk mengatasi para bangsawan yang mungkin menentang terbentuknya
Federasi Elkia sedangkan Sora, Shiro, Jibril, dan Izuna tetap tinggal di
Kannagri untuk sementara waktu (baca: kakak adik itu melimpahkan semua masalah
federasi ke tangan Miko-sama dengan cara memenangkan permainan game mereka).
Suatu malam, mereka berempat didatangi oleh seorang dhampir yang sekarat.
Dhamir yang ternyata bernama Plum itu mengatakan jika dia dan ras nya ingin
meminta bantuan dari Sora dan Shiro yang katanya ingin menyatukan ras-ras yang
ada di dunia. Karena tidak bisa memutuskannya sendiri, keesokan harinya mereka
berempat plus Plum pergi menemui Miko-sama untuk melakukan diskusi lebih
lanjut. Setelah bicara ngalor ngidl yang diikuti dengan penolakan beberapa
kali, akhirnya Sora memutuskan untuk menolong ras Dhampir dari jurang
kepunahan, dan sekaligus menyelamatkan ras Seiren yang ternyata membuat
perjanjian dengan ras Dhampir.
Dhampir
(exceed peringkat 12), atau kalo di dunia sini mungkin sama kayak vampir.
Mereka hanya dapat menjadi dewasa dengan meminum darah korbannya dan membuat
mereka (kobannya) jadi tidak tahan pada sinar matahari. Karena itulah mereka bermaksud
untuk membuat hubungan mutualisme dengan para Seiren yang notabene hidup di
bawah laut dan tidak terkena sina matahari langsung.
Seiren
(exceed peringkat 15), atau putri duyung adalah ras yang hanya bisa tinggal di
dalam laut. Seperti putri duyung di dunia ini, mereka memiliki kecantikan yang
luar biasa dan dapat memikat laki-laki manapun yang mereka mau. Masalahnya,
mereka membutuhkan energi dari laki-laki yang menjadi ‘mangsa’ mereka. Seiren
akan menghisap energi dari para laki-laki tersebut hingga habis untuk
menghasilkan keturunan. Setelah 10 sumpah dibuat, mereka tidak bisa lagi
mendapatkan ‘mangsa’ yang mereka butuhkan untuk melakukan reproduksi.
Untungnya, hal ini tidak berlaku bagi ratu Seiren. Dia bisa menghasilkan
keturunan baru Seiren hanya dengan sedikit energi dari ‘mangsa’nya. hal inilah
yang diincar para Dhampir. Seiren akan memberikan darah pada mereka dan Dhampir
akan membantu sang ratu untuk bereproduksi.
Sayangnya,
situasi sedikit berubah karena kemenangan mutlak para Seiren (tapi saya lupa
apa). Yang pasti situasi 50:50 antara Dhampir dan Seiren tidak bisa terwujud,
meskipun para Dhampir masih bisa mendapatkan darah yang mereka butuhkan.
Situasi menjadi semakin rumit saat ratu Seiren yang sekarang memutuskan untuk
memasuki tidur panjang untuk menunggu pangeran impiannya. Otomatis sang ratu
tidak bisa melakukan reproduksi sehingga Seiren-seiren lainlah yang melakukan
ritual tersebut. Bisa dibilang tidurnya sang ratu membuat populasi laki-laki
dewasa di ras Dhampir menjadi habis dan hanya menyisakan 1 laki-laki yang belum
dewasa.
Setelah
perundingan a lot di kantor Miko, mereka sepakat untuk pergi melihat situasi di
Oceande bersama dengan Plum, karena itulah Sora langsung menyuruh Jibril untuk
memindahkan mereka ke istana Elkia untuk menjemput Steph dan Ino. Setelah
berbagai persiapan yang dibutuhkan (bikini dll) selesai mereka langsung pergi
menuju ke pantai tempat mereka akan dijemput oleh kapal milik ras Seiren.
Naas bagi
Plum, rombongan itu pergi di siang bolong saat matahari tepat ada di atas
kepala mereka. Alasannya, karena Sora dan Shiro tidak pernah pergi ke pantai di
dunia nyata, di sini setidaknya mereka bisa bersenang-senang di pantai sebelum
pergi ke Oceande. Setelah puas bermain… ato mungkin bikin movie vlog main di
pantai, sore harinya tepat setelah matahari terbenam, Sora memerintahkan Jibril
untuk memindahkan semua orang yang ada di pantai ke Oceande dengan menggunakan
kekuatannya.
Sesampainya
di Oceande, rombongan Sora disambut dengan meriah oleh para Seiren (dan Dhampir
mungkin). Amira, wakil ratu kemudian mengatakan kepada siapa saja yang igin
membangunkan sang ratu harus menyentuh peti kristal dan mempertaruhkan semua
yang mereka miliki. Setelah berdebat beberapa waktu, mereka akhirnya menyetujui
kondisi yang disebutkan Amira dan masuk ke dalam mimpi ratu dengan bantuan
Plum. Untuk memaikan [Empress game] dimana sang pemenang mendapatkan sumber
daya ras Seiren dan pecundang kehilangan segalanya.
Sesampainya
di dalam mimpi sang ratu, Sora dkk disambut dengan suasana yang mirip kayak
otome game yang bersettingkan sekolah. tidak lama setelah itu, mereka melihat
ratu berenang di depan mereka. Mereka semua, minus Sora dan Shiro berpikir jika
sang ratu sangat amat cantik nggak ada duanya, bahkan Ino yang notabene sudah
berumur pun kesengsem dan kayaknya cinta mati sama sang ratu dan kemudian memutuskan
untuk menembaknya saat itu juga. Tapi sayangnya dia ditolak mentah-mentah. Di
lain pihak Sora dkk pergi mengelilingi stage yang dibuat oleh Plum untuk
mencari informasi lebih lanjut tentang game ini. Apa yang harus mereka lakukan
dsb. Tapi setelah mencari ke sana kemari, kondisi yang diperlukan untuk membuat
ratu bangun. Setelah beberapa lama memainkan game simulasi cinta ini tanpa
tujuan yang jelas (karena tidak ada parameter yang bisa dicapai), akhirnya Ino
memutuskan untuk menggunakan sihir milik Plum yang bisa membuat siapapun jatuh
cinta, tapi sayang mantra ini gagal membuat ratu jatuh cinta. Ino pun shock
berat. Sora kemudian memtuskan untuk keluar dari game untuk sementara waktu.
Amira tidak bisa mencegahnya karena tidak ada peraturan yang melarang untuk
[save and quit]. Sora, Shiro, Miko, dan Jibril kemudian membongkar semua
kebohongan yang diucapkan Amira dan Plum. Mereka mengetahui rencana Dhampir dan
Seiren yang ingin membuat Sora dkk kalah dan menjadikan Imanity dan Werebeast
sebagai mangsa mereka, dan juga fakta kalau Amira tidak ingin sang ratu
terbangun dari tidur panjangnya.
Sora
kemudian memutuskan untuk pergi ke daratan, walaupun artinya meninggalkan Ino
di tengan para Seiren. Tentu saja Sora berjanji untuk membalas mereka (Dhampir
dan Seiren) karena sudah meremehkan Imanity (Sora dan Shiro).
End.
Akhir kata, maafkan kalo ketikan saya ini susah dipahami. wahaha...
link versi inggris: di sini
Komentar
Posting Komentar